Rasing Action Climax NOVEL SAMURAI KAZEGATANA DAN KONSEP ON DAN GIRI

adalah nona Tsubame yaitu merupakan adik Saudagar Akazawa yang mempunyai kecerdasan yang sama dengan tuan Akazawa berusia 15 tahun.

a. Inciting Force

Tahapan Inciting Force dalam novel “Samurai Kazegatana” menggambarkan kondisi Lembah Toraguchi tepatnya jalan Ryuujin yang sangat mencekam karena gerombolan permapok Chigatana yang siap menyerang dan menghadang setiap kali pedagang mengirim barang dagangan menuju Hineriyama. Tuan Gorou tewas di Lembah Toraguchi saat menagawal barang dagangan Tuan Akazawa, dan di waktu yang bersamaan Hanmaru untuk pertama kalinya ikut mengawal kereta barang dagangan. Pada saat terjadi pertempuran yang sangat sengit antara pengawal barang dagangan dengan gerombolan perampok, Hanmaru hampir tewas kalau saja Satoru yaitu seorang ninja tidak segera menyelamatkan nyawa Hanmaru. Dengan kejadian ini Shouya mengirim pasukan untuk menumpas gerombolan perampok Chigatana. Namun pasukan yang dikirim gagal. Setelah kegagalan pasukan Shouya yang mulia kemudian mengirim pasukan kembali untuk menumpas Chigatana yang dipimpin oleh pengikutnya yang bernama Hirokatsu Shinnosuke. Akan tetapi, karena sifat Shinnosuke yang sombong karena Ia adalah seorang yang hebat di medan perang dalam melawan musuhnya, tapi tidak dibarengi penyusun strategi yang handal untuk memimpin pasukan di medan perang. Sehingga pasukan pimpinan Hirokatsu ini juga gagal menumpas gerombolan perampok Chigatana.

b. Rasing Action

Hanmaru merasa keberatan atas masuknya Satoru ke dalam kelompok Kazegatana karena Satoru adalah seorang pencuri yang merupakan musuh utama saudagar. Selanjutnya Universitas Sumatera Utara kejadian ketika Hanmaru membujuk Hironobu yaitu seorang ronin untuk bergabung dengan anggota kazegatana, mengajukan syarat bila saja Hanmaru tidak mampu untuk mengalahkannya Ia tidak akan mau bergabung dengan kelompok Kazegatana. Hanmaru merasa Hironobu sepele atas kemampuan yang Ia miliki. Untuk menguji kemampuan Hanmaru Akhiranya mereka berduel di lapangan terbuka dengan disaksikan oleh dua bersaudara Akazawa dan Tsubame. Kemudian Satoru diketahui oleh Hirokatsu Shinnosuke sebagai orang yang mengabdi pada Daimyou musuh provinsi Hineriyama sehingga Hirokatsu Shinnosuke marah besar dan memaksa Satoru keluar dari anggota kelompok Kazegatana dan mereka saling membunuh. Saat pedang Hirokatsu hampir mengenai Satoru, Hanmaru datang menyelamatkan nyawa Satoru. Hanmaru melakukannya untuk membalas kebaikan yang telah diterimanya dari Satoru.

c. Climax

Hanmaru serta anggota Kazegatana beraksi menumpas gerombolan perampok Chigatana serta sekutunya Takajima pedagang yang berada di Shirozora. Satu persatu semua gerombolan Chigatana tewas karena menggunakan strategi yang disusun oleh Akazawa. Dalam keadaan seperti ini keberadaan Kelompok Kazegatana diketahui oleh sekutu perampok Chigatana yang membuat Akazawa meninggal demi menjaga keselamatan adiknya Tsubame dan menjaga nama baik keluarga.

2.1.5. Ringkasan Cerita Novel “Samurai Kazegatana”

Universitas Sumatera Utara Novel Samurai Kazegatana Merupakan novel karangan Ichirou Yukiyama. Novel ini menceritakan keadaan Jepang pada zaman Feodal, Dimana perang sering berkecamuk diantara para Daimyou yang berebut kekuasaan dan wilayah. Banyak kelompok yang memanfaatkan situasi tersebut untuk menindas rakyat dan mengeruk keuntungan. Salah satunya adalah munculnya gerombolan perampok Chigatana yang bersarang di Lembah Toraguchi dan beraksi di jalan Ryuujin yaitu jalan yang menghubungkan Shirozora dengan Hineriyama. Gerombolan perampok Chigatana merampok saudagar-saudagar yang mengirim barang dagangan yang diangkut kereta barang dengan menggunakan jasa para pengawal. Munculnya gerombolan perampok ini membuat semua saudagar merasa Khawatir, karena barang tidak dapat dikirim disebabkan setiap barang dagangan yang dikirim dihadang dan dirampas gerombolan Chigatana dan juga tidak segan menumpas anggota pengawal kereta barang sampai habis. Hanmaru yang merupakan tokoh sentral dalam novel ini berperan sebagai pengawal yang berjiwa samuarai yang menjunjung kehormatan dan kesetian terhadap tuannya. Hanmaru sudah bekerja pada keluarga Akazawa sejak Ia berusia 6 tahun dan telah banyak menghabiskan waktu bermain bersama dengan Akazawa dan Tsubame sehingga Akazawa menganggap Hanmaru seperti adik sendiri. Namun setelah kedatangan Gorou situasi diantara Hanmaru dan Akazawa jadi berubah. Hal ini dikarenakan semenjak kedatangan Gorou, Hanmaru menunjukkan ketertarikan yang sangat kuat terhadap ilmu teknik pedang sehingga akhiranya Ia diangkat Gorou menjadi muridNya. Akazawa mempunyai motto bila mati harus terlebih dahulu “Melakukan apa yang harus dilakukan” dengan pengertian tak perlu menyesal setelah melakukan apa yang harus dilakukan. Motto ini Hanmaru dapatkan dari Gorou yaitu Seorang samurai yang mengabdi kepada seorang Daimyou, tetapi beberapa tahun yang lalu, ayah Akazawa pernah menyelamatkan hidupanya, sehingga Dia memutuskan jalan hidup dan bekerja pada keluarga Akazawa sebagai pengawal, namun dedikasi yang ditunjukkan Gorou kemudian tidak dapat disebut balas budi semata, Universitas Sumatera Utara Sepenuhnya kesetiaan Gorou lebih terasa seperti pengabdian hidup sepenuhnya pada seorang junjungan. Akazawa merasa sulit mempercayai kabar tentang perampokan terhadap iring-iringan kereta barang dagangan Takajima, salah seorang saudagar di Shirozora, dalam perjalannya menuju kota Hineriyama. Dengan peristiwa tersebut, berarti telah terjadi tiga perampokan di Jalan Ryuujin dalam kurun waktu lima hari. sebuah jumlah yang sangat besar untuk menyatakan adanya bahaya yang mengancam. Dalam keadaan seperti ini Akazawa berniat membatalkan mengirim barang dagangan. Namun Gorou memohon agar pengiriman barang tidak di batalkan. Akhirnya barang jadi dikirim, karena sekeras apapun Akazawa meyakinkan Gorou untuk membatalkan pengiriman barang, semakin keras Gorou memohon agar barang dagangan dikirim. Bila saja barang dagangan tidak jadi di kirim akan melukai perasaan Gorou sebagai seorang pengawal yang berjiwa Samurai. akhirnya Akazawa menyadari tak ada apapun di dunia ini akan dapat mengubah tekad Gorou. Pengiriman barang Tuan Akazawa yang dikawal oleh Gorou, serta Hanmaru untuk pertama kali, serta sepuluh ronin yang disewa. Salah satu ronin tersebut ialah teman semasa kecil Gorou yaitu Hironobu. Dalam pengawalan barang dagangan di Lembah Toraguchi di Jalan Ryuujin pengawal dihadang oleh gerombolan perampok sehingga terjadi pertempuran yang sangat sengit. Dalam pertempuran ini Gorou tewas, Gorou meninggal di saksikan langsung oleh Hanmaru. Untuk itu Dia berjanji akan membalas kematian GuruNya. Hanmru juga hampir tewas. Namun karena Satoru seorang Ninja yang mengincar Yukino Heihachi kepala gerombolan perampok menyelamatkan nyawanya saat bertempur dengan gerombolan Chigatana. Pada pertempuran ini selain Hanmaru, ada satu orang lagi yang selamat yaitu Hironobu. Hal ini tidak mengherankan Hanmaru, karena sebelum pergi ke lembah Toraguchi, Hironobu sudah menayatakan hal itu sebelumnya. Universitas Sumatera Utara Pengiriman barang dagangan Akazawa merupakan pengiriman yang terakhir. Penghentian mendadak aliran perdagangan ini akhiranya menarik perhatian sang Daimyou dan memerintahkan Shouya membentuk pasukan yang terdiri dari 30 orang untuk menumpas gerombolan perampok Chigatana. Pasukan ini gagal dalam menumpas Chigatana, dan yang pulang hanya 6 orang. Salah satu diantara pasukan yang pulang bercerita “sesuai perhitungan, kawanan perampok menyergap kami di Lembah Toraguchi yang gelap. Kami sudah siap, tapi mereka gerombolan perampok Chigatana berada di atas angin karena jumlahnya sangat banyak dan telah mengenal seluk beluk lembah itu”. Dengan keadaan yang tidak kondusif seperti ini. Akazawa berencana membentuk pasukan secara diam-diam dan dengan orang-orang yang mempunyai kemampuan tinggi. Hanmaru merupakan orang yang diutus untuk mencari orang-orang seperti rencana Akazawa. Akhirnya Hanmaru mengingat Satoru, orang yang menyelamatkannya saat bertempur dengan geombolan pasukan Chigatana. Namun ada satu kendala, Dia tidak mengetahui keberadaan Satoru. Saat mengunjungi makam gurunya yang terletak di halaman kuil, Hanmaru bertemu dengan Satoru, lalu Hanmaru mengucapkan terima kasih atas pertolongan yang telah diterimanya dari Satoru dan mengajak Satoru bergabung dengan pasukan yang dibentuk Akazawa. Saat itu Satoru menyamar sebagai petani. Setelah pertemuannya dengan Satoru, malamnya satoru datang mengunjungi kediaman Akazawa dan Dia mengajukan syarat untuk bergabung dengan pasukan yang dibentuk Akazawa. Setelah syarat tersebut dipenuhi Satoru bergabung dengan pasukan yang dibentuk Akazawa. Anggota pasukan yang dibentuk Akazawa Terdiri dari tiga orang, diantaranya Akazawa, Hanmaru, dan Satoru. Kelompok ini belum mempunyai nama. Beberapa nama diusulkan, tapi tak ada yang disepakati. Kemudaian Tsubame menyanyikan sebuah lagu di masa kecil sewaktu mereka Hanmaru, Akazawa, Tsubame bermain bersama “Kazegatana Kazegatana, menebas tanpa suara, membelah Universitas Sumatera Utara tanpa wujud, lalu menghilang seolah tak pernah ada” Mendengar lagu ini mereka semua sepakat memberi kelompok ini dengan nama “Kazegatana” yang berarti pedang angin. Karena jumlah kelompok Kazegatana hanya tiga orang dianggap masih kurang. Untuk itu diutus kembali Hanmaru mengajak Hironobu bergabung. Awalnya Hironobu enggan menanggapi ajakan Hanmaru dengan alasan Ia tidak ingin mencari pertarungan. Alasan inilah yang menguatkan Akazawa bertekad mengajak Hironobu bergabung bersama Kazegatana dalam menumpas Chigatana. Namun karena keadaan yang mendesak akhirnya Dia mau bergabung ditambah lagi alasannya untuk melindungi Hanmaru di medan perang dari kejamnya gerombolan perampok Chigatana. Karena Dia tidak ingin Hanmaru mengalami hal yang sama dengan sahabat masa kecilnya Gorou “mati sia-sia”. Di saat yang bersamaan Yang mulia Daimyou mengutus seorang pengikutnya Hirokatsu shinnosuke yaitu seseorang yang terkenal lewat keberaniannya di medan tempur tapi tidak mempunyai strategi yang bagus. Pasukan ini juga gagal menumpas Chigatana disebabkan Gerombolan perampok Chigatana menggunakan senapan yaitu senjata yang masih jarang digunakan di Jepang saat itu. Hanya Shinnosuke yang selamat. Dalam pertempuran tersebut Shinnosuke menjadi incaran Saburou komandan gerombolan Chigatana yang bertugas menumpas pasukan Shinnosuke. Namun saat semua gerombolan perampok lengah Shinnosuke melarikan diri. Dia menuju Shirozora. Di tengah jalan Dia bertemu dengan seorang gadis yang diganggu oleh dua pria. Diapun menyelamatkan gadis tersebut. Dan kemudian gadis itu membawa Shinnosuke ke rumahnya untuk diobati. Di rumah tersebut Shinnosuke mendengar pembicaraan dua pria Akazawa membentuk pasukan untuk menumpas Chigatana. Kemudian Shinnosuke menanyakan kebenaran hal tersebut kepada orang yang membicarakannya. Dengan begitu muncullah idenya menulis surat kepada daimyou kekalahan yang terjadi di toraguchi merupakan taktiknya untuk menumpas Chigatana. Universitas Sumatera Utara Malam harinya Shinnosuke menjumpai Akazawa dan menmgutarakan niatnya bergabung dengan Kazegatana. Akazawa pun menerima Shinnosuke sabagai anggota baru di Kazegatana. Pada saat pertemuan pertama secara tidak langsung sudah kelihatan api permusuhan antara Satoru dan Shinnosuke. Satoru adalah orang yang menyelidiki keberadaan Chigatana. Sehingga Kazegatana mengetahui seberapa besar, taktik, dan kelemahan Chigatana. Hal ini mempermudah Kazegatana menentukan langkah selanjutnya dalam menumpas Chigatana, dengan melumpuhkan orang-orang penting di tubuh Chigatana diantaranya Yukino Heihachi ketua gerombolan perampok, Saburou tangan kanan Yukino Heihachi, Takajima saudagar yang bersekutu dan yang menyediakan kebutuhan gerombolan perampok, dan Kenji mata-mata gerombolan perampok Chigatana. Pada aksi pertama Kazegatana, menggunakan strategi yang disusun oleh Akazawa. sepuluh orang gerombolan perampok tewas termasuk Saburou. Sasaran selanjutnya adalah Takajima. Namun karena Takajima mempunyai persiapan dan kewaspadaan yang tinggi, Kazegatana gagal menangkap Takajima dan Dia berhasil melarikan diri berlari ke gubuk tua yang berada Lembah Toraguchi tempat tinggal Yukino Heihachi tapi Kazegatana mendapatkan informasi penting dari Takajima untuk melengkapi langkah selanjutnya. Kediaman Takajima di jaga dua puluh orang pengawal yang berasal dari gerombolan perampok Chigatana. Keadaan ini dimanfaatkan Kazegatana untuk menjebak Takajima membuka kedoknya sebagai orang yang bekerja sama dengan Chigatana. Kazegatana membuat jebakan seolah-olah orang yang membunuh Takajima adalah orang-orang Chigatana dan ketahuan bekerja sama dengan Chigatana dengan keberadaan penjaga atau pengawal di kediamannya sebanyak dua puluh orang gerombolan perampok Chigatana. Meninggalnya Takajima membuat Yukino Heihachi semakin berhati-hati. Dengan Banyaknya keberuntungan yang berpihak di tubuh Kazegatana bukan berarti tidak ada kelemahan. Kelemahannya ialah tidak mengetahui siapa mata-mata Chigatana. Sebagai seorang ninja Universitas Sumatera Utara Satoru ditugaskan menyelidikinya. Akhirnya Satoru mendapatkan informasi tersebut, karena niat Satoru pada awalnya ialah mendekati Yukino Heihachi dan menghadapinya langsung untuk mengemban tugas yang diberikan junjungannya. Satoru mendekati Kenji yang merupakan bekas muridnya. Satoru dan Kenji bercakap-cakap dan tanpa sengaja Shinnosuke mendengarkan percakapan itu. Shinnosuke mendengar bahwa Satoru adalah mata-mata provinsi musuh provinsinya. Shinnosuke berang sehingga menyebabkan pecahnya Kazegatana ditandai dengan keluarnya Satoru dari kelompok Kazegatana. Dengan tidak adanya Satoru dalam tubuh Kazegatana, membuat Kazegatana sedikit melemah karena Satoru merupakan orang yang berperan penting dalam kelompok Kazegatana. Setelah tewas Saburou dan Takajima dua orang penting di tubuh Chigatana. keberadaan Kazegatana tercium oleh Chigatana melalui mata-matanya Kenji. Hal ini meneyebabkan bahaya besar pada Kazegatana. Pada aksi terakhir menumpas Chigatana dengan pertempuran sengit di Lembah Toraguchi, Yukino Heihachi tidak tewas, malah Dia pergi ke Shirozora dan menyamar sebagai Genzo menemui Akazawa. Setelah Akazawa mengetahui bahwa orang yang menyamar adalah Yukino Heihachi Dia menugaskan Hanmaru mengantar dan mengawal Tsubame ke Hineriyama ke rumah Saudagar Motorijo. Dengan menyerahkan kepalanya kepada Yukino Heihachi hal ini diketahui Hironobu, Diapun datang ke kediaman Akazawa dan melawan Yukino Heihachi namun karena kekuatan dan kehebatan Yukino Heihachi dalam melawan musuh membuat Hironobu tewas. Dengan meninggalnya Akazawa Hanmaru berniat menghabisi Shinnosuke, Dia kembali ke Lembah Toraguchi dan melawan Yukino Heihachi. meskipun Hanmaru menyadari kemampuannya tidak bisa menandingi Heihachi, Hanmaru tetap berharap akan dapat membunuh Shinnosuke. Disini terlihat jelas kekalahan Hanmaru, kemudian Ditolong Satoru saat Yukino Heihachi hendak menikamnya. Untuk kedua kalinya Hanmaru diselamatkan Oleh Satoru dengan mengangkat tubuh Hanmaru dan membawanya ke Hineriyama sambil berkata “Dalam semalam, Dia Universitas Sumatera Utara telah kehilangan kakanya, dan juga para pelayan yang sangat dekat dengannya. Kesedihan Tuan Putri Tsubame pasti sangat dalam maka jangan membuatnya lebih bersedih lagi dengan kematianmu, Hanmaru. Yang harus kau lakukan sejak saat ini adalah melindungi dan menghibur Tuan Putri yang sedang bersedih. Cukup dengan terus berada disampingnyapun, aku yakin gadis itu sudah merasa sangat bahagia”. Sesampai di Hineriyama Satoru berpamitan pergi ke Lembah Toraguchi untuk menuntaskan kewajibannya membunuh Yukino Heihachi Dia meminta pedang Hanmaru untuk membunuh Yukino Heihachi. Ketika sampai di gubuk tua satoru berdebat dengan Heihachi dan setelah itu terjadi pertempuran sengit antara Heihachi dan Satoru. Kekuatan seimbang. Sehingga Satoru dan Yukino Heihachi saling menikam menusuk jantung dan sama-sama meninggal.

2.2. Konsep On