10
fakultas Sayri‟ah dan hukum. Selain itu, manfaatnya secara umum adalah sebagai kontribusi pemikiran dalam khazanah ilmu Kajian Islam.
D. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka dilakukan untuk mengetahiu seberapa banyak kajian dan pembahasan yang secara umum dan khusus membahas mengenai judul penelitian
yang dilakukan penulis. Dibawah ini beberapa pembahasan yang ada kaitannya dengan judul penelitian penulis dimulai dari skripsi, buku, maupun jurnal.
Skripsi yang ditulis oleh Hajar Binti Harun Fakultas Syari‟ah Dan Hukum
Jinayah Siyasah “Tinjauan Ketatanegaraan Islam Terhadap Darurat Negara Menurut Perundangan Malaysia
”, tahun 2009. Bab III skripsi ini membahas tentang keadaan darurat negara dalam hukum Islam yang disebabkan pemberontakan.
Buku Pertama karangan Ahmad Wardi Muslich yang berjudul Hukum Pidana Islam, diterbitkan oleh Sinar Grafik, maret tahun 2005. Buku ini menjelaskan
bahwasanya perampokan dan pemberontakan terdapat kemiripan. Perampokan adalah tindakan yang memerangi Allah dan Rasulnya tanpa menggunakan ta‟wil
Karya Muhammad Amin Suma, dkk yang berjudul Hukum Pidana Islam Di Indonesia, diterbitkan oleh Pustaka Firdaus, juli tahun 2005. Kajian yang secara
khusus membahas mengenai makar dan murtad perspektif hukum Pidana Islam, dikategorikan makar apabila tindakan peringatan pemerintah tidak menghentikan
kegiatan mereka, namun pemerintah tidak boleh mendahului memerangi mereka, sampai mereka terlebih dahulu memerangi pemerintah.
11
Karya Zainuddin Ali yang berjudul, Hukum Pidana Islam, Jakarta; diterbitkan oleh Sinar Grafik, April tahun 2007. Didalam buku ini menjelaskan bahwasanya
separatisme atau bughat adalah suatu usaha atau gerakan yang dilakukan oleh suatu kelompok dengan tujuan untuk menggulingkan pemerintahan yang sah.
Karya Chazawi Adami, yang berjudul Kejahatan Terhadap Keamanan Dan Keselamatan Negara, PT Raja Grafindo Persada, 2002. Didalam buku ini
menjelaskan bahwasanya dikatakan ada makar untuk melakukan suatu perbuatan, apabila niat untuk itu telah ternyata dari adanya permulaan pelaksanaan seperti yang
dimaksud dalam pasal 53. Pasal 53 1 yang merumuskan yakni “ mencoba
melakukan kejahatan dipidana, jika niat untuk itu telah ternyata dari adanya permulaan pelaksanaan, dan tidak selesainya pelaksanaan itu, bukan semata- mata
disebabkan karena kehendaknya sendiri”. Karya Abdul Qadir Audah Kitab Tasriy Jinaai Fi Al-Islam Juz II, kitab ini
menjelaskan tentang unsur- unsur mengenai pemberontakan bughat. Dari beberapa kajian review terdahulu di atas, khususnya tentang
separatisme di Aceh, sebagaimana telah disebutkan diatas, penulis belum menemukan tulisan yang membahas atau mengkaji tentang gerakan separatisme terhadap negara
yang sah dan aspek pidananya studi kasus GAM secara khusus. Adapun penelitian dilakukan oleh Hajar binti harun pembahasannya hanya seputar ketatanegaraan Islam
terhadap darurat Negara perundangan Malaysia penelitian pertama atau kedua walaupun fokus kajiaannya dipemberontakan tetapi hanya menjelaskan seputar upaya
penerapan hukum pidana Islam. Dengan demikian penelitian yang penulis lakukan