Akazawa a. Karakteristik Akazawa Perilaku On

seorang pengkhianat Daimyou. Hal ini dilakukan Hanmaru karena ingin membalas kebaikan yang diterimanya dari Satoru. Yaitu pada saat pengiriman barang dagangan Akazawa di Jalan Ryuujin mereka di Hadang oleh Chigatana, sehingga terjadi pertempuran sengit antara para pengawal barang dagangan dengan gerombolan Chigatana. Dalam pertempuran tersebut Akazawa hampir mati kalau saja Satoru tidak datang menyelamatkan Hanmaru dari kejamnya gerombolan Chigatana. Kemudian setelah kejadian tersebut Hanmaru berjanji akan membalasnya kepada Satoru. Dan kesempatan itu datang pada saat Shinnosuke ingin membunuh Satoru karena Satoru adalah mata-mata musuh junjungannya. Dari peristiwa di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa terdapat suatu indeksikal dari perilaku Giri. Yaitu pembayaran kembali On yang telah diterima dari orang lain setara dengan yang telah diterima.

3.2. Akazawa a. Karakteristik Akazawa

Akazawa seorang saudagar berusia 21 tahun. Memiliki kecerdasan dalam membaca atau menganalisis kata serta menggunakan kata tersebut yang merupakan modal dalam berdagang. Mampu menghadapi masalah pelik dengan tenang tanpa mengambil keputusan yang ceroboh. Saat diserang rasa cemas keringat bercucuran secara berlebihan. Kecerdasan yang dimiliki Akazawa berasal dari kecerdasan yang dimiliki ayahnya. Hal tersebut dapat dilihat bagaimana Akazawa dapat melenjutkan usaha ayahnya berdagang sutera setelah ayahnya meninggal. Saat suasana genting dalam dunia perdagangan Akazawa membentuk pasukan bernama Kazegatana untuk menumpas Chigatana yang berada di Lembah Toraguchi. Pada Universitas Sumatera Utara saat pertemuan dengan seluruh anggota Kazegatana Akazawa bertindak selaku penyususn strategi dalam menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penumpasan Chigatana. Hal tersebut dikarenakan Akazawa adalah orang yang cerdas dalam menyusun strategi, walaupun Dia secara tidak langsung ikut serta dalam perang di lembah toraguchi.

b. Perilaku On

Cuplikan hal: 125-126 Akazawa: “Apakah kemampuan orang yang bernama Hironobu itu memeng hebat, Tuan Satoru?”. Satoru: “Ya, saya rasa Dia memang pantas untuk diperhitungkan.” Akazawa: “Lalu apakah Dia sesuai untuk Kazegatana?” Satoru: “Dia tidak segan mundur dari pertempuran walaupun akibatnya dia akan disebut pengecut. Saya rasa orang seperti itu tidak sedang menari ketenaran.” Akazawa: “Baiklah kalau begitu kita ajak Dia bergabung.” Satoru: “Jangan khawatir. Saya dan Hanmaru pasti mampu membujuknya untuk bergabung dengan Kazegatana.” Akazawa: “Tidak tuan Satoru. Biarkan Hanmaru berbicara dengannya sendirian. Ada tugas yang lain untuk Anda. Saat ini kita hampir tidak tahu apa-apa tentang Chigatana. Karena itu, saya ingin Anda mencari informasi sebanyak- banyaknya mengenai kelompok itu.” Satoru : Tugas itu terlalu ringan bagi saya, kata Satoru angkuh. Tapi, memang tidak ada orang lain yang bisa melakukannya. Informasi seperti apa yang Anda butuhkan ?. Akazawa : Informasi apapun yang bisa membantu kita menumpas mereka. Satoru : “Baiklah saya pasti akan mendapatkannya. Tapi untuk itu, saya terpaksa menghilang beberapa hari.” Universitas Sumatera Utara Akazawa : “Tidak apa-apa, tapi jangan terlalu lama. kalau bisa usahakan kembali sebelum pasukan Tuan Hirokatsu bertindak.” Analisis Dari cuplikan diatas terlihat indeksikal perbuatan On diberikan Satoru kepada Akazawa dengan memberikan saran mengajak Hironobu bergabung dengan Kazegatana dan bersedia mencari informasi tentang Chigatana. Sehingga dari peristiwa tersebut yang dilakukan Satoru terhadap Akazawa adalah suatu bentuk pemberian On kepada Akazawa dan Hanmaru yang merasa kesulitan dengan adanya Chigatana di Lembah Toraguchi. Dengan hal di atas menunjukkan adanya suatu indeksikal perbuatan On, yaitu seperti yang dilakukan Satoru kepada Akazawa. Maka dapat dikatakan bahwa Akazawa telah menerima On dari Satoru dan secara langsung Akazawa menanggung On. Sehingga apabila dikaitkan dengan sistem nilai moral orang Jepang kebaikan- kebaikan yang diterima oleh Akazawa tersebut adalah utang yang harus dibayar.

c. Perilaku Giri