24 April sampai September angin akan bergerak dari arah tengggara melintasi benua
Australia  sebelum  sampai  ke  wilayah  Indonesia  dan  angin  ini  sedikit  sekali mengandung uap air Lakitan, 2002.
2.2.2.3 Kelembaban Udara
Kelembaban  udara  adalah  banyaknya  uap  air  yang  terkandung  dalam massa  udara  pada  saat  dan  tempat  tertentu  yang  dinyatakan  dalam  persen
Hermansyah,  2008.  Alat  yang  digunakan  untuk  mengukur  kelembaban  udara adalah psychrometer atau hygrometer.
Kelembaban udara mempunyai beberapa istilah yaitu : a.  Kelembaban  mutlak  atau  kelembaban  absolute,  yaitu  massa  uap  air
persatuan volume udara dinyatakan dalam satuan gram m
3
. b.  Kelembaban  spesifik  yaitu  perbandingan  antara  massa  uap  air  dengan
massa  udara  lembab  dalam  satuan  volume  udara  tertentu,  dinyatakan dalam gkg.
c.  Kelembaban  nisbi  atau  lembaban  relative,  yaitu  perbandingan  antara tekanan uap air actual yang terukur dengan tekanan uap air pada kondisi
jenuh, dinyatakan dalam  Katasapoetra, 2008.
2.2.2.4 Kecepatan angin
Angin  adalah  gerak  udara  yang  sejajar  dengan  permukaan  bumi.  Udara bergerak dari daerah bertekanan udara tinggi ke daerah bertekanan udara rendah.
Angin diberi nama sesuai dengan dari arah mana angin dating Tyasyono, 2004. Kecepatan  angin  adalah  rata-rata  laju  pergerakan  angin  yang  merupakan
gerakan  horizontal  udara  terhadap  permukaan  bumi  suatu  waktu  yang  diperoleh
Universitas Sumatera Utara
25 dari hasil pengukuran harian dan dirata-ratakan setiap bulan dan memiliki satuan
knot Neiburger, 1995. Kecepatan angin di wilayah Indonesia umumnya terutama wilayah dekat garis ekuator. Kecepatan angin yang diukur di Jakarta menunjukan
perbedaan antara musim hujan dan musim kemarau Tjasyono, 2004.
2.3 Pengaruh Iklim Terhadap Kejadian Diare
Iklim  dapat  memengaruhi  ekosistem,  habitat  binatang  penular  penyakit, bahkan tumbuh kembangnya koloni kuman secara tidak langsung. Disamping itu,
adanya  peningkatan  suhu  global  mengakibatkan  perubahan  pola  transmisi beberapa  parasit  dan  penyakit  baik  yang  ditularkan  langsung  maupun  yang
ditularkan oleh serangga. Dengan demikian, iklim dan kejadian penyakit memiliki hubungan  yang  erat,  terutama  terjadinya  berbagai  penyakit  menular  Achmadi,
2011. Hubungan  secara  tidak  langsung  antara  musim  hujan  dengan  kejadian
penyakit,  misalnya  kejadian  berbagai  penyakit  menular  wilayah  urban  terutama daerah  padat  penduduk  seperti  diare.  Perubahan  iklim  global  juga  menyebabkan
beberapa  daerah  tropis  di  Pasifik  mendapat  curah  hujan  yang  meningkat  pesat, sehingga  mengakibatkan  banjir,  gangguan  drainase  atau  terjadi  surplus  air,
sementara di daerah lain air mengalami kekeringan Achmadi, 2012. Hampir 90 kasus  diare  yang  terjadi  diakibatkan  oleh  akses  air  bersih  yang  kurang,  air
minum yang tidak aman dan sanitasi yang kurang baik WHO, 2009. Bebeda  dengan  penyakit  malaria  dan  demam  berdarang  dengue,  penyakit
diare  tidak  berkolerasi  dengan  musim  pancaroba.  Kejadian  diare  sangat dipengaruhi  oleh  akses  air  bersih  dan  akses  terhadap  sanitasi.  Terkait  dengan
Universitas Sumatera Utara
26 perubahan  iklim,  ketersediaan  air  bersih  dan  kondisi  sanitasi  suatu  daerah
dipengaruhi  oleh  ketersediaan  sumber  daya  air,  potensi  banjir  dan  potensi kekeringan,  semua  itu  akan  berdampak  secara  tidak  langsung  bagi  timbulnya
penyakit diare. Bappenas,2010.
2.3.1 Pengaruh Suhu Udara Terhadap Kejadian Diare