Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di Indonesia, 2008.
USU Repository © 2009
Pengujian Durbin-Watson Model Dinamis Investasi Swasta
Kategori Nilai
k’ 6
N 19
D-W Stat 1,804374
D-W Tabel pada α = 5
dL dU
0,649 2,206
k’ = jumlah variabel dalam persamaan tanpa konstanta
N = jumlah observasi
Gambar 4.4 Pengujian Durbin Watson Model Dinamis Investasi Swasta
Dari tabel diatas dapat dijelaskan hasil pengujian autokorelasi di dalam model dinamis investasi swasta berada di daerah tidak terdapat autokorelasi,
sehingga dapat disimpulkan bahwa pada model dinamis investasi swasta tidak terdapat masalah autokorelasi.
4.4.3 Analisis Ekonomi Hasil Estimasi Error –Correction Model
Error Correction Model berisi informasi tentang perubahan variabel dalam jangka pendek dan jangka panjang dengan disekuilibrium sebagai proses
penyesuaian terhadap model jangka panjang. Granger 1983, 1988 menunjukkan
Serial korelasi
positif Serial
korelasi negatif
Daerah tak
tentu Daerah
tak tentu
Tidak terdapat serial korelasi
4 3,351
2,209 1,794
0,649 2
1,804
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di Indonesia, 2008.
USU Repository © 2009
bahwa konsep kestabilan ekuilibrium jangka panjang adalah equivalen statistik dari kointegrasi. Ketika kointegrasi berlaku dan ada shock yang menyebabkan
disekuilibrium, maka terjadi proses penyesuaian dinamis jangka pendek seperti mekanisme error correction yang akan mendorong sistem kembali menuju
ekuilibrium jangka panjang. Koreksi kesalahan error correction term merupakan ukuran tingkat
kecepatan penyesuaian model jangka pendek terhadap model jangka panjang. Dengan menyertakan faktor koreksi kesalahan dalam estimasi model, dapat
diketahui tingkat kecepatan penyesuaian faktor-faktor yang mempengaruhi tabungan dan investasi swasta di Indonesia untuk satu periode mendatang di
jangka pendek yang dapat mendukung terciptanya keseimbangan di jangka panjangnya. Model koreksi kesalahan ini merupakan perwujudan dari konsep
kointegrasi seperti yang diungkapkan oleh Granger dalam Granger Representative Theorem yang menyatakan bahwa model koreksi kesalahan hanya akan valid bila
variabel-variabel lolos dari uji kointegrasi atau residual dari regresi kointegrasinya stasioner. Dengan kata lain, dapat dikatakan jika error- correction term pada
model koreksi kesalahan signifikan, maka variabel-variabel tersebut lolos dari uji kointegrasi atau residual dari kointegrasinya stasioner. Sehingga dari analisa data
ini dapat diamati model dinamisnya dengan menggunakan koreksi kesalahan ECM.
o Model Tabungan Swasta
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di Indonesia, 2008.
USU Repository © 2009
Hasil estimasi menunjukkan bahwa error correction term EC
t-1
untuk model dinamis tabungan swasta secara statistik signifikan pada tingkat
kepercayaan 99. Hal ini berarti bahwa terjadi koreksi penyesuaian perubahan jangka pendek kembali ke keseimbangan jangka panjangnya atau dengan kata lain
bahwa ketidakseimbangan disequilibrium pada suatu periode akan dikoreksi pada periode berikutnya. Angka koefisien sebesar 1,022 berarti bahwa sekitar
1,022 dari ketidaksesuaian antara nilai tabungan swasta yang aktual dengan nilai tabungan swasta jangka panjangnya atau equilibriumnya akan dikoreksi atau
dihilangkan setiap periodenya. Nilai koefisien EC
t-1
yang bernilai negatif berarti pada jangka pendek, model tersebut berada dibawah keseimbangan jangka
panjangnya, sehingga proses penyesuaian keseimbangan jangka pendek menuju ke keseimbangan jangka panjang arahnya bergerak ke atas. Berikut ini adalah
pembahasan mengenai hubungan antara setiap variabel bebasnya dengan tabungan swasta di Indonesia pada jangka pendek.
Hubungan antara Pendapatan Nasional Disposibel Riil GNDI dengan Tabungan Swasta di Indonesia pada jangka pendek.
Koefisien dari variabel first difference pendapatan nasional disposibel riil adalah sebesar –2,338508 dan nilainya secara statistik signifikan pada tingkat
kepercayaan 95. Nilai tersebut menunjukkan bahwa dalam jangka pendek hubungan antara pendapatan nasional disposibel riil dengan tingkat tabungan
swasta adalah negatif dimana setiap kenaikan tingkat pendapatan nasional
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di Indonesia, 2008.
USU Repository © 2009
disposibel riil sebesar 1 akan menyebabkan penurunan tingkat tabungan swasta sebesar 2,338.
Berbeda dengan jangka panjangnya, tingkat pendapatan nasional disposibel riil mempunyai korelasi negatif dengan tabungan swasta. Pada jangka pendek
ketika terjadi peningkatan pada pendapatan nasional disposibel riil, respon masyarakat terjadi seketika, yaitu ketika pendapatan meningkat, masyarakat
ternyata lebih meningkatkan konsumsinya daripada meningkatkan
tabungannya. Hal ini menunjukan bahwa masyarakat di Indonesia cenderung konsumtif. Selain itu hal ini juga dapat disebabkan karena kemudahan yang
diberikan lembaga keuangan dalam pemberian kredit, sehingga bagian dari pendapatan masyarakat semakin sedikit yang ditabung.
Hubungan antara Tingkat Suku Bunga Deposito Riil dengan Tabungan Swasta di Indonesia pada jangka pendek.
Koefisien dari variabel first difference tingkat suku bunga deposito riil adalah sebesar 0,277961 dan nilainya secara statistik signifikan pada tingkat
kepercayaan 95. Nilai tersebut menunjukkan bahwa dalam jangka pendek hubungan antara tingkat suku bunga deposito riil dengan tingkat tabungan
swasta adalah positif dimana setiap kenaikan tingkat suku bunga tabungan riil 100 akan menyebabkan peningkatan tingkat tabungan swasta sebesar
27,79.
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di Indonesia, 2008.
USU Repository © 2009
Seperti halnya pada jangka panjang, tingkat bunga tabungan riil mempunyai korelasi positif dengan tabungan swasta. Namun pada jangka pendek
perubahan tingkat bunga tabungan riil mempunyai dampak lebih kecil daripada jangka panjang. Hal ini berarti perubahan tersebut direspon oleh masyarakat
secara seketika.
Hubungan antara Tingkat Inflasi dengan Tabungan Swasta di Indonesia pada jangka pendek.
Koefisien dari variabel first difference tingkat inflasi adalah sebesar 0,382890 dan nilainya secara statistik signifikan pada tingkat kepercayaan
95.. Nilai tersebut menunjukkan bahwa dalam jangka pendek hubungan antara tingkat inflasi dengan tingkat tabungan swasta adalah positif dimana
setiap kenaikan tingkat inflasi sebesar 1 akan menyebabkan peningkatan tingkat tabungan swasta sebesar 0,38.
Hasil yang didapat ini sedikit berbeda dengan hasil regresi pada jangka panjangnya, dimana pada jangka panjang pengaruh tingkat inflasi terhadap
tingkat tabungan swasta lebih kecil. Ketika terjadi peningkatan pada tingkat inflasi dalam jangka pendek, pengaruhnya bersifat seketika, masyarakat tidak
ingin memegang uang dalam jumlah banyak karena akan menurunkan nilai uang tersebut, dan masyarakat membutuhkan selang waktu penyesuaian
sehingga pada jangka panjang pengaruhnya lebih kecil.
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di Indonesia, 2008.
USU Repository © 2009
Hubungan antara Dummy Variable Krisis Ekonomi dengan Tabungan Swasta di Indonesia pada jangka pendek.
Koefisien dari variabel dummy krisis ekonomi adalah sebesar –0,174260 dan nilainya secara statistik tidak signifikan. Nilai tersebut menunjukkan
bahwa dalam jangka pendek hubungan antara krisis ekonomi dengan tingkat tabungan swasta adalah negatif dimana krisis ekonomi akan menyebabkan
penurunan tabungan swasta sebesar 17,42. Hasil yang didapat ini berbeda dengan hasil regresi pada jangka
panjangnya, dimana pada jangka panjang krisis ekonomi secara signifikan mempengaruhi tabungan swasta di Indonesia. Ketika terjadi krisis ekonomi
dalam jangka pendek, respon masyarakat tidak secara langsung mengurangi jumlah tabungannya, tetapi memerlukan penyesuaian sehingga pengaruhnya
tidak signifikan pada jangka pendek. Maka dapat dikatakan bahwa krisis ekonomi pengaruhnya bersifat tidak seketika dan membutuhkan selang waktu.
o Model Investasi Swasta
Hasil estimasi menunjukkan bahwa error correction term EC
t-1
untuk model dinamis investasi swasta signifikan pada tingkat kepercayaan 99. Hal ini
berarti bahwa terjadi koreksi penyesuaian perubahan jangka pendek kembali ke keseimbangan jangka panjangnya atau dengan kata lain bahwa ketidakseimbangan
disequilibrium disuatu periode akan dikoreksi pada periode berikutnya.
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di Indonesia, 2008.
USU Repository © 2009
Sedangkan angka koefisien sebesar –0,8502 berarti bahwa sekitar 0,8502 dari ketidaksesuaian antara nilai investasi swasta yang aktual dengan nilai
investasi swasta jangka panjangnya atau equilibriumnya akan dikoreksi atau dihilangkan setiap periodenya. Koefisien EC
t-1
yang negatif berarti pada jangka pendek, model tersebut berada dibawah keseimbangan jangka panjangnya,
sehingga proses penyesuaian keseimbangan jangka pendek menuju ke keseimbangan jangka panjang arahnya bergerak keatas.
Selanjutnya akan dibahas satu persatu mengenai hubungan antara setiap variabel bebasnya dengan investasi swasta di Indonesia pada jangka pendek.
Hubungan antara Pendapatan Nasional Riil PDB Riil dengan Investasi Swasta di Indonesia pada jangka pendek.
Hubungan antara pendapatan riil dan investasi swasta pada jangka panjang hampir sama dengan jangka pendeknya, pada jangka pendek variabel first
difference pendapatan riil secara statistik signifikan mempengaruhi investasi swasta di Indonesia. Koefisien sebesar 3,868674 menunjukkan bahwa dalam
jangka pendek, setiap kenaikan pendapatan riil sebesar 1, cateris paribus akan meningkatkan investasi swasta sebesar 3,86. Nilai tersebut signifikan
secara statistik pada tingkat kepercayaan 99. Seperti pada jangka panjang, pendapatan nasional riil mempunyai korelasi
positif dengan tingkat investasi swasta. Namun pada jangka pendek perubahan pendapatan nasional riil mempunyai dampak lebih besar daripada jangka
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di Indonesia, 2008.
USU Repository © 2009
panjang. Hal ini berarti perubahan tersebut direspon oleh masyarakat secara seketika.
Hubungan antara Tingkat Suku Bunga Riil dengan Investasi Swasta di Indonesia pada jangka pendek.
Hubungan antara tingkat suku bunga riil dan investasi swasta pada jangka panjang hampir sama dengan jangka pendeknya, pada jangka pendek variabel
first difference pendapatan riil secara statistik tidak signifikan mempengaruhi investasi swasta di Indonesia. Koefisien sebesar -0,015342 menunjukkan bahwa
dalam jangka pendek, setiap kenaikan tingkat suku bunga riil sebesar 1, cateris paribus akan menurunkan investasi swasta sebesar 0,015.
Seperti halnya pada jangka panjang, pengaruh tingkat suku bunga riil pada jangka pendek tidak signifikan diduga disebabkan karena rendahnya mobilisasi
dana dan tidak sempurnanya pasar modal. Selain itu, berbagai kemudahan yang diberikan dalam kaitan pemberian kredit menyebabkan aliran dana pinjaman
lebih banyak diberikan kepada sektor konsumsi daripada sektor investasi.
Hubungan antara Tingkat Inflasi dengan Investasi Swasta di Indonesia pada jangka pendek.
Hubungan antara tingkat inflasi dan investasi swasta pada jangka panjang hampir sama dengan jangka pendeknya, pada jangka pendek variabel first
difference pendapatan riil secara statistik signifikan mempengaruhi investasi
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di Indonesia, 2008.
USU Repository © 2009
swasta di Indonesia pada tingkat kepercayaan 95. Koefisien sebesar 0,085963 menunjukkan bahwa dalam jangka pendek, setiap kenaikan tingkat inflasi
sebesar 1, cateris paribus akan menaikkan investasi swasta sebesar 0,0859. Seperti halnya pada jangka panjang, pengaruh tingkat inflasi pada jangka
pendek tidak terlalu besar terhadap investasi swasta. Tetapi meskipun demikian, inflasi pada jangka pendek menyebabkan penurunan pada investasi swasta
karena tingginya risiko yang disebabkan karena inflasi.
Hubungan antara Investasi Pemerintah dengan Investasi Swasta di Indonesia pada jangka pendek.
Variabel fist difference rasio investasi pemerintah terhadap PDB GIY memiliki korelasi yang negatif dengan tingkat investasi swasta dengan nilai
koefisien sebesar –0,17868 dan nilainya secara statistik signifikan pada tingkat kepercayaan 99. Hal ini berarti, kenaikan 1 rasio investasi pemerintah
terhadap PDB akan menyebabkan investasi swasta mengalami penurunan sebesar 0,178, ceteris paribus. Terjadinya hubungan negatif antara investasi
pemerintah dengan tingkat investasi swasta sama seperti pada jangka panjangnya kemungkinan besar berkaitan dengan masalah alokasi dan efisiensi
penggunaan dana untuk investasi, yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya Crowding Out pada sektor swasta. Tetapi pada jangka pendek pengaruhnya
lebih kecil karena terjadinya proses penyesuaian terhadap kondisi jangka panjangnya.
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di Indonesia, 2008.
USU Repository © 2009
Hubungan antara Dummy Variable Krisis Ekonomi dengan Investasi Swasta di Indonesia pada jangka pendek.
Koefisien dari variabel dummy krisis ekonomi adalah sebesar 0,056042 dan nilainya secara statistik signifikan pada tingkat kepercayaan 90. Nilai
tersebut menunjukkan bahwa dalam jangka pendek hubungan antara krisis ekonomi dengan tingkat investasi swasta adalah positif dimana krisis ekonomi
akan menyebabkan kenaikan investasi swasta sebesar 0,056. Hasil yang didapat ini sedikit berbeda dengan hasil regresi pada jangka
panjangnya, dimana pada jangka panjang pengaruh krisis ekonomi secara signifikan lebih besar menyebabkan penurunan pada investasi swasta di
Indonesia. Ketika terjadi krisis ekonomi dalam jangka pendek, respon yang diberikan oleh investor lambat, memerlukan penyesuaian sehingga
pengaruhnya lebih kecil pada jangka pendek. Maka dapat dikatakan bahwa krisis ekonomi pengaruhnya bersifat tidak seketika dan membutuhkan selang
waktu.
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di Indonesia, 2008.
USU Repository © 2009
BAB V KESIMPULAN dan SARAN
5.1 Kesimpulan
Tujuan utama penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tabungan dan investasi swasta di Indonesia dan dampak krisis
ekonomi terhadap tabungan dan investasi swasta di Indonesia. Analisis kointegrasi dan Error Correction Model dilakukan untuk mengetahui hubungan
jangka panjang dan jangka pendek dari variabel-variabel penentu pada model tabungan dan investasi swasta di Indonesia. Berdasarkan analisa kuantitatif dan
deskriptif yang dilakukan pada bab-bab sebelumnya dihasilkan kesimpulan :
1 Berdasarkan uji statistik model kointegrasi tabungan swasta, menunjukan
bahwa pada jangka panjang koefisien variabel pendapatan nasional disposibel riil, tingkat suku bunga tabungan riil, dan tingkat inflasi signifikan pada
tingkat kepercayaan, secara berturut-turut, 95 , 99, 99 dan ketiganya mempunyai korelasi positif. Hasil uji kointegrasi menunjukkan bahwa