b. Barang tahan lama Durable Goods Barang tahan lama merupakan barang berwujud biasanya bisa
bertahan lama dengan banyak pemakaian umur ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu tahun lebih.
2. Jasa services Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasaan yang ditawarkan
untuk dijual. Contohnya bengkel reparasi, salon kecantikan, kursus, hotel, lembaga pendidikan, dan lainnya.
2.3.4 Pengetahuan Produk Konsumen
Lao dan Sieben dkk 1993 dalam Waluyo dan Pamungkas 2003:3 mendefinisikan product knowledge sebagai cakupan seluruh informasi akurat
yang disimpan dalam memori konsumen yang sama baiknya dengan persepsinya terhadap pengetahuan produk. Konsumen yang berpengetahuan lebih tinggi akan
lebih realistis dalam pemilihan sesuai dengan harapannya. Menurut Peter dan Olson 2002:69 pengetahuan itu terbagi atas tiga jenis,
yaitu:
a. Pengetahuan mengenai atribut atau karakteristik produk.
Sesuai dengan batas yang ditetapkan berdasarkan kemampuan produksi dan sumber keuangan, manajer pemasaran dapat menambah
atribut baru terhadap suatu produk dan menghapus atribut lama, atau memodifikasi atribut yang sudah ada. Pemasar dapat merubah atribut-
Universaitas Sumatera Utara
atribut dengan tujuan untuk membuat produk mereka lebih menarik konsumen.
Kemungkinan disebabkan ketertarikan para pemasar terhadap karakter fisik dari produk mereka, pemasar kadang-kadang bertindak
seolah-olah konsumen berpikir tentang produk dan merek sebagai kumpulan atribut saja. Bahkan suatu produk yang sederhana memiliki
beberapa atribut. Pemasar harus tahu atribut produk yang mana yang paling penting
bagi konsumen, apa fungsi atribut tersebut bagi konsumen, dan bagaimana konsumen menggunakan pengetahuan ini dalam proses kognitif seperti
saat pemahaman dan pengambilan keputusan. Konsumen dapat memiliki pengetahuan tentang berbagai jenis atribut
produk. Pengetahuan konsumen tentang atribut yang kongkrit menggambarkan wujud, dan ciri-ciri sebuah produk. Pengetahuan tentang
atribut abstrak menggambarkan produk lebih subjektiv, dan ciri-ciri yang tidak terlihat pada sebuah produk. Tentu saja, konsumen harus juga memiliki
pengetahuan tentang evaluasi efektif mereka untuk setiap atribut.
b. Pengetahuan mengenai konsekuensi positif atau keuntungan-
keuntungan yang akan diperoleh dari penggunaan produk.
Pemasar juga mengetahui bahwa konsumen lebih sering berpikir tentang konsekuensi dari produk dan merek yang mereka gunakan
dibandingkan atributnya. Konsekuensi adalah hasil yang terjadi setelah produk dibeli dan dikonsumsi. Konsumen dapat memiliki pengetahuan
tentang dua jenis konsekuensi produk, yaitu fungsional dan psikososial.
Universaitas Sumatera Utara
Konsekuensi fungsional adalah hasil yang dapat dilihat berwujud dari penggunaan suatu produk yang konsumen rasakan secara langsung.
Sebagai contoh konsekuensi fungsional termasuk hasil secara psikis yang langsung dapat dirasakan konsumen saat mengkonsumsi produk tertentu
Konsekuensi psikososial lebih menunjuk kepada hasil psikologis dan sosial dari penggunaan suatu produk. Konsekuensi psikologis dari
penggunaan produk adalah hasil internal dan personal, seperti misalnya bagaimana perasaan anda setelah mengkonsumsi suatu produk. Konsumen
juga dapat mengetahui tentang konsekuensi sosial dari penggunaan suatu produk.
Sistem pengaruh dan kognitif orang mengartikan konsekuensi dari penggunaan produk dan bentuk pengetahuan dan kepercayaan tentang
fungsi-fungsi ini dan konsekuensi psikososial dalam ingatan. Sistem yang mempengaruhi orang tersebut dapat bereaksi juga terhadap pengetahuan
ini. Sebagai contoh, seorang konsumen bisa merasakan pengaruh yang
negative ketidakpuasan jika produk membutuhkan perbaikan sesaat setelah produk tersebut baru dibeli. Atau konsumen bisa mengalami
perasaan yang positif atau kebanggaan dan rasa percaya diri jika orang lain memberikan komentar yang menyenangkan.
Konsumen dapat berfikir tentang konsekuensi positif dan negatif dari penggunaan produk seperti bagaimana manfaat dan resiko
potensialnya. Manfaat adalah konsekuensi yang diinginkan yang dicari konsumen saat membeli dan menggunakan suatu produk atau merek.
Universaitas Sumatera Utara
Resiko yang dikhawatirkan lebih kepada konsekuensi yang tidak diinginkan yang ingin dihindari konsumen pada saat membeli atau
menggunakan suatu produk. Berbagai macam konsekuensi negatif mungkin saja terjadi.
Sebagian konsumen khawatir tentang resiko fisik dari mengkonsumsi suatu produk. Jenis lain dari konsekuensi yang tidak menyenangkan
termasuk juga resiko finansial, resiko fungsional, dan resiko psikososial. Secara keseluruhan, resiko yang mungkin terjadi meliputi pengetahuan
konsumen atau kepercayaan terhadap konsekuensi yang tidak diinginkan, termasuk juga respon dari pengaruh buruk dan bergabung
dengan konsekuensi yang tidak menyenangkan evaluasi yang tidak disukai, perasaan tidak senang, dan emosi negatif diperoleh dari
penggunaan produk.
c. Pengetahuan mengenai nilai-nilai produk yang dapat memuaskan