Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di Indonesia, 2008.
USU Repository © 2009
pemerintah menjalankan kebijakan penghematan fiskal dalam hal ini berarti adanya penjadwalan kembali investasi- investasi pemerintah.
4.4.2.6 Variabel Dummy Krisis Ekonomi
Selama periode observasi penelitian ternyata di Indonesia terjadi krisis ekonomi yang dimulai sejak pertengahan tahun 1997. Hal ini menyebabkan
perubahan yang signifikan terhadap berbagai variabel makroekonomi serta kondisi ekonomi Indonesia secara keseluruhan. Setelah krisis terjadi, angka-angka
pada variabel makroekonomi berfluktuasi secara tajam yang dimulai pada tahun 1998. Penelitian ini menggunakan dummy variable krisis ekonomi sebagai salah
satu variabel yang mempengaruhi tabungan dan investasi swasta di Indonesia. Dummy variable krisis ekonomi merepresentasikan ukuran kualitatif pada model
tabungan dan investasi swasta di Indonesia periode tahun 1984-2003. Sesuai dengan identifikasi diatas, maka variable dummy tersebut bernilai satu pada tahun
1998 sampai dengan tahun 2003.
4.2 Unit Root Test
Salah satu asumsi yang terdapat pada analisa regresi yang melibatkan data time series adalah data yang diamati bersifat stasioner. Data stasioner adalah data
yang menunjukkan mean, varians, dan autovarians pada variasi lag tetap sama pada waktu kapan saja data itu dibentuk atau dipakai, artinya suatu data disebut
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di Indonesia, 2008.
USU Repository © 2009
stasioner jika perubahannya stabil. Apabila data yang digunakan dalam model ada yang tidak stasioner, maka data tersebut harus dipertimbangkan kembali kevalidan
dan kestabilanya, karena hasil regresi yang berasal dari data yang tidak stasioner akan menyebabkan spurious regression regresi lancung. Tanda-tanda yang dapat
mengindikasikan terjadinya spurious regression regresi lancung adalah dengan menbandingkan nilai koefisien determinasi dengan DW statistiknya. Apabila R
2
DW statistiknya, maka dapat diindikasikan terjadinya regresi palsu. Masalah ini muncul karena indikasi trend yang kuat, jadi R
2
yang tinggi itu disebabkan oleh keberadaan trend tersebut, bukan karena hubungan ekonomi. Sementara nilai DW
statistiknya yang kecil merefleksikan residual tidak stasioner. Salah satu konsep yang dipakai untuk menguji kestasioneran data time series adalah uji akar unit
unit root test. Di dalam penelitian ini akan digunakan uji akar unit melalui uji Dickey-
Fuller DF-Test untuk mengetahui apakah data time series yang digunakan memiliki masalah akar unit atau data tidak stasioner. Jika suatu data time series
tidak stasioner pada order nol, I0, maka stasionaritas data tersebut bisa dicari melalui berbagai order sehingga diperoleh tingkat stasionaritas pada order ke-n
first difference atau I1, atau second difference atau I2, dan seterusnya. Persamaan regresi tanpa intercept yang digunakan pada pengujian ini adalah
sebagai berikut :
Y
t
= ρY
t-1
+ u
t
atau………………….......................................................4.1
∆Y
t
= δY
t-1
+ u
t
…………………...............................................................…4.2
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di Indonesia, 2008.
USU Repository © 2009
∆ = first difference dari variabel yang digunakan
t = variabel trend δ = ρ -1, jika ρ = 1, terdapat unit root, tidak stasioner.
Hipotesis untuk pengujian ini adalah : H
: δ = 0 terdapat unit roots, tidak stasioner
H
1
: δ ≠0 tidak terdapat unit roots, stasioner
Hasil pengujian stasioneritas dari data model tabungan swasta dan model investasi swasta yang dipergunakan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.8 Batas Kritis ADF tes statistik
Level Nilai
First Difference 1
-2.6997 5
-1.9614 10
-1.6066 Sumber: MacKinnon Critical Value, hasil penghitungan
Berdasarkan hasil uji akar unit dengan berpatokan pada nilai batas kritis Dickey–Fuller dan hasil hipotesis di atas, maka dapat diambil hasil kesimpulan uji
akar unit dalam tabel dibawah ini.
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di Indonesia, 2008.
USU Repository © 2009
Tabel 4.9 Hasil Pengujian Unit Root
Level Variabel
ADF test statistic
Kesimpulan
Model Tabungan Swasta
First difference
LS -4.135903
Stasioner pada I1 1
LGNDI -2.435469
Stasioner pada I1 5
LP -5.703913
Stasioner pada I1 1
LR -5.186592
Stasioner pada I1 1
Model Investasi Swasta
First difference
LI -3.545354
Stasioner pada I1 1
LY -2.021491
Stasioner pada I1 5
LR -5.186592
Stasioner pada I1 1
LP -5.703913
Stasioner pada I1 1
LGIY -3.872673
Stasioner pada I1 1
Sumber: Hasil penghitungan Dari tabel di atas, setelah dilakukan first difference dari data penelitian,
terlihat t-DF t-kritis. Ini berarti bahwa semua variabel stasioner pada tingkat α=
5 dan terintegrasi pada order yang sama yaitu I1 untuk kedua model yang digunakan.
4.3 Estimasi dan Hasil Regresi Model Kointegrasi