親恩 sudah dikenal oleh anak-anak di Jepang. Maka untuk menebus On
恩 dari orang
tuanya maka setelah mereka menjadi orang tua, mereka berusaha membesarkan anak- anaknya dengan lebih baik dari pa yang telah dilakukan oleh orang tua mereka terhadap
dirinya. Artinya, On 恩
yang diterima dari orang tua dijabarkan sebagai utang dan sebagai anak mereka. Mereka berusaha sekuat tenaga untuk membayarnya. salah satu cara yang
ditempuh ialah dengan berbuat sesuatu yang pernah dilakukan orang tuanya ketika Ia masih kecil. misalnya dengan mencurahkan kasih sayang dalam pengasuhan anak-anak mereka.
Perbuatan ini adalah bentuk peneusan utang kepada orang tua yang telah mengasuh mereka ketiak mereka tidak berdaya disaat kanak-kanak. Hal lain adalah dengan memberikan
pendidikan yang baik bagi anak-anak. adanya pemahaman tentang kewajiban untun mengembalikan On
恩 yang diterima menimbulkan rasa tanggung jawab bagi si penerima
On 恩
Ruth Benedict 1982:129-131. Menyatakan bahwa apabila orang barat melihat pengasuhan anak ditentukan oleh factor naluri keibuan serta tanggung jawab ke bapakan di
Jepang yang sama dipersepsikan sebagai pengungkapan bakti terhadap leluhur. Dalam pranata kelurga Jepang bakti filial meletakkan semua tanggung jawab diatas pundak kepala
keluarga untuk mencari nafkah untuk anak-anaknya. Selanjutnya seorang ibu yang bertanggungjawab membesarkan anak. Ibu bertanggung jawab atas segala tindak-tanduk yang
dilakukan anaknya. Sekalipun tindak-tanduk yang dilakukan anak selalu jelek. Apabila si anak berbuat sesuatau yang merugikan orang lain, sang ibu tidak segan-segan meminta maaf
kepada publik atas tindak-tanduk atau perbuatan jelek anak tersebut.
c. Nushi On
主の恩
Universitas Sumatera Utara
Nushi On 主の恩
adalah On 恩
yang diterima dari seorang tuan atau atasan
Mattulada,1979:283. Nushi On 主の恩
atau On 恩
kepada tuan ini dapat dilihat pada pengabdian kepada bushi terhadap tuan. Yaitu etos pengabdian diri Bushi sebelum zaman
Edo adalah kesetiaan pengabdian kepada tuan yang didasarkan pada ajaran Budha Zen. Pengabdian diri terhadap tuannya, pengabdian yang bersifat zetti teki mutlak. Bushido yang
ditandai dengan pengabdian yang mutlak dari anak buah terhadap tuannya ini dapat dilihat dari Junshi yaitu bunuh diri mengeikuti kematian dan perilaku adauchi yaitu mewujudkan
balas dendam tuan. Hal tersebut dilakukan sebagai tanda pengabdian kepada tuannya. Penyebab yang mendorong pengikut yang dekat dengan tuan melakukan Junshi adalah karena
dalam Ie 家 terjadi jalianan hubungan yang sangat erat antara tuan dan pengikut yang telah
berlangsung dari generasi ke generasi tuan dan anak buah. Karena itu anak buah berpikiran bahwa segala sesuatu yang diterimanya selam hidup merupakan On
恩 “budi” dari tuan
yang harus dibayar dengan Chu 忠 yaitu penghormatan terhadap tuan yang diwujudkan
dengan Giri 義理
“balas budi”. Hal ini diperkuat oleh pandangan ajaran Budha Zen yang dianut oleh para bushi yaitu bahwa perjalalanan di dunia kematian adalah gelap, oleh Karena
itua para anak buah harus rela mati untuk menemani perjalanan kematian tuan menuju raise dunia setelah mati. Dan hal ini diperkuat dengan adanya pandangan reinkarnasi yang
dipercaya oleh Bushi, sehingga timbullah cita-cita bushi untuk menjadi abdi tuan selama tujuh kali dalam siklus hidup dan mati dalam pandangan budha tersebut. Hal inilah yang
mengakibatkan timbulnya sikap pengabdian anak buah terhadap tuan yang melewati batas hidup dan mati Situmorang, 1995:21. Selanjutnya On
恩 terhadap tuan ini pada bushido
Tsunemoto dalam Situmoran,1995:24 adalah janji untuk mengabdikan diri terhadap tuan. Dia berkata bahwa para anak buah hanya mempunyai satu tujuan hidup mengabdi kepada
Universitas Sumatera Utara
tuan. Makasudnya secara absolute mengutamakan tuan, yaitu kesetiaan mengabdi satu arah dengan mengabdikan jiwa raga bagi tuan dan menjadikan anak buah yang betul-betul dapat
diandalkan yaitu betul-betul melaksanakan sumpah setia kepada tuan. Sehingga pada masa feodal cerita-cerita mengenai seseorang mengenai samurai yang mengorbankan anak dan
keluarganya demi menyelamatkan tuannya bukan mereupakan suatu hal yang aneh. Hal itu semua dilakukan demi pembayaran kembali atas On
恩 yang telah diterima dari tuannya.
Dan hal itu adalah sesuatu yang wajar.
d. Shi no On