Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di Indonesia, 2008.
USU Repository © 2009
BAB II URAIAN TEORITIS
2.1 Definisi Tabungan
Tabungan sendiri dapat didefinisikan sebagai bagian dari pendapatan tahun ini yang tidak dibelanjakan atau digunakan untuk konsumsi Nopirin, 1996:
51. Sedangkan tabungan nasional adalah pendapatan total dalam perekonomian yang tersisa setelah dipakai. Tabungan nasional dapat dijelaskan dalam persamaan
berikut ini : S = Y – C – G ……………………………………… ……......…2.1
S = Y – T – C + T – G……………………………….……...2.2 Tabungan Nasional = Tabungan Swasta + Tabungan Publik.…...2.3
Dimana : S = tabungan nasional
Y = pendapatan nasional T = pandapatan pajak
C = konsumsi G = pengeluaran pemerintah
Dari persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa tabungan nasional terdiri dari :
Tabungan swasta private saving
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di Indonesia, 2008.
USU Repository © 2009
Adalah jumlah pendapatan yang tersisa setelah rumah tangga membayar pajak dan konsumsi mereka, dijelaskan dengan persamaan :
Tabungan Swasta = Y – T – C………………...………..…..…2.4 Tabungan swasta terdiri atas dua tabungan, yaitu tabungan perusahaan
corporate saving dan tabungan rumah tangga household saving. Di negara- negara berkembang, tabungan swasta domestik mempunyai peranan yang
besar dalam mendukung pembentukan modal, dimana komponen utamanya berasal dari tabungan rumah tangga, selain dari tabungan perusahaan.
Tabungan perusahaan pada umumnya mempunyai peranan lebih kecil di negara berkembang dibandingkan tabungan rumah tangga. Hal ini karena di
negara berkembang tersebut mempunyai hambatan seperti pasar modal yang belum berkembang ditambah hukum yang lemah sehingga tidak kondusif
untuk dunia usaha Gillis, 1987: 265-266.
Tabungan Publik public saving Adalah pendapatan pajak yang tersisa pada pemerintah setelah dikurangi
pengeluaran pemerintah. Tabungan Publik = T – G……………………………….....…..2.5
Jika T-G bernilai positif, maka pemerintah akan mengalami budget surplus, yang berarti tabungan publik bernilai positif, dan sektor ini akan
ditambahkan pada sektor swasta untuk menambah sumber pembiayaan investasi. Namun jika T-G bernilai negatif berarti pemerintah mengalami budget deficit,
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di Indonesia, 2008.
USU Repository © 2009
yang mencerminkan bahwa tabungan publik bernilai negatif, dan pemerintah harus meminjam dana dari pihak lain untuk menutupi pengeluarannya.
Dengan adanya tabungan memungkinkan terjadinya penanaman modal, dimana penanaman modal akan memperbesar kapasitas produksi perekonomian.
Proses pembentukan modal ini berjalan melalui tiga tingkatan Jhingan, 2000: 47:
1. kenaikan volume tabungan nyata yang langsung tergantung kepada
kemauan dan kemampuan untuk menabung. 2.
keberadaan lembaga kredit dan keuangan untuk menggalakkan dan menyalurkan tabungan.
3. penggunaan tabungan untuk tujuan investasi dalam barang-barang modal
oleh perusahaan.
2.2 Teori dan Pemikiran Tentang Tabungan 2.2.1 Teori J.M. Keynes