31
2. Makar Yang Menyerang Keamanan Dan Keutuhan Wilayah Negara
Integritas suatu Negara adalah tejaminnya keamanan dan keutuhan wilayah negara. Karena itu keamanan dan keutuhan wilayah negara adalah wajib
dipertahankan.
31
Kejahatan yang menyerang keamanan dan keutuhan wilayah ini adalah juga berupa kejahatan makar. Kejahatan makar yang dimaksud ini adalah yang
dirumuskan pada pasal 106, yang rumusannya ialah:
32
“Makar dengan maksud supaya seluruh atau sebagian wilayah negara jatuh ketangan musuh atau memisahkan sebagian dari wilayah negara, diancam dengan pidana
penjara seumur hidup atau pidana penjara 20 dua puluh tahun. Jika rumusan itu dirinci, maka terdiri dari unsur-unsur :
Unsur obyektif: perbuatan makar Unsur subyektif: maksud yang ditunjukan pada 2 hal yakni:
a. Seluruh atau sebagian wilayah negara jatuh ketangan musuh
b. Memisahkan sebagian dari wilayah negara
Perbuatan makar di sini tidak identik dengan kekerasan geweld. Perbuatan dalam makar yang oleh pasal 87 disebutkan sebagai permulaan pelaksanaan, adalah
berupa segala macam bentuk perbuatan dengan maksud untuk sebagian atau seluruh wilayah RI jatuh ketangan musuh dan atau sebagian wilayahnya terpisah dengan
wilayah yang jika dilihat dari pasal 53 adalah berupa perbuatan pelaksanaan dalam rangka mencapai maksud tersebut.
31
Adami Chazawi, Kejahatan Terhadap Keamanan dan Keselamatan Negara …, h. 12.
32
Adami Chazawi, Kejahatan Terhadap Keamanan dan Keselamatan Negara …, h. 12.
32
Dalam kejahatan ini tidak diperlukan benar-benar seluruh atau sebagian wilayah RI itu jatuh ketangan kedalam kekuasaan musuh atau telah terpisahnya
sebagian wilayah dari wilayah kesatuan negara RI. Yang harus timbul bukan aakibat- akibat itu, akan tetapi wujud perbuatan yang bila dilihat dari pasal 53 1 adalah dapat
berupa wujud permulaan pelaksanaan perbuatan dalam rangka mencapai maksud memisahkan sebagian wilayah RI atau jatuhnya wilalyah RI ke dalam kekuasaan
musuh tersebut.
3. Makar Yang Menyerang Kepentingan Hukum Tegaknya Pemerintah
Negara
Yang dimaksud ini ialah kejahatan yang dirumuskan dalam pasal 107 KUHP, yang rumusannya adalah sebagai berikut:
a. Makar dengan maksud untuk menggulingkan pemerintah, diancam dengan pidana
penjara paling lama 15 lima belas tahun. b.
Para pemimpin dan para pengatur makar tersebut dalam ayat 1, diancam dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara sementara paling lama 20 dua
puluh tahun. Perbuatan makar yang pada dasarnya berupa wujud permulaan pelaksanaan
dari suatu perbutan sebagaimana dimaksud pasal 53 1 dalam rangka mencapai tujuan mengulingkan pemerintahan atau tergulingnya pemerintah, tidaklah perlu
berupa perbuatan yang begitu dahsyatnya dengan kekerasan menggunakan senjata. Makar disini sudahlah cukup misalnya dengan membentuk organisasi dengan alat-
alatnya seperti anggaran dasar, program kerja, tujuan yang ingin dicapai dan