dengan turut serta mengawal barang dagangan Akazawa. On yang di dapatkan Hanmaru disebut Nushi On yaitu On yang di terima dari seorang tuan atau majikan.
Cuplikan Hal : 54-56 Dia telah menyarungkan kembali kedua pedang di pinggang, mengangkat Hanmaru di
pundak, dan membawanya pergi ketika si perampok masih nampak tercengang dengan kemunculannya.
Sambil terus memikul tubuh Hanmaru, pria misterius itu melesat meninggalkan Lembah Toraguchi. Keluar dari hutan, pria itu tiba-tiba berhenti, menurunkan Hanmaru dan
mengaturnya duduk bersandar pada sebatang pohon. Setelah memindahkan dengan lembut tangan Hanmaru yang masih menekan perutnya, Dia mulai memeriksakanya.
“Aku bukan dokter, tapi kelihatannya lukamu tidak terlalu parah” kata pria itu, “Kau tinggal di shirozora bukan? Kalau tidak salah, kau adalah pengawal di kediaman Akazawa.”
Hanmaru tidak sadarkan diri lagi. “Kita suda h sampai,”
“Bertahanlah. Mereka akan segera menolongmu,”hal:54-56. Dari cuplikan hal: 54-56 terdapat suatu indeksikal dari adanya suatu perilaku On.
Yaitu perilaku Satoru yang memberikan bantuan dengan menyelamatkan nyawa Hanmaru saat berada di Lembah Toraguchi mengawal barang dagangan Akazawa. Kalau saja Satoru
tidak menyelamatkan nyawa Hanmaru, mungkin Hanmaru sudah meninggal. Hal yang dilakukan Satoru tersebut adalah suatu indeksikal dari perilaku On. Bagi orang Jepang On
merupakan perasaan berhutang yang paling utama dan selalu ada dalam kehidupan manusia. Dengan kata lain Hanmaru wajib membayar On yang telah diterimanya dengan
melaksanakan Giri kepada Satoru.
c. Perilaku Giri
Cuplikan hal:340-342
Universitas Sumatera Utara
Shinnosuke langsung meloncat tinggi, menerjang ke arahnya dan melancarkan serangan penghabisan, Sebilah pedang lain mendadak menahan laju pedang pengikut itu.
Hanmaru: “Apalagi yang Anda tunggu, Tuan Satoru? cepat tinggalkan tempat ini Seru
Hanmaru sambil menahan pedang Shinnosuke. Shinnosuke : “Apa yang kaulakukan, Hanmaru ? bentak Shinnosuke. “Apakah Akazawa
menyuruhmu melakukan ini?” Hanmaru:
“Ini keputusan saya sendiri,” Jawab Hanmaru tegas. “Tuan Akazawa sama sekali tidak tahu.”
Shinnosuke: “Jika ternyata pengintai itu berhasil melarikan diri, kau harus menebusnya dengan nyawamu sendiri.”
Hanmaru: “Mohon maaf karena telah mengganggu Anda, Tuan Hirokatsu.” kata
Hanmaru merendah, namun tetap menunjukkan rasa bangga atas tindakannya tadi. “Dengan membiarkan pengintai musuh melarikan diri, saya paham kalau
saya telah mengkhianati Yang Mulia.” Shinnosuke: “Lalu kenapa kau tetap melakukannya?”
Hanmaru: “Hanya untuk membalas budi, karena Tuan Satoru pernah menyelamatkan
nyawa saya sebelumnya.” Shinnosuke: “Akupun tahu bagaimana membalas budi,” kata Shinnosuke kemudian.
“Mengingat jasa-jasa majikan mu selama ini, aku akan mengampuni nyawamu sekarang. Tapi jangan pernah mengulanginya.”
Hanmaru: “Kalau begitu terima kasih atas kebaikan Anda, Tuan Hirokatsu.”
Analisis
Dari cuplikan peritiwa di atas terdapat indeksikal perilaku Giri yang dilakukan Hanmaru kepada Satoru. Perilaku Giri yang dilakukan Hanmaru tersebut adalah dengan
mehan laju pedang Shinnosuke yang meluncur ke badan Satoru yang notabene Satoru adalah
Universitas Sumatera Utara
seorang pengkhianat Daimyou. Hal ini dilakukan Hanmaru karena ingin membalas kebaikan yang diterimanya dari Satoru. Yaitu pada saat pengiriman barang dagangan Akazawa di Jalan
Ryuujin mereka di Hadang oleh Chigatana, sehingga terjadi pertempuran sengit antara para pengawal barang dagangan dengan gerombolan Chigatana. Dalam pertempuran tersebut
Akazawa hampir mati kalau saja Satoru tidak datang menyelamatkan Hanmaru dari kejamnya gerombolan Chigatana. Kemudian setelah kejadian tersebut Hanmaru berjanji akan
membalasnya kepada Satoru. Dan kesempatan itu datang pada saat Shinnosuke ingin membunuh Satoru karena Satoru adalah mata-mata musuh junjungannya.
Dari peristiwa di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa terdapat suatu indeksikal dari perilaku Giri. Yaitu pembayaran kembali On yang telah diterima dari orang lain setara
dengan yang telah diterima.
3.2. Akazawa a. Karakteristik Akazawa