Dasar Hukum Separatisme Bughat Dalam Hukum Positif KUHP

35 keselamatan pemerintah hindia belanda dari kemungkinan dari serangan- serangan seperti itu, maka dimasukanlah kejahatan pemberontakan pada pasal 108. Kualifikasi pemberontakan atau separatisme opstand menurut rumusan pada pasal 108 tersebut ada 3 bentuk kejahatan sebagaimana disebut dalam ayat 1 yaitu; 35 a. Orang yang perbuatannya melawan pemerintah dengan senjata. b. Orang yang dengan maksud melawan pemerintah Indonesia menyerbu bersama- sama dengan gerombolan yang melawan pemerintah dengan senjata.. c. Orang yang dengan maksud melawan pemerintah menggabungkan diri pada gerombolan yang melawan pemerintah dengan senjata. Sedangkan yang ditentukan dalam ayat 2 itu adalah berupa pemberontakan yang diperberat, pemberatan pidana mana diletakkan pada kualitas subyek hukumnya, yang terdiri dari dua, yaitu; a. Bagi orang yang berkualitas sebagai pimpinan pemberontak. b. Bagi orang yang berkualitas sebagai pengatur atau perencana pemberontak.

2. Dasar Hukum Tentang Hukuman Bagi Separatisme Bughat Dalam

Hukum Islam al- Qur’an dan Hadist.

a. al-Qur’an

Adapun landasan hukum dilarangannya tindak pidana separatisme bughat atau tindakan makar . 35 Adami Chazawi, Kejahatan Terhadap Keamanan dan Keselamatan Negara …, h. 28. 36                                  “Dan jika ada dua golongan dari orang- orang mukmin berperang, maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan itu berbuat aniaya terhadap golongan yang lain maka perangilah golongan yang berbuat aniaya itu; sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah. Jika golongan itu telah kembali kepada perintah Allah; maka damaikanlah antara keduanya dengan adil. Dan berlaku adillah, sesungguhnya Allah menyukai orang- orang yang berlaku adil. Dari teks ayat tersebut di atas ibn Rusyd berpendapat bahwa untuk mengatasi dan mengantisipasi terjadinya tindakan makar, atau separatisme bughat dan kerusuhan, pemerintah yang berusaha maksimal untuk mengatasi dan menumpas mereka. Jika salah seorang atau beberapa orang dari para pelaku kerusuhan itu tertangkap maka tidak boleh langsung dibunuh, kecuali ketika sedangh berkobarnya api peperangan, dan atau kerusuhan masih berkecamuk, sementara para separatis atau bughat dan perusuh masih melawan. 36

b. al-Hadist

37 Dari A‟fazah Ibn suraihin Rasulullah saw bersabda“Siapa yang mendatangi kalian dalam keadaan kalian telah berkumpulbersatu dalam satu kepemimpinan kemudian 36 Ahmad Mukri Aji, Rasionalitas Ijtihad Ibn Rusyd …, h. 221. 37 Ibn Hajar Al-asqalani, Bulughu al-Maram …, h. 254.