Empat hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan komunikasi Rumanti, 2002 : 107 adalah sebagai berikut:
1. Bahwa publik kita itu manusia, jadi mereka tidak pernah bebas dari
berbagai pengaruh apa saja. 2.
Manusia itu cenderung suka memperhatikan, membaca atau mendengarkan pesan yang dirasakan sesuai dengan kebutuhan atau sikap
mereka. 3.
Adanya berbagai media massa yang beragam memberikan efek yang beragam pula bagi publiknya.
4. Media massa memberikan efek dengan variasi yang besar kepada publik
atau perseorangan maupun kelompok.
5.2 Komunikasi Penyuluhan
Pada hakikatnya penyuluhan adalah suatu kegiatan komunikasi. Proses yang dialami mereka yang disuluh sejak mengetahui, memahami, meniati, dan
kemudian menerapkannya dalam kehidupan yang nyata, dalam suatu proses komunikasi yang baik untuk tercapainya hasil penyuluhan yang baik. Seperti
mana suatu komunikasi baru berhasil bila kedua belah pihak sama-sama siap untuk itu, demikian pula dengan penyuluhan, suatu perencanaan yang matang, dan
bukan dilakukan secara asal-asalan saja. Persiapan dan perencanaan inilah yang hendak dipenuhi dengan menyusun lebih dahulu suatu disain komunikasi
penyuluhan. Secara harafiah, penyuluhan bersumber dari kata suluh yang berarti obor
ataupun alat untuk menerangi keadaan yang gelap. Dari asal perkataan tersebut
Universitas Sumatera Utara
dapat diartikan bahwa penyuluhan dimaksudkan untuk memberi penerangan ataupun penjelasan kepada yang disuluhi, agar tidak lagi berada dalam kegelapan
mengenai sesuatu masalah tertentu Nasution, 1990:7. Claar et al, 1984 membuat rumusan bahwa penyuluhan merupakan jenis
khusus pendidikan pemecahan masalah problem solving yang berorientasi pada tindakan, yang mengajarkan sesuatu, mendemonstrasikan, dan memotivasi, tapi
tidak melakukan pengaturan regulating dan juga tidak melaksanakan program yang non-edukatif Nasution, 1990:7.
5.3 Agen-Agen Perubahan
Agen perubahan change agents adalah sejumlah orang-orang yang mempelopori, menggerakkan dan menyebarluaskan proses perubahan dalam
usaha-usaha pembangunan suatu masyarakat. Rogers dan Shoemakers mengartikan agen perubahan sebagai professional
yang mempengaruhi putusan inovasi klien menurut arah yang diinginkan oleh lembaga perubahan Nasution, 1996:114. Sedangkan Havelock berpendapat agen
perubahan adalah seseorang yang membantu terlaksanya perubahan sosial atau suatu difusi inovasi yang berencana. Dengan kata lain, agen perubahan adalah
mereka yang sehari-hari bekerja sebagai perencana pembangunan hingga para petugas lapangan pertanian, pamong, guru, dan penyuluhan lainya.
Rogers dan Shoemaker menggariskan bahwa setidaknya ada tujuan tugas utama agen perubahan dalam melaksanakan difusi inovasi, yakni:
1 Menumbuhkan keinginan masyarakat untuk melakukan perubahan
2 Membina suatu hubungan dalam rangka perubahan change relationship
Universitas Sumatera Utara
3 Mendiagnosa permaslahan yang dihadapi oleh masyarakat
4 Menciptakan keinginan perubahan di kalangan klien
5 Menerjemahkan keinginan perubahan tersebut menjadi tindakan yang
nyata 6
Menjaga kestabilan perubahan dan mencegah terjadinya drop-out 7
Mencapai suatu terminal hubungan.
5.4 Model Adopsi Difusi Inovasi