Latar Belakang Gerakan Aceh Merdeka

46 yang terjadi di Aceh ini jelas hanya berlaku pasal 3 Konvensi Jenewa 1949 karena Gerakan Aceh Merdeka belum dapat dikatakan sebagai belligerency tetapi hanya di anggap sebagai insurgency. Konflik Bersenjata yang terjadi di Aceh antara pihak GAM dan pihak NKRI sebenarnya kriteria-kriteria tentang Konflik Bersenjata Non-Internasional sudah memenuhi rumusan Kriteria sebagaimana yang termasuk dalam Pasal 1 Protokol Tambahan II tahun 1977 dan di dalam Konflik Bersenjata yang terjadi di Aceh sudah dapat diterapkan Ketentuan Protokol Tambahan II tahun 1977 namun Pemerintah Indonesia belum meratifikasi Ketentuan Protokol Tambahan II sehingga tidak dapat diterapkan Ketentuan Protokol Tambahan II tahun 1977.

B. Awal kelahiran Gerakan Aceh Merdeka GAM

Gerakan Aceh Merdeka GAM dilahirkan pada 4 desember 1976. Sebenarnya GAM sendiri sebagai wahana pergerakan baru didirikan pada 20 mei 1977. Namun Hasan Tiro sendiri memilih hari lahir Gerakan Aceh Merdeka GAM adalah pada tanggal yang disebut paling awal, disesuaikan dengan proklamasi kemerdekaan Aceh Sumatera. Proklamasi ini dilangsungkan di bukit Cokan, pedalaman Kecamatan Tiro, Pidie. Prosesi ini dilakukan secara sederhana, dilakukan di suatu tempat yang tersembunyi, menandakan bahwa awal- awalnya, gerakan ini adalah gerakan bawah tanah yang dilakukan secara diam- diam. Bersamaan dengan proklamasi kemerdekaan, Hasan Tiro juga mengumumkan stuktur pemerintahan negara Aceh Sumatera. Akan tetapi, kabinet 47 tersebut berfungsi hingga pertengahan 1977. Persoalannya adalah karena para anggota kabinet pada umumnya masih berbaur dengan masyarakat luas untuk kampanye dan persiapan perang gerilya. Kabinet Negara Aceh Sumatera baru dapat melaksanakan siding pertamanya pada 15 agustus 1977 di camp Lhok Nilam pedalaman Tiro, Pidie. Kabinetnya sendiri pada waktu itu, hanyalah terdiri dari beberapa orang saja, yaitu; presiden Hasan Muhammad Tiro, perdana menteri Dr. Muchtar Hasbi, wakila perdana menteri teungku ilyas leube, Menteri keuangan Muhammad Usman, Menteri pekerjaan Umum Ir. Asnawi Ali, Menteri Perhubungan Amir Isshak BA, Menteri Sosial Dr. Zubir Mahmud dan menteri penerangan M. Tahir Husin. 3 Factor-faktor yang menyebabkan terjadinya separatisme Bila berbagai gerakan separatisme di dunia diamati maka terdapat berbagai motif yang mendorong munculnya gerakan tersebut, seperti; idelogi yang berbeda, kekejaman pengusa, tekanan atau tuntutan ekonomi, pengaruh pihak asing, primordialisme, dan lain- lain. Menariknya,faktor pemicu munculnya separatisme itu sering tidak tunggal dan tidak mudah diidentifikasi. 4 Pertama; faktor ideologis dapat muncul sejalan dengan hadirnya pemahaman baru tentang tatanan kehidupan. Kegagalan Negara-negara secular dalam menata kehidupan manusia mendorong orang untuk mencari ideology alternatif. Dekadensi 3 Indra Jaya Piliang, Pengaruh Sistem Lambang Dalam Separatisme GAM Terhadap RI …, h. 12. 4 httpasysyariah.com, Diakses Pada Tanggal 13 Juli 2011.