Pengertian dan Ciri-ciri Komunikasi Antar Pribadi Sifat-Sifat Komunikasi Antar Pribadi

komunikator dengan salah satu khalayak dalam suatu kelompok ketika melakukan diskusi Lubis, 2007:137-139.

II.6 Komunikasi Antar Pribadi

II.6.1 Pengertian dan Ciri-ciri Komunikasi Antar Pribadi

Komunikasi antar pribadi merupakan proses pengiriman pesan-pesan dua orang atau di anatar sekelompok kecil orang-orang, dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika Devito, 2001 : 4. Berdasarkan defenisi diatas, komunkasi antarpribadi dapat beralngsung anatara dua orang yang memang sedang berdua-duaan atau antara dua orang dalam suatu pertemuan, misalnya anatar penyaji makalah dengan salah seorang peserta suatu seminar. Ciri-ciri komunikasi antar pribadi dapat dirumuskan sebagai berikut Liliweri, 1991:14-19: 1. Komunikasi antar pribadi biasanya terjadi secara spontan dan sambil lalu 2. Komunikasi antar pribadi tidak mempunyai tujuan terlebih dahulu 3. Komunikasi antar pribadi terjadi secara kebetulan di antara peserta yang tidak mempunyai identitas yang jelas 4. komunikasi antar pribadi mempunyai akibat yang disengaja maupun yang tidak disengaja 5. komunikasi antar pribadi seringkali berlangsung berbalas-balasan 6. komunikasi antar pribadi menghendaki paling sedikit melibatkan hubungan dua orang dengan suasana yang bebas, bervariasi, adanya keterpengaruhan Universitas Sumatera Utara 7. komunikasi antar pribadi tidak dikatakan tidak sukses jika tidak membuahkan hasil 8. komunikasi antar pribadi menggunakan lambang-lambang bermakna

II.6.2 Sifat-Sifat Komunikasi Antar Pribadi

Defenisi komunikasi antar pribadi memberikan tekanan terhadap kebebasan dalam mengembangkan konsep komunikasi antar pribadi berdasarkan situasi. Di dalam komunikasi antar pribadi terdapat tujuh sifat Liliweri, 1991:31 yaitu: h. Melibatkan di dalamnya perilaku verbal dan nonverbal Jika diperhatikan dengan sunguh-sunguh maka setiap hati sebenarnya setiap orang dalam berkomunikasi antar pribadi telah melaksanakan pengiriman pesan-pesan yang bersifat verbal maupun nonverbal. Goffman 1971 dan de Lozier 1976 Little John 1978; merinci perilaku verbal tersebut atas: 1. Bahasa jarak atau proksemik, yaitu studi yang memeplajari posisi tubuh dan jarak tubuh ruang antar tubuh sewaktu orang berkomunikasi antar persona. 2. Bahasa gerak anggota tubuh atau kinesik, yaitu studi yang memepelajari gerakan-gerakan anggota tubuh. Contohnya penampilan fisik, sikap tubuh dan cara berjalan, ekspresi wajah, kontak mata dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara 3. Perilaku yang terletak antara verbal dan non verbal yang disebut paralinguistic, yaitu studi tentang penggunaan suara dan vokalisasi misalnya intonasi dan kecepatan berbicara, dan lain-lain. Perilaku verbal dan nonverbal yamg memilikimendukung pesan dapat menghasilkan suatu suasana yang menunjukkan erat tidaknya hubungan antara dua orang dekat atau jauhnya jarak sosial. i. Melibatkan pernyataan atau ungkapan yang spontan, scripted tertulis, dan contrived dipersiapkan Ketika berkomunikasi dengan sesamanya umumnya ia harus mempertimbangkan secara pasti setiap perilakunya sendiri. Bentuk perilaku yang pertama adalah yang bersifat spontan. Perilaku seperti ini dalam suatu komunikasi antar pribadi dilakukan secara tiba-tiba, serta merta untuk menjawab sesuatu rangsangan dari luar tanpa terpikir telebih dahulu. Bentuk perilaku yang kedua adalah yang bersifat scripted. Reaksi dari emosi terhadap pesan yang diterima jika pada taraf yang terus menerus membangkitkan suatu kebiasaan anda untuk belajar, dan akhirnya perilaku ini dilakukan karena dorongan faktor kebiasaan. Bentuk perilaku contrived merupakan perilaku yang sebahagian besar didasarkan pertimbangan kognitif. j. Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi yang dinamis Sifat yang ketiga dari komunikasi antar pribadi adalah sifat yang terlihat sebagai proses yang berkembang, gambaran mana menunujukkan bahwa komunikasi antar pribadi sebenarnya tidaklah statis melinkan dinamis. Universitas Sumatera Utara Kejadian seperti ini menyakinkan bahwa suatu proses dalam komunikasi antar pribadi terus berkembang, semakin hidup karena perkenalan telah memasuki pertambahan kognisi pihak lain; kemudian perasaanafektifnya dan pada gilirannya akan terlihat dalam perilaku verbal dan nonverbal. k. Melibatkan umpan balik pribadi, hubungan interaksi dan koherensi pernyataan yang satu harus berkaitan dengan yang lain sebelumnya Umpan balik dalam komunikasi antar pribadi dilihat dalama keberhasilan interaksi dalam komunikasi antar pribadi mengandalkan suatu perubahan dalam sikap, pendapat, dan pikiran, perasaan dan minat maupun tindakan tertentu. Ada lima hal yang harus diketahui dalam interaksi terhadap sesama, yaitu: 1 dengan siapa individu mengadakan hubungan; 2 seberapa sering, eratnya maupun renggangnya hubungan tersebut; 3 bagaimana status dan peranan individu di dalam lingkungan kerja maupun lingkungan pribadi; 4 bagaimana ikatan-ikatan dengan organisasi social maupun politik anggota kelompoknya; 5 pertemuan- pertemuan apa yang dihadiri oleh individu-individu dalam kelompok yang diteliti. l. Dipandu dengan tata aturan yang bersifat intrinsic dan ekstrinsik Dengan intrinsic dimaksudkan adalah suatu standart dari perilaku yang dikembangkan oleh seorang sebagai pandu bagaimana mereka melaksanakan komunikasi. Dengan ekstrinsik dimaksudkan dengan adanya standard atau tata aturan lain yang ditimbulkan karena adanya pengaruh pihak ketiga atau pengaruh situasi Universitas Sumatera Utara dan kondisi sehingga komunikasi antar manusia harus diperbaiki atau malah dihentikan. m. Menunjukkan adanya suatu tindakan Sifat keenam dari komunikasi antar pribaadi adalah harus adnya sesuatu yang dibuat oleh mereka yang terlibat dalam proses komunikasi itu. Jadi kedua pihak harus sama-sama mempunyai kegiatan, aksi tertentu sehingga tanda bahwa mereka memang berkomunikasi. n. Merupakan komunikasi yang persuasif Sifat terkahir dari komunikasi antar pribadi yang penting adalah adanya; persuasi, Sunarjo 1983 dari pelbagai sumber menyebutkan persuasi tidak lain merupakan teknik untuk memepengaruhi manusia dengan memanfaatkanmenggunakan data dan fakta psikologis maupun sosiologis dari komunikan yang hendak dipengaruhi dengan demikian persuasi bukan merupakan pembujukan terhadap seseorang ataupun suatu kelompok untuk menerima pendapat yang lain.

II.6.3 Proses Komunikasi Antar Pribadi