22
2.2.2.2 Curah Hujan
Menurut Hermansyah 2008 mengutip pendapat Gunawan, curah hujan adalah jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu tertentu. Alat
untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut Rain Gauge. Curah hujan yang jatuh di wilayah Indonesia di pengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
a. Bentuk medan atau topografi b. Arah lereng medan
c. Arah angin yang sejajar dengan garis pantai d. Jarak perjalanan angin di atas medan datar
Ada teori yang menjelaskan proses terjadinya hujan, yaitu teori kristal es dan teori tumbukan. Berdasarkan teori kristal es, butiran air hujan berasal dari
Kristal es atau salju mencair. Kristal es terbentuk pada awan-awan tinggi akibat deposisi uap air pada inti kondensasi. Apabila semakin banyak uap air yang
terikat pada inti kondensasi ini, maka ukuran Kristal menjadi besar dan terlalu besar untuk melayang. Dengan dipengaruhi gaya gravitasi bumi, maka akan jatuh
dalam perjalanannya menuju kepermukaan bumi, maka akan jatuh dalam perjalanannya menuju kepermukaan bumi, Kristal es tersebut melewati udara
panas sehingga mencair menjadi butiran air hujan. Teori tumbukan berdasarkan fakta yaitu ukuran butiran air tidak seragam, sehingga kecepatan jatuhnya
berbeda. Butiran yang berukuran besar akan jatuh dengan kecepatan lebih tinggi di banding butiran yang lebih kecil sehinggga dalam proses jatuhnya, ukuran yang
lebih besar ini akan menabrak dan bergabung dengan butiran yang lebih kecil.
Universitas Sumatera Utara
23 Menurut Lakitan 2002 mengutip pendapat Mori et.al membagi tingkatan
hujan berdasarkan intensitasnya, yaitu : 1. sangat lemah kurang dari 0,02 mmmenit,
2. lemah 0,02-0,05 mmmenit, 3. sedang 0,05-0,25 mmmenit,
4. deras 0,25-1,00 mmmenit dan 5. sangat deras lebih dari 1,00 mmmenit.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika berdasarkan analisis curah hujan bulanan maka distribusi hujan bulanan diklasifikasikan
sebagai berikut : 1. rendah 0-100 mm
2. menengah sedang 101-200 mm 3. tinggi 201-400 mm
4. sangat tinggi 400- 500 mm Pola curah hujan di wilayah Indonesia dipengaruhi oleh keberadaan
Samudra Pasifik di sebelah timur laut dan Samudra Indonesia di sebelah barat daya. Kedua samudra ini merupakan sumber udara lembab yang akan
mendatangkan hujan di wilayah Indonesia. Keberadaan benua Asia dan Australia yang mengapit kepulauan Indonesia
mempengaruhi pola pergerakan angin. Arah angin sangat penting perannya dalam mempengaruhi pola curah hujan.
Antara bulan Oktober sampai Maret, angin muson timur laut akan melintasi garis ekuator dan mengakibatkan hujan lebat, sedangkan antara bulan
Universitas Sumatera Utara
24 April sampai September angin akan bergerak dari arah tengggara melintasi benua
Australia sebelum sampai ke wilayah Indonesia dan angin ini sedikit sekali mengandung uap air Lakitan, 2002.
2.2.2.3 Kelembaban Udara