n = 61,46 = 62 orang Metode pengambilan sampel ini menggunakan purposive sampling yaitu
penentuan sampel berdasarkan jenis orang tertentu yang dapat memberikan informasi yang diinginkan dan memenuhi beberapa kriteria yang ditentukan oleh
peneliti Sekaran, 2006: 136.
3.7 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yg diukur dalam suatu skala numerik atau
angka Kuncoro 2009:145. Selanjutnya berdasarkan sumber datanya, data yang diperoleh merupakan data primer dan data sekunder yang dijelaskan sebagai
berikut:
1. Data primer Data primer merupakan data yang diperoleh melalui survei langsung di
lapangan dengan menggunakan metode pengumpulan data original Kuncoro, 2009:148. Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari
responden melalui penyebaran kuesioner
2. Data sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari data yang telah
dikumpulkan oleh lembaga tertentu dan dipublikasikan kepada masyarakat Kuncoro, 2009:145. Data sekunder dalam penelitian ini berasal dari studi
Universaitas Sumatera Utara
pustaka dari berbagai jurnal, artikel dari internet, dan penelitian lain yang berhubungan dengan penelitian ini.
3.8 Metode Pengambilan Data
a. Kuesioner Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang dibuat dan disusun secara
tertulis yang bertujuan untuk memperoleh data dari jawaban-jawaban responden dalam penelitian ini Kuncoro 2009:17. Metode dengan
menggunakan kuesioner akan membantu peneliti untuk memperoleh data yang bisa digunakan untuk mengukur variabel-variabel sehingga bisa
diketahui pengaruh antar variabel yang ingin diteliti. b. Studi Pustaka
Yaitu pengumpulan data yang menggunakan data dari buku-buku dan literatur yang berhubungan dengan penelitian. Untuk data sekunder yang
digunakan dalam penelitian ini, diperoleh dari studi kepustakaan terhadap jurnal, buku, majalah, internet, dan penelitian-penelitian lainnya yang
berhubungan dengan penelitian ini.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.9.1 Uji Validitas
Validitas merupakan suatu pengujian yang dilakukan untuk mengukur dan mengetahui kemampuan atribut-atribut yang digunakan dalam mengukur variabel
Usman dan Sobari 2013:10. Suatu skala pengukuran disebut valid apabila skala
Universaitas Sumatera Utara
tersebut melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan juga mengukur apa yang seharusnya diukur Kuncoro 2009:172. Bila skala pengukuran yang digunakan
tidak valid maka tidak akan bemanfaat bagi peneliti karena tidak mengukur apa yang seharusnya diukur dan tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Uji
validitas di dalam penelitian ini dilakukan kepada 30 responden di luar sampel yang diteliti pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara. Pengujian validitas akan dilakukan dengan menggunakan program SPSS
16.00, dengan kriteria sebagai berikut:
1 Jika r ≥ 0,3 , maka butir instrumen tersebut dinyatakan valid.
2 Jika r ≤ 0,3 , maka butir instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan konsistensi dan stabilitas dari suatu skala pengukuran. Realibilitaas berbeda dengan validitas karena reliabilitas
memusatkan perhatian pada masalah konsistensi, sedangkan validitas lebih memperhatikan ketepatan Kuncoro 2009:175. Salah satu teknik untuk mengukur
reliabilitas adalah dengan menggunakan cronbach’s alpha. Penghitungan secara matematis dengan metode ini didasarkan pada rata-rata korelasi antar atribut.
Usman dan Sobari 2013 mengemukakan beberapa tingkatan reliabilitas berdasarkan nilai cronbach alpha sebagai berikut:
Jika: nilai α = 0,8-1,0 maka keandalan masuk kategori sangat tinggi
nilai α = 0,6-0,8 maka keandalan masuk kategori tinggi nilai α = 0,4-0,6 maka keandalan masuk kategori cukup
nilai α = 0,2-0,4 maka keandalan masuk kategori rendah
Universaitas Sumatera Utara
nilai α = 0,1-0,2 maka keandalan masuk kategori sangat rendah
3.10 Metode Analisis Data
Dengan menggunakan Metode Deskriptif, data-data yang telah diperoleh digolongkan, diklasifikasikan, diinterprestasikan dan selanjutnya dianalisis,
sehingga diperoleh suatu gambaran umum tentang data-data yang diteliti.
3.10.1 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui kondisi data yang dipergunakan dalam penelitian. hal tersebut dilakukan agar diperoleh model
analisis yang tepat. Model analisis regresi penelitian ini mensyaratkan uji asumsi terhadap data yang meliputi.
3.10.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan mengetahi apakah distribusi sebuah data mengikuti distribusi normal. Untuk menguji apakah data-data yang dikumpulkan
berdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan dengan metode sebagai berikut:
a. Pendekatan Histogram Untuk menguji normalitas data dapat dilihat dengan kurva normal, kurva
normal yaitu kurva yang memiliki ciri-ciri khusus, salah satu diantaranya adalah bahwa: mean, mode dan median pada tempat yang sama. Jika ketiga
tendensi sentral tersebut terletak tidak pada satu tempat maka berarti kuva juling ke kiri atau ke kanan.
b. Pendekatan Grafik
Universaitas Sumatera Utara
Pendekatan grafik yang handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi
normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika data menyebar disekitar garis
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari diagonal atau mengikuti garis diagonal, maka model
regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
3.10.1.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat seberapa besar peranan variabel bebas terhadap variabel terikat Situmorang, 2012:107. Jika varians dari
residu atau dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas. Dan jika varians berbeda maka disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah homokesdatisitas atau tidak tejadi heterokedastisitas Situmorang, 2012:100. Salah satu cara untuk mendeteksi
heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dependen yaitu ZPRED dan nilai residualnya SRESID.
3.10.1.3 Uji Multikolinearitas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji adanya hubungan linear yang sempurna atau eksak di antara variabel-variabel bebas dalam model regresi
Situmorang, 2012: 133. Jika terjadi kolerasi, maka dinamakan terdapat problem multikolonieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
diantara variabel independent. Uji multikolonieritas pada penelitian dilakukan dengan matriks korelasi. Pengujian ada tidaknya gejala multikolonieritas
dilakukan dengan memperhatikan nilai matriks korelasi yang dihasilkan pada saat
Universaitas Sumatera Utara
pengolahan data nilai VIF Variance Inflation Factor dan Tolerance-nya. Apabila ini matriks kolerasi tidak ada yang lebih besar dari 0,5 maka dapat dikatakan data
yang akan dianalisis terlepas dari gejala multikolinearitas. Kemudian apabila nilai VIF berada dibawah 10 dan nilai Tolerance mendekati 1, maka diambil
kesimpulan bahwa model regresi tersebut tidak terdapat masalah multikolinearitas.
3.10.2 Metode Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh dan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Analisis
regresi berganda digunakan karena jumlah variabel bebas yang akan diteliti berjumlah lebih dari satu variabel. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
aplikasi SPSS 16.00 untuk menghitung model regresi berganda ini. Rumus
matematisnya adalah:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e
Dimana : Y
= Brand Switching a
= Konstanta b
1
-b
2
= Koefisien regresi
X
1
= Pengetahuan Produk X
2
= Kebutuhan Mencari Variasi e
= Standar error Model regresi yang sudah memenuhi asumsi-asumsi klasik kemudiaan
akan dianalisis pengujian hipotesis sebagai berikut:
3.10.2.1 Koefisien Determinasi
Universaitas Sumatera Utara
Koefisien determinasi R
2
pada dasarnya mengukur seberapa jauh kemampuan suatu model dalam menerangkan variase variabel terikat. Nilai
koefisien determinasi adalah di antara nol dan satu. Nilai R
2
yang kecil memberi arti bahwa kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel terikat
amat terbatas. Sedangkan bila nilai R
2
besar mendekati 1 berarti variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen. Kelemahan mendasar koefesien determinasi adalah bias terhadap
jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen maka R
2
pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu
penelitian ini menggunakan Adjusted R
2
saat mengevaluasi model regresi. Tidak seperti R
2
, nilai Adjusted R
2
dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan. Hasil penghitungan Adjusted R
2
dapat dilihat pada output Model Summary. Pada kolom Adjusted R
2
dapat diketahui berapa persentase yang dapat dijelaskan variabel independen terhadap variabel dependen
dan sisanya dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan
dalam penelitian ini. 3.10.2.2 Uji Signifikansi Individual Uji Statistik t
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen
Kuncoro, 2009:238. Hipotesis nol H yang hendak diuji adalah apakah suatu
parameter b
1
sama dengan nol, artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis
Universaitas Sumatera Utara
alternatifnya Ha, parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, artinya variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.
Untuk melakukan uji t adalah dengan cara berikut: a. Bila dilakukan secara penghitungan manual, uji t dilakukan dengan
membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel. Apabila nilai t hitung nilai t tabel, maka Ha diterima. Sebaliknya, bila nilai t hitung nilai t
tabel, maka H diterima.
b. Bila dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS for Windows, uji t dapat dilakukan dengan membandingkan tingkat peluang signifikan sig
dengan nilai taraf nyata α. Apabila sig α maka, Ha diterima. Sebaliknya, bilai nilai sig α, maka H
diterima.
3.10.2.3 Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F
Uji statistik F secara mendasar menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen Kuncoro, 2009:239. Hipotesis nol Ho yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol, artinya
apakah suatu variabel independen secara simultan bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya Ha, tidak semua
parameter secara simultan sama dengan nol, artinya semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.
Untuk melakukan uji F adalah dengan cara berikut: a. Bila dilakukan secara penghitungan manual, uji F dilakukan dengan
membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel. Apabila nilai F
Universaitas Sumatera Utara
hitung nilai F tabel, maka Ha diterima. Sebaliknya, bila nilai F hitung nilai F tabel, maka Ho diterima.
b. Bila dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS for Windows, uji t dapat dilakukan dengan membandingkan tingkat peluang signifikan sig
dengan nilai taraf nyata α. Apabila sig α maka, Ha diterima. Sebaliknya, bilai nilai sig α, maka H
diterima.
Universaitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
Perusahaan telekomunikasi saat ini berkembang sangat pesat, seiring dengan kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat. Hal ini menyebabkan
perusahaan telekomunikasi terus bertambah di Indonesia dan menyediakan jasa yang hamper sama. Ada 5 lima operator GSM yang menyediakan produk
prabayar dan pasca bayar antara lain yaitu Axis, Hutchison 3 Indonesia dengan produk 3 Tri, Indosat dengan produk Matrix, Mentari, dan IM3, Telkomsel
dengan produk simPATI, As, dan HALO, XL Axiata dengan produk XL prabayar dan XL pascabayar,. Gambaran umum mengenai ke 5 lima operator GSM adalah
sebagai berikut:
4.1.1. Axis
AXIS Telekom Indonesia sebelumnya bernama PT Natrindo Telepon Seluler adalah sebuah perusahaan operator telekomunikasi seluler di Indonesia.
AXIS mempunyai produk GSM dengan nama sama, AXIS. AXIS meluncurkan layanannya pada April 2008 dan kini tersedia di lebih
dari 400 kota di seluruh pulau-pulau besar Indonesia, termasuk Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Lombok. Berkantor pusat di Jakarta, AXIS
merupakan operator seluler 2G dan 3G dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia, melayani lebih dari 15 juta pelanggan telepon seluler, didukung oleh lebih dari
800 pegawai yang berdedikasi.
Universaitas Sumatera Utara
Pada 26 September 2013 XL Axiata telah menandatangani perjanjian untuk mengakuisisi Axis Telekom Indonesia. Perjanjian jual beli bersyarat atau
conditional sales purchase agreement CSPA dilakukan dengan Saudi Telecom Company STC dan Teleglobal Investment BV Teleglobal, yang merupakan
anak perusahaan STC. 1 Paket Akses Data Axis
Paket akses data yang dimiliki oleh Axis adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Paket Axis Super Kuota
Harga Rp 40.000
Kuota 1GB 00.00 – 23.59
7 GB 00.00 – 11.59 Masa Aktif
Berlaku 60 hari Sumber:
http:www.xl.co.idaxisid
Tabel 4.2 Paket InternetGaul Axis
Paket Harga
Kecepatan FUP
Masa Aktif
InternetGaul Harian Rp1.500
s.d 3.6 Mbps 30 MB
1 Hari InternetGaul Mingguan
Rp9.900 s.d 7.2 Mbps
200 MB 7 Hari InternetGaul Bulanan
Rp34.900 s.d 7.2 Mbps 1.5 GB
30 Hari Sumber:
http:www.xl.co.idaxisid
Tabel 4.3
Universaitas Sumatera Utara
Paket AXISPRO Paket
Harga Kecepatan
FUP Masa
Aktif Paket AXISPRO BASIC
Rp49.000 s.d 7.2 Mbps
2 GB 30 Hari
Paket AXISPRO PREMIUM Rp79.000
s.d 7.2 Mbps 3GB
30 Hari Paket AXISPRO ULTIMATE Rp149.000 s.d 7.2 Mbps
6GB 30 Hari
Sumber : http:www.xl.co.idaxisid
2 Logo Perusahaan
Gambar 4.1 Logo AXIS 2014-sekarang
Sumber : http:www.xl.co.idaxisid
4.1.2. Hutchinson 3 Tri
3 Tri; dari bahasa Inggris untuk angka tiga: Three adalah nama merek yang digunakan untuk sembilan jaringan telekomunikasi seluler di Eropa, Asia,
dan Australia. Hutchison Whampoa memiliki saham baik saham mayoritas maupun minoritas di ke semuanya. Seluruh jaringan bermerek Tri tersebut
menyediakan teknologi 3G dan mementingkan layanan multimedia bergerak mereka. Jaringan ini hadir di Australia, Austria, Britania Raya, Denmark, Hong
Kong, Indonesia, Irlandia, Italia, dan Swedia.
Jaringan Tri dioperasikan PT Hutchison 3 Indonesia yang 60 sahamnya dimiliki Hutchison Whampoa dan sisanya oleh Charoen Pokphand. Meskipun
lisensi 3G telah diperolehi pada tahun 2004 saat perusahaan tersebut masih
Universaitas Sumatera Utara
bernama Cyber Access Communication, layanan 3G baru mulai diluncurkan pada 29 Maret 2007 dengan wilayah jangkauan Jakarta pada awalnya.
1 Paket Akses Data
Paket akses data 3 terdiri dari 3 paket yang berbeda, yaitu:
a. Always On AON
Paket Always On adalah paket akses data 3 dimana pelanggan bebas mengakses 11 situs termasuk BBM secara gratis selama 1 bulan, 6
bulan, 12 bulan. 11 situs adalah facebook, twitter mobile, detik, google, kompas, toko bagus, oke zone, kaskus, viva news, klik bca,
beberapa aplikasi chatting dan BBM. Pelanggan akan mendapat bonus kuota 50 MB setiap bulan, dan apabila pelanggan merasa kurang maka
pelanggan bisa membeli paket kuota ++ 1. AON 1 bulan
→ Rp 10.000,- 2341 2. AON 6 bulan
→ Rp 35.000,- 2341 3. AON 12 bulan
→ Rp 50.000,- 2341
b. Kuota ++