IV.2 Proses Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan setelah peneliti selesai mengumpulkan data dari 97 responden. Adapun tahapan pengolahan data tersebut adalah :
1. Penomoran Kuesioner
Penomoran kuesioner yaitu memberikan nomor urut kuesioner sebagai pengenal, yakni mulai dari 1-97.
2. Editing
Editing yaitu proses pengeditan jawaban responden untuk memperjelas setiap jawaban yang meragukan dan menghindari terjadinya kesilapan pengisian
dalam kotak kode yang disediakan.
3. Coding
Coding yaitu proses pemindahan jawaban-jawaban responden ke kotak kode yang telah disediakan di kuesioner dalam bentuk angka score.
4. Inventarisasi Variabel
Inventarisasi variabel yaitu data mentah yang diperoleh dan dimasukkan ke dalam lembar Fotron Cobol FC sehingga memuat seluruh data dalam satu
kesatuan.
5. Menyediakan Kerangka Tabel
Banyaknya kerangka tabel minimal sejumlah pertanyaan dalam bentuk kuesioner, maksimal sesuai dengan kebutuhan analisis kerangka tabel ini
dilengkapi dengan nomor tabel, judul tabel, kolom vertikal dan horizontal, kategori dan indikator, frekuensi, persen dan jumlah. Fungsi kerangka tabel ini
untuk mewadahi sebaran data dalam penelitian.
Universitas Sumatera Utara
6. Tabulasi Data
Tabulasi data yaitu memindahkan variabel responden dari lembar Fotron Cobol FC ke dalam kerangka tabel. Adapun tabel yang disajikan berbentuk tabel
tunggal. Penyebaran data dalam tabel secara rinci melalui kategori, frekuensi, persentase, dan selanjutnya di analisa.
IV.3. Analisa Tabel Tunggal IV.3.1 Karakteristik Responden
Karakteristik responden perlu disajikan untuk lebih mengetahui latar belakang responden. Adapun karakteristik umum yang dianggap relevan dengan
penelitian ini meliputi pendapatan, usia, pendidikan terakhir, dan pekerjaan responden yaitu ibu-ibu rumah tangga yang bertempat tinggal di Kecamatan
Delitua Kelurahan Delitua Kota dan Kelurahan Delitua Timur. Selengkapnya data tersebut dapat dilihat pada tabel yang dimulai dari tabel 10 sampai dengan
tabel 14.
Tabel 11 Pendapatan Responden
No Pendapatan Responden
F
1 1juta
28 28.9
2 1juta-1,5 juta
14 14.4
3 1,5 juta- 2 juta
24 24.7
4 Lainnya
31 32.0
Total
97 100.0
P1FC.3
Berdasarkan tabel 10 diketahui bahwa dari 97 responden yang terpilih sebagai sampel, 28 orang 28,9 memiliki pendapatan 1 juta , 14 orang
Universitas Sumatera Utara
14,4 memiliki pendapatan 1 juta-1,5 juta, 24 orang 24,7 memiliki pendapatan 1,5 juta-2 juta, dan 31 orang 32,0 memilki pendapatan Lainnya
yang berarti memiliki pendapatan 2 juta lebih dari 2 juta rupiah. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 32
atau sebanyak 31 orang responden memiliki pendapatan lainnya dalam artian 2 juta. Hal ini tidak sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan pemerintah
dimana masyarakat yang berhak menerima program konversi minyak tanah ke LPG adalah ibu rumah tangga yang berpenghasilan kurang dari 1,5 juta per bulan.
Tabel 12 Usia Responden
No Usia Responden
F
1 20 tahun
5 5.2
2 20 tahun-35 tahun
22 22.7
3 35 tahun-45 tahun
38 39.2
4 45 tahun
32 33.0
Total 97
100.0
P2FC.4
Berdasarkan tabel 11 diketahui bahwa dari 97 responden yang terpilih sebagai sampel, 5 orang 5,2 berusia 20 tahun , 22 orang 22,7 berusia 20
tahun-35 tahun, 38 orang 39,2 berusia 35 tahun-45 tahun, dan 32 orang 33,0 berusia 45 tahun.
Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 33 atau sebanyak 32 orang responden berusia 45 tahun. Dalam penelitian ini lebih
banyak responden yang memiliki usia lebih lanjut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 13 Pendidikan Terakhir Responden
No Pendidikan Terakhir
Responden F
1 SD-SMP
41 42.3
2 SMAsederajat
33 34.0
3 Perguruan tinggi
19 19.6
4 Lainnya
4 4.1
Total 97
100.0
P3FC.5
Berdasarkan tabel 12 diketahui bahwa dari 97 responden yang terpilih sebagai sampel, 41 orang 42,3 berpendidikan SD-SMP , 33 orang 34,0
berpendidikan SMAsederajat, 19 orang 19,6 pendidikan terakhirnya responden sampai ke perguruan tinggi, dan 4 orang 4,1 berpendidikan lainnya
dalam hal ini setelah melakukan penelitian responden tidak meneyelesaikan pendidikannyan sampai ke jenjang SD dengan kata lain tidak sekolah.
Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 42,3 atau sebanyak 41 orang responden berpendidikan SD-SMP. Dalam penelitian ini
ibu-ibu rumah tangga memiliki pendidikan yang minim yaitu dalam jenjang pendidikan SD-SMP.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 14 Pekerjaan Responden
No Pekerjaan Responden
F
1 Wiraswasta
21 21.6
2 Pegawai Negri Sipil
29 29.9
3 BUMN
1 1.0
4 Lainnya
46 47.4
Total 97
100.0
P4FC.6
Berdasarkan tabel 13 diketahui bahwa dari 97 responden yang terpilih sebagai sampel, 21 orang 21,6 memilki pekerjaan wiraswasta , 29 orang
29,9 memiliki pekerjaan Pegawai Negri Sipil, 1 orang 1,0 memiliki pekerjaan BUMN, dan 46 orang 47,4 memilih lainnya.
Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 47,4 atau sebanyak 46 orang responden memiliki pekerjaan lainnya dalam artian ibu
rumah tangga dan pembantu rumah tangga.
IV.3.2 Sosialisasi Konversi Minyak Tanah ke LPG
Pada bagian ini, data yang disajikan yakni segala sesuatu yang berhubungan dengan Sosialisasi konversi minyak tanah ke LPG. Selengkapnya
data tersebut dapat dilihat pada tabel yang dimulai dari tabel 15 sampai dengan tabel 42.
Universitas Sumatera Utara
•
Konsultan Dipercayai dalam Menyampaikan Pesan Tabel 15
Konsultan Dipercayai dalam Menyampaikan Pesan No
Konsultan Dipercayai dalam Menyampaikan
Pesan F
1 Tidak dipercayai
1 1.0
2 Kurang dipercayai
10 10.3
3 Dipercayai
69 71.1
4 Sangat dipercayai
17 17.5
Total 97
100.0
P5FC.7
Dari tabel 14 diatas, diketahui tentang kepercayaan responden akan konsultan yang menyampaikan pesan. Sebanyak 1 orang responden 1,0
menyatakan bahwa konsultan tidak dipercayai dalam menyampaikan pesan, sebanyak 10 orang responden 10,3 menyatakan konsultan kurang dipercayai
dalam menyampaikan pesan, sebanyak 69 orang responden 71,1 menyatakan konsultan dipercayai dalam menyampaikan pesan dan sebanyak 17 orang
responden 17,5 menyatakan konsultan sangat dipercayai dalam menyampaikan pesan.
Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 71,1 atau sebanyak 69 orang responden percaya kepada konsultan dalam
menyampaikan pesan konversi minyak tanah ke LPG. Kepercayaan yang diberikan responden dikarenakan konsultan memiliki etiket baik dan sebelumnya
telah diperkenalkan oleh lurah setempat.
Universitas Sumatera Utara
•
Kemampuan konsultan menyampaikan tujuanmaksud Tabel 16
Kemampuan konsultan menyampaikan tujuanmaksud No
Kemampuan konsultan menyampaikan
tujuanmaksud F
1 Tidak mampu
1 1.0
2 Kurang mampu
10 10.3
3 Mampu
67 69.1
4 Sangat mampu
19 19.6
Total 97
100.0
P6FC.8
Dari tabel 15 diatas, diketahui tentang kemampuan konsultan menyampaikan tujuanmaksud sosialisasi. Sebanyak 1 orang responden 1,0
menyatakan bahwa konsultan tidak mampu menyampaikan tujuanmaksud sosialisasi, sebanyak 10 orang responden 10,3 menyatakan konsultan kurang
mampu menyampaikan tujuanmaksud sosialisasi, sebanyak 67 orang responden 69,1 menyatakan konsultan mampu menyampaikan tujuanmaksud sosialisasi
dan sebanyak 19 orang responden 19,6 menyatakan konsultan sangat mampu
menyampaikan tujuanmaksud sosialisasi.
Maka dapat dismipulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 69,1 atau sebanyak 67 orang responden menyatakan bahwa konsultan mampu
menyampaikan tujuanmaksud dari sosialisasi. Hal ini disebabkan konsultan sudah memahami tujuanmaksud sosialisasi dan mudah untuk menyampaikannya
kepada ibu-ibu rumah tangga.
Universitas Sumatera Utara
•
Sifat Konsultan Tabel 17
Sifat Konsultan No
Sifat Konsultan F
1 Tidak hangat dan tidak
bersahabat 4
4.1 2
Kurang hangat dan kurang bersahabat
4 4.1
3 Hangat dan bersahabat
82 84.5
4 Sangat hangat dan sangat
bersahabat 7
7.2 Total
97 100.0
P7FC.9
Dari tabel 16 diatas, diketahui tentang sifat konsultan dimata responden. Sebanyak 4 orang responden 4,1 menyatakan bahwa konsultan tidak hangat
dan tidak bersahabat, sebanyak 4 orang responden 4,1 menyatakan konsultan kurang hangat dan kurang bersahabat, sebanyak 82 orang responden 84,5
menyatakan konsultan hangat dan bersahabat dan sebanyak 7 orang responden 7,2 menyatakan konsultan sangat hangat dan sangat bersahabat.
Maka dapat dismipulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 84,5 atau sebanyak 82 orang responden menyatakan konsultan hangat dan bersahabat.
Universitas Sumatera Utara
•
Predikatcitra Konsultan Tabel 18
Predikatcitra Konsultan No
Predikatcitra Konsultan F
1 Tidak baik
2 2.1
2 Kurang baik
7 7.2
3 Baik
70 72.2
4 Sangat baik
18 18.6
Total 97
100.0
P8FC.10
Dari tabel 17 diatas, diketahui tentang predikatcitra konsultan. Sebanyak 2 orang responden 2,1 menyatakan bahwa konsultan memiliki predikatcitra
tidak baik, sebanyak 7 orang responden 7,2 menyatakan bahwa konsultan memiliki predikatcitra kurang baik, sebanyak 70 orang responden 72,2
menyatakan bahwa konsultan memiliki predikatcitra baik dan sebanyak 18 orang responden 18,6 menyatakan bahwa konsultan memiliki predikatcitra sangat
baik. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 72,2 atau sebanyak 70 orang responden menyatakan bahwa konsultan memiliki
predikatcitra baik.
Universitas Sumatera Utara
•
Kesesuaian Latar Belakang Pendidikan Konsultan dengan Keahlian yang Dibutuhkan
Tabel 19 Kesesuaian Latar Belakang Pendidikan Konsultan dengan Keahlian yang
Dibutuhkan No
Kesesuain Latar Belakang Pendidikan Konsultan dengan
Keahlian yang Dibutuhkan F
1 Tidak sesuai
9 9.3
2 Kurang sesuai
16 16.5
3 Sesuai
58 59.8
4 Sangat sesuai
14 14.4
Total 97
100.0
P9FC.11
Dari tabel 18 diatas, diketahui tentang kesesuaian latar belakang pendidikan konsultan dengan keahlian yang dibutuhkan. Sebanyak 9 orang
responden 9,3 menyatakan bahwa latar belakang pendidikan konsultan tidak sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan, sebanyak 16 orang responden 16,5
menyatakan latar belakang pendidikan konsultan kurang sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan, sebanyak 58 orang responden 59,8 menyatakan latar
belakang pendidikan konsultan sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan dan sebanyak 14 orang responden 14,4 menyatakan latar belakang pendidikan
konsultan sangat sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 59,8
atau sebanyak 58 orang responden menyatakan bahwa latar belakang pendidikan konsultan sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan. Para responden pada
umumnya menyatakan latar belakang konsultan sesuai dengan pendidikannya karena kesesuaian latar belakang pendidikan dengan keahlian yang dibutuhkan
dapat meningkatakan kepercayaan ibu-ibu rumah tangga kepada konsultan.
Universitas Sumatera Utara
•
Sikap Konsultan Tabel 20
Sikap Konsultan No
Sikap Konsultan F
1 Tidak dinamis tidak mudah
menyesuaikan diri 3
3.1 2
Kurang dinamis kurang mudah menyesuaikan diri
7 7.2
3 Dinamis mudah
menyesuaikan diri 76
78.4 4
Sangat dinamis sangat mudah menyesuaikan diri
11 11.3
Total 97
100.0
P10FC.12
Dari tabel 19 diatas, diketahui tentang sikap konsultan. Sebanyak 3 orang responden 3,1 menyatakan bahwa sikap konsultan tidak dinamis tidak mudah
menyesuaikan diri, sebanyak 7 orang responden 7,2 menyatakan sikap konsultan kurang dinamis kurang mudah menyesuaikan diri, sebanyak 76 orang
responden 78,4 menyatakan sikap konsultan dinamis mudah menyesuaikan diri, dan sebanyak 11 orang responden 11,3 menyatakan sikap konsultan
sangat dinamis sangat mudah menyesuaikan diri,. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 78,4
atau sebanyak 76 orang responden menyatakan sikap konsultan dinamis mudah menyesuaikan diri.
Universitas Sumatera Utara
•
Kecakapan Konsultan Tabel 21
Kecakapan Konsultan No
Kecakapan Konsultan F
1 Tidak cakap
1 1.0
2 Kurang cakap
8 8.2
3 Cakap
74 76.3
4 Sangat cakap
14 14.4
Total 97
100.0
P11FC.13
Dari tabel 20 diatas, diketahui tentang kecakapan konsultan, sebanyak 1 orang responden 1,0 menyatakan bahwa konsultan tidak cakap ketika
sosialisasi, sebanyak 8 orang responden 8,2 menyatakan konsultan kurang cakap ketika sosialisasi, sebanyak 74 orang responden 76,3 menyatakan
konsultan cakap ketika sosialisasi dan sebanyak 14 orang responden 14,4 menyatakan konsultan sangat cakap ketika sosialisasi.
Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 76,3 atau sebanyak 74 orang mengatakan konsultan cakap ketika sosialisasi. Dalam
artian, konsultan pinter memilih dan menggunkana kata-kat sehingga memepermudah ibu-ibu untuk memahami inti pesan.
Universitas Sumatera Utara
•
Pesan yang Disampaikan Tabel 22
Pesan yang Disampaikan Menarik Perhatian No
Pesan yang Disampaikan Menarik Perhatian
F
1 Tidak menarik
1 1.0
2 Kurang menarik
5 5.2
3 Menarik
81 83.5
4 Sangat menarik
10 10.3
Total 97
100.0
P12FC.14
Dari tabel 21 diatas, diketahui tentang pesan yang disampaikan menarik perhatian. Sebanyak 1 orang responden 1,0 menyatakan bahwa pesan yang
disampaikan konsultan tidak menarik, sebanyak 5 orang responden 5,2 menyatakan pesan yang disampaikan konsultan kurang menarik, sebanyak 81
responden 83,5 menyatakan pesan yang disampaikan konsultan menarik dan 10 orang responden 10,3 menyatakan pesan yang disampaikan konsultan
sangat menarik. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 83,5
atau sebanyak 81 orang responden menyatakan pesan yang disampaikan konsultan menarik. Konsultan berhasil menciptakan pesan yang disusun secara menarik,
dalam pernyataan responden ini merupakan indikator bahwa pesan yang disampaikan dapat diterima ibu-ibu rumah tangga.
Universitas Sumatera Utara
•
Kejelasan dan Ringkasnya Pesan Tabel 23
Kejelasan dan Ringkasnya Pesan No
Kejelasan dan Ringkasnya Pesan F
1 Tidak jelas dan tidak ringkas
2 2.1
2 Kurang jelas dan kurang ringkas
6 6.2
3 Jelas dan ringkas
77 79.4
4 Sangat jelas dan sangat ringkas
12 12.4
Total 97
100.0
P13FC.15
Dari tabel 22 diatas, diketahui tentang kejelasan dan keringkasan pesan yang disampaikan oleh konsultan. Sebanyak 2 orang responden 2,1
menyatakan bahwa pesan yang disampaikan tidak jelas dan tidak ringkas, sebanyak 6 orang responden 6,2 menyatakan pesan yang disampaikan kurang
jelas dan kurang ringkas, sebanyak 77 orang responden 79,4 menyatakan pesan yang disampaikan jelas dan ringkas, dan sebanyak12 orang responden
12,4 menyatakan pesan yang disampaikan sangat jelas dan sangat ringkas. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 79,4
atau sebanyak 77 orang responden menyatakan bahwa pesan yang disampaikan konsultan jelas dan ringkas. Para responden rata-rata memahami pesan yang
disampaikan, karena penyampaian pesan merupakan salah satu tolak ukur pesan dipahami atau tidak.
Universitas Sumatera Utara
•
Kelengkapan dan Pemahaman Pesan Tabel 24
Kelengkapan dan Pemahaman Pesan No
Kelengkapan dan Pemahaman Pesan F
1 Tidak lengkap dan tidak mudah dipahami
1 1.0
2 Kurang lengkap dan kurang mudah
dipahami 7
7.2 3
Lengkap dan mudah dipahami 83
85.6 4
Sangat lengkap dan sangat mudah dipahami
6 6.2
Total 97
100.0
P14FC.16
Dari tabel 23 diatas, kelengkapan dan pemahaman pesan yang disampaikan oleh konsultan. Sebanyak 1 orang responden 1,0 menyatakan
bahwa pesan yang disampaikan oleh konsultan tidak lengkap dan tidak mudah dipahami, sebanyak 7 orang responden 7,2 menyatakan pesan yang
disampaikan oleh konsultan kurang lengkap dan kurang mudah dipahami, sebanyak 83 orang responden 85,6 menyatakan pesan yang disampaikan oleh
konsultan lengkap dan mudah dipahami dan 6 orang responden 6,2 menyatakan pesan yang disampaikan oleh konsultan sangat lengkap dan sangat
mudah dipahami. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 85,6
atau sebanyak 83 orang responden menyatakan bahwa pesan yang disampaikan oleh konsultan lengkap dan mudah untuk dipahami. Para responden rata-rata
sudah memahami pesan yang disampaikan konsultan dan ini merupakan indikator pesan dapat diterima oleh ibu-ibu rumah tangga.
Universitas Sumatera Utara
•
Pengulangan Kembali Pesan Tabel 25
Pengulangan Kembali Pesan No
Pengukangan Kembali Pesan F
1 Tidak sering
7 7.2
2 Kurang sering
3 3.1
3 Sering
83 85.6
4 Sangat sering
4 4.1
Total 97
100.0
P15FC.17
Dari tabel 24 diatas, diketahui tentang pengulangan kembali pesan yang dilakukan oleh konsultan untuk menambah pemahaman akan pesan. Sebanyak 7
orang responden 7,2 menyatakan bahwa konsultan tidak sering mengulangi kembali pesan yang disampaikannya, sebanyak 3 orang responden 3,1
menyatakan konsultan kurang sering mengulangi kembali pesan yang disampaikannya, sebanyak 83 orang responden 85,6 menyatakan konsultan
sering mengulangi kembali pesan yang disampaikannya dan sebanyak4 orang responden 4,1 menyatakan konsultan sangat sering mengulangi kembali pesan
yang disampaikannya. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 85,6
atau sebanyak 83 orang responden menyatakan bahwa konsultan ti sering mengulangi kembali pesan yang disampaikannya. Dari data tersebut dapat
dipastikan tingkat daya tangkap ibu-ibu rumah tangga sangat kecil hal ini dapat dilihat dari seringnya pengulangan kembali pesan yang dilakuka oleh konsultan.
Universitas Sumatera Utara
•
Makna Denotatif Tabel 26
Penggunaan Makna Denotatif pada Pesan No
Penggunaan Makna Denotatif pada Pesan
F
1 Tidak sering
2 2.1
2 Kurang sering
1 1.0
3 Sering
78 80.4
4 Sangat sering
16 16.5
Total 97
100.0
P16.aFC.18
Dari tabel 25 diatas, diketahui tentang penggunaan makna denotatif yaitu penggunaan kata-kata yang memiliki makna sebenarnya sesungguhnya pada
pesan sehingga menambah pemahaman akan pesan. Sebanyak 2 orang responden 2,1 menyatakan pesan yang disampaikan oleh konsultan tidak sering
menggunakan makna denotatif, hanya 1 orang responden 1,0 menyatakan pesan yang disampaikan oleh konsultan kurang sering menggunakan makna
denotatif, sebanyak 78 orang responden 80,4 menyatakan pesan yang disampaikan oleh konsultan sering menggunakan makna denotatif dan sebanyak
16 orang responden 16,5 menyatakan pesan yang disampaikan oleh konsultan sangat sering menggunakan makna denotatif.
Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 80,4 atau sebanyak 78 orang responden menyatakan bahwa pesan yang disampaikan
oleh konsultan sering menggunakan makna denotatif. Hal ini disebabkan agar pesan yang disampaikan tidak dapat membingungkan ibu-ibu rumah tangga.
Universitas Sumatera Utara
•
Makna Konotatif Tabel 27
Penggunaan Makna Konotatif pada Pesan No
Penggunaan Makna Konotatif pada Pesan
F
1 Tidak sering
60 61.9
2 Kurang sering
34 35.1
3 Sering
3 3.1
4 Sangat sering
Total 97
100.0
P16.bFC.19
Dari tabel 26 diatas, diketahui tentang penggunaan makna konotatif yaitu kata yang digunkan memiliki makna kiasan pada pesan untuk menambah
pemahaman akan pesan. Sebanyak 60 orang responden 61,9 menyatakan pesan yang disampaikan oleh konsultan tidak sering menggunakan makna
konotatif, sebanyak 34 orang responden 35,1 menyatakan pesan yang disampaikan oleh konsultan kurang sering menggunakan makna konotatif,
sebanyak 3 orang responden 3,1 menyatakan pesan yang disampaikan oleh konsultan sering menggunakan makna konotatif dan tidak ada responden yang
menyatakan bahwa konsultan sangat sering menggunkan makna konotatif. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 61,9
atau sebanyak 60 orang responden menyatakan bahwa konsultan tidak sering menggunakan makna konotatif pada pesan yang disampaikannya. Hal ini
disebabkan makna konotatif tida diperlukan dalan menyampaikan pesan mengenai konversi minyak tanah ke LPG karena sangat berbahaya jika salah pengertian dan
dapat memperkesil kemungkinan dalam memahami pesan.
Universitas Sumatera Utara
•
Penampilan Fisik Konsultan Tabel 28
Penampilan Fisik Konsultan No
Penampilan Fisik Konsultan F
1 Tidak menarik
2 2.1
2 Kurang menarik
5 5.2
3 Menarik
86 88.7
4 Sangat menarik
4 4.1
Total 97
100.0
P17FC.20
Dari tabel 27 diatas, diketahui tentang penampilan fisik konsultan sehingga ibu-ibu rumah tangga tertarik untuk memperhatikan pesan yang
disampaikan oleh konsultan. Sebanyak 2 orang responden 2,1 menyatakan bahwa penampilan fisik konsultan tidak menarik, sebanyak 5 orang responden
5,2 menyatakan penampilan fisik konsultan kurang menarik, sebanyak 86 orang responden 88,7 menyatakan penampilan fisik konsultan menarik, dan
sebanyak 4 orang responden 4,1 menyatakan penampilan fisik konsultan sangat menarik.
Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 88,7 atau sebanyak 86 orang responden menyatakan bahwa penampilan fisik konsultan
menarik. Dimana konsultan berpakaian rapi dan bersih, berpenampilan menarik merupakan suatu hal yang sangat perlu diperhatikan oleh seorang komunikator
agar meningkatkan kredibilitasnya sebagai konsultan dan dapat menarik perhatian ibu-ibu kepada konsultasn.
Universitas Sumatera Utara
•
Bahasa Tubuh dan Cara Berjalan Konsultan Tabel 29
Bahasa Tubuh dan Cara Berjalan Konsultan No
Bahasa Tubuh dan Cara Berjalan Konsultan
F
1 Tidak menarik
7 7.2
2 Kurang menarik
8 8.2
3 Menarik
72 74.2
4 Sangat menarik
10 10.3
Total 97
100.0
P18FC.21
Dari tabel 28 diatas, diketahui tentang bahasa tubuh dan cara berjalan konsultan sehingga meningkatkan ketertarikan ibu-ibu rumah tangga untuk
memperhatikan pesan yang disampaikan. Sebanyak 7 orang responden 7,2 menyatakan bahwa bahasa tubuh dan cara berjalan konsultan tidak menarik,
sebanyak 8 orang responden 8,2 menyatakan bahasa tubuh dan cara berjalan konsultan kurang menarik, sebanyak 72 orang responden 74,2 menyatakan
bahasa tubuh dan cara berjalan konsultan menarik dan 10 orang responden 10,3 menyatakan bahasa tubuh dan cara berjalan konsultan sangat menarik.
Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 74,2 atau sebanyak 72 orang responden menyatakan bahwa bahasa tubuh dan cara
berjalan konsultan menarik.
Universitas Sumatera Utara
•
Ekspresi Wajah Konsultan Tabel 30
Ekspresi WajahKonsultan ketika Sosialisasi No
Ekspresi Wajah Konsultan ketika Sosialisasi F
1 Tidak serius
2 Kurang serius
5 5.2
3 Serius
88 90.7
4 Sangat serius
4 4.1
Total 97
100.0
P19FC.22
Dari tabel 29 diatas, diketahui tentang ekspresi wajah konsultan ketika sosialisasi. Tidak ada yang menyatakan ekspresi wajah konsultan tidak serius,
sebanyak 5 orang responden 5,2 menyatakan bahwa ekspresi wajah konsultan kurang serius ketika sosialisasi, sebanyak 88 orang responden 90,7
menyatakan ekspresi wajah konsultan serius ketika sosialisasi, sebanyak 4 orang responden 4,1 menyatakan ekspresi wajah konsultan kurang serius ketika
sosialisasi. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 90,7
atau sebanyak 88 orang responden menyatakan bahwa ekspresi wajah konsultan serius ketika sosialisasi. Ekspresi wajah yang serius membuat ibu-ibu rumah
tangga juga serius melakukan sosialisasi.
Universitas Sumatera Utara
•
Kontak Mata Tabel 31
Kontak Mata Konsultan Ketika Sosialisasi No
Kontak Mata Konsultan ketika Sosialisasi
F
1 Tidak fokus
2 2.1
2 Kurang fokus
5 5.2
3 Fokus
75 77.3
4 Sangat fokus
15 15.5
Total 97
100.0
P20FC.23
Dari tabel 30 diatas, diketahui tentang Kontak mata konsultan ketika sosialisasi. Sebanyak 2 orang responden 2,1 menyatakan bahwa kontak mata
konsultan tidak fokus ketika sosialisasi, sebanyak 5 orang responden 5,2 menyatakan kontak mata konsultan kurang fokus ketika sosialisasi, sebanyak 75
orang responden 77,3 menyatakan kontak mata konsultan fokus ketika sosialisasi dan 15 orang responden 15,5 menyatakan kontak mata konsultan
sangat fokus ketika sosialisasi. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 77,3
atau sebanyak 75 orang responden menyatakan bahwa kontak mata konsultan fokus ketika sosialisasi. Kontak mata yang fokus dapat menambah pemahaman
ibu-ibu rumah tangga akan pesan yang disampaikan.
Universitas Sumatera Utara
•
Jarak Konsultan Tabel 32
Jarak Konsultan ketika Sosialisasi No
Jarak Konsultan ketika Sosialisasi F
1 Tidak dekat
4 4.1
2 Kurang dekat
15 15.5
3 Dekat
64 66.0
4 Sangat dekat
14 14.4
Total 97
100.0
P21FC.24
Dari tabel 31 diatas, diketahui tentang jarak konsultan dengan ibu-ibu rumah tangga ketika sosialisasi. Sebanyak 4 orang responden 4,1 menyatakan
bahwa jarak antara konsultan dengan ibu-ibu rumah tangga ketika sosialisasi tidak dekat, sebanyak 15 orang responden 15,5 menyatakan jarak antara konsultan
dengan ibu-ibu rumah tangga ketika sosialisasi kurang dekat, sebanyak 64 orang responden 66,0 menyatakan jarak antara konsultan dengan ibu-ibu rumah
tangga ketika sosialisasi dekat, dan 14 orang responden 14,4 menyatakan jarak antara konsultan dengan ibu-ibu rumah tangga ketika sosialisasi sangat
dekat. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 66,0
atau sebanyak 64 orang responden menyatakan bahwa jarak antara konsultan dengan ibu-ibu rumah tangga ketika sosialisasi dekat. Jarak merupakan salah satu
faktor untuk menentukan tingkat pemahaman akan suatu pesan yang disampaikan.
Universitas Sumatera Utara
•
Intonasi dan Kecepatan Bicara Tabel 33
Intonasi dan Kecepatan Bicara Konsultan ketika Sosialisasi No
Intonasi dan Kecepatan Bicara Konsultan ketika Sosialisasi
F
1 Sangat lambat
2 2.1
2 Lambat
19 19.6
3 Cepat
76 78.4
4 Sangat cepat
Total 97
100.0
P22FC.25
Dari tabel 32 diatas, diketahui tentang intonasi dan kecepatan bicara konsultan ketika sosialisasi. Sebanyak 2 orang responden 2,1 menyatakan
bahwa intonasi dan kecepatan bicara konsultan ketika sosialisasi sangat lambat, sebanyak 19 orang responden 19,6 menyatakan intonasi dan kecepatan bicara
konsultan ketika sosialisasi lambat, sebanyak 76 orang responden 78,4 menyatakan intonasi dan kecepatan bicara konsultan ketika sosialisasi cepat dan
dan tidak ada yang mengatakan intonasi dan kecepatan bicara konsultan sangat cepat.
Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 78,4 atau sebanyak 76 orang responden menyatakan bahwa intonasi dan kecepatan
bicara konsultan ketika sosialisasi cepat. Intonasi dan kecepatan bicara merupakan salah satu faktor penting dalam sosialisasi. Jika tidak sesuai maka sosialisasi tidak
akan efektif.
Universitas Sumatera Utara
•
Alat Peraga
Tabel 34 Teknik Penggunaan Alat Peraga yang Dipraktekkan Menambah Kejelasan
Informasi No
Teknik Penggunaan Alat Peraga yang Dipraktekkan Menambah Kejelasan
Informasi F
1 Tidak jelas
2 2.1
2 Kurang jelas
6 6.2
3 Jelas
72 74.2
4 Sangat jelas
17 17.5
Total 97
100.0
P23FC.26
Dari tabel 33 diatas, diketahui tentang teknik penggunaan alat peraga yang dipraktekkan oleh konsultan menambah kejelasan informasi. Sebanyak 2 orang
responden 2,1 menyatakan bahwa mereka tidak menambah kejelasan informasi dengan teknik penggunaan alat peraga, sebanyak 6 orang responden
6,2 menyatakan mereka kurang menambah kejelasan informasi dengan teknik penggunaan alat peraga, sebanyak 72 orang responden 74,2 menyatakan
mereka menambah kejelasan informasi dengan teknik penggunaan alat peraga dan 17 orang responden 3,7 menyatakan mereka sangat menambah kejelasan
informasi dengan teknik penggunaan alat peraga. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 74,2
atau sebanyak 72 orang responden menyatakan bahwa mereka menambah kejelasan informasi dengan teknik penggunaan alat peraga. Dengan
mempraktekkan langsung akan lebih menambah pemahaman seseorang akan sesuatu.
Universitas Sumatera Utara
•
Salam Pembuka Tabel 35
Salam Pembuka yang Dilakukan Konsultan No
Salam Pembuka yang Dilakukan Konsultan
F
1 Tidak baik
1 1.0
2 Kurang baik
3 3.1
3 Baik
85 87.6
4 Sangat baik
8 8.2
Total 97
100.0
P24FC.27
Dari tabel 34 diatas, diketahui tentang pendapat mengenai salam pembuka yang dilakukan konsultan. Hanya 1 orang responden 1,0 menyatakan
pendapat mereka bahwa salam pembuka yang dilakukan konsultan tidak baik, sebanyak 3 orang responden 3,1 menyatakan pendapat mereka bahwa salam
pembuka yang dilakukan konsultan kurang baik, sebanyak 85 orang responden 87,6 menyatakan pendapat mereka bahwa salam pembuka yang dilakukan
konsultan baik dan sebanyak 8 orang responden 8,2 menyatakan pendapat mereka bahwa salam pembuka yang dilakukan konsultan sangat baik.
Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 87,6 atau sebanyak 85 orang responden berpendapat mengenai salam pembuka yang
dilakukan konsultan baik. Salam pembuka seperti seperti “hallo, selamat pagi” yang baik akan menambah semangat pendengar untuk mengetahui pembicaraan
berikutnya.
Universitas Sumatera Utara
•
Basa-Basi Tabel 36
Basa-basi yang Dilakukan Konsultan No
Basa-basi yang Dilakukan Konsultan F
1 Tidak cukup baik
2 2.1
2 Kurang cukup baik
3 3.1
3 Cukup baik
91 93.8
4 Sangat cukup baik
1 1.0
Total 97
100.0
P25FC.28
Dari tabel 35 diatas, diketahui tentang pendapat mengenai basa-basi yang dilakukan oleh konsultan ketika sosialisasi. Sebanyak 2 orang responden 2,1
menyatakan pendapat mereka bahwa basa-basi yang dilakukan oleh konsultan tidak cukup baik, sebanyak 3 orang responden 3,1 menyatakan pendapat
mereka bahwa basa-basi yang dilakukan oleh konsultan kurang cukup baik, sebanyak 91 orang responden 93,8 menyatakan pendapat mereka bahwa
kecerdasan basa-basi yang dilakukan oleh konsultan cukup baik dan hanya ada 1 orang responden 1,0 menyatakan pendapat mereka bahwa basa-basi yang
dilakukan oleh konsultan sangat cukup baik. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 93,8
atau sebanyak 91 orang responden berpendapat mengenai basa-basi yang dilakukan oleh konsultan cukup baik. Basa-basi seperti menanyakan “apa kabar?”
yang baik akan menambah semangat pendengar untuk mengetahui pembicaraan berikutnya.
Universitas Sumatera Utara
•
Materi Pesan Tabel 37
Materi Pesan Sosialisasi Konversi Minyak Tanah ke LPG No
Materi Pesan Sosialisa Konvers Minyak Tanah ke LPG
F
1 Tidak baik
1 1.0
2 Kurang baik
7 7.2
3 Baik
72 74.2
4 Sangat baik
17 17.5
Total 97
100.0
P26FC.29
Dari tabel 36 diatas, diketahui tentang materi pesan sosialisasi konversi minyak tanah ke LPG. Hanya 1 orang responden 1,0 menyatakan pendapat
mereka bahwa materi pesan sosialisasi konversi minyak tanah ke LPG tidak baik, sebanyak 7 orang responden 7,2 menyatakan pendapat mereka bahwa materi
pesan sosialisasi konversi minyak tanah ke LPG kurang baik, sebanyak 72 orang responden 74,2 menyatakan pendapat mereka pendapat mereka bahwa materi
pesan sosialisasi konversi minyak tanah ke LPG baik dan sebanyak 17 orang responden 17,5 menyatakan pendapat mereka bahwa pendapat mereka bahwa
materi pesan sosialisasi konversi minyak tanah ke LPG sangat baik. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 74,2
atau sebanyak 72 orang responden berpendapat pendapat bahwa materi pesan sosialisasi konversi minyak tanah ke LPG baik. Materi pesan yang disampaikan
diantranya adalah cara-cara penggunaan kompor gas, keuntungan-keuntungan yang diperoleh jika melaksankan program konversi minyak tanah ke gas seperti
memperoleh kemudahan menggunakan bahan bakar LPG, lebih murah, lebih irit penggunaanya, lebih hemat, bersih dan lebih cepat mateng masakan. Dengan
Universitas Sumatera Utara
merancang materi yang baik, sehingga ibu-ibu rumah tangga lebih mudah memahami pesan yang disampaikan.
•
Tanggapan Feedback Tabel 38
Kesempatan yang Diberikan Konsultan untuk Memberi Tanggapan Feedback
No Kesempatan yang Diberikan
Konsultan untuk Memberi Tanggapan Feedback
F
1 Tidak diberi
3 3.1
2 Kurang diberi
1 1.0
3 Diberi
80 82.5
4 Sangat diberi
13 13.4
Total 97
100.0
P27FC.30
Dari tabel 37 diatas, diketahui tentang kesempatan yang diberikan konsultan kepada ibu-ibu rumah tangga untuk memberi tanggapan feedback
akan pesan yang disampaikan. Sebanyak 3 orang responden 3,1 menyatakan tidak diberi kesempatan, hanya 1 orang responden 1,0 menyatakan kurang
diberi kesempatan, sebanyak 80 orang responden 82,5 menyatakan diberi kesempatan dan sebanyak 13 orang responden 13,4 menyatakan sangat diberi
kesempatan. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 82,5
atau sebanyak 80 orang responden menyatakan diberi kesempatan untuk menanggapibertanya akan pesan yang disampaikan. Dengan melihat persentase
yang cukup besar berarti ibu-ibu rumah tangga sangat berantusias terhadap pesan yang disampaikan.
Universitas Sumatera Utara
•
Penutup Pesan Tabel 39
Penutup Sosialisasi yang Dilakukan Konsultan No
Penutup Sosialisasi yang Disampaikan Konsultan
F
1 Tidak cukup baik
1 1.0
2 Kurang cukup baik
3 3.1
3 Cukup baik
90 92.8
4 Sangat cukup baik
3 3.1
Total 97
100.0
P28FC.31
Dari tabel 38 diatas, diketahui tentang penutup sosialisasi yang dilakukan konsultan. Hanya 1 orang responden 1,0 menyatakan pendapat mereka bahwa
penutup sosilisasi dilakukan tidak cukup baik, sebanyak 3 orang responden 3,1 menyatakan pendapat mereka bahwa penutup sosilisasi dilakukan kurang cukup
baik, sebanyak 90 orang responden 92,8 menyatakan pendapat mereka bahwa penutup sosilisasi dilakukan cukup baik, dan sebanyak 3 orang responden 3,1
menyatakan pendapat mereka bahwa penutup sosilisasi dilakukan sangat cukup baik.
Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 92,8 atau sebanyak 90 orang responden berpendapat mengenai penutup sosilisasi
dilakukan cukup baik. Dari hadil persentase yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa ibu-ibu rumah tangga memahami pesan yang disampaikan.
Universitas Sumatera Utara
•
Waktu Tabel 40
Penggunaan Waktu Sosialisasi No
Penggunaan Waktu Sosialisasi F
1 Tidak efektif
1 1.0
2 Kurang efektif
3 3.1
3 Efektif
87 89.7
4 Sangat efektif
6 6.2
Total 97
100.0
P29FC.32
Dari tabel 39 diatas, diketahui tentang penggunaan waktu sosilisasi. Hanya 1 orang responden 1,0 menyatakan pendapat mereka bahwa waktu yang
digunakan tidak efisien, sebanyak 3 orang responden 3,1 menyatakan pendapat mereka bahwa waktu yang digunakan kurang efisien, sebanyak 87 orang
responden 89,7 menyatakan pendapat mereka bahwa waktu yang digunakan efisien dan sebanyak 6 orang responden 6,2 menyatakan pendapat mereka
bahwa waktu yang digunakan sangat efisien. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 89,7
atau sebanyak 87 orang responden berpendapat mengenai waktu yang digunakan efisien. Penggunaan waktu tang sudah efisien membuat ibu-ibu rumah tangga
mersa nyaman dalam proses sosialisasi.
Universitas Sumatera Utara
•
Suasana Sosialisasi Tabel 41
Suasana Sosilisasi No
Suasana Sosialisasi F
1 Tidak baik
4 4.1
2 Kurang baik
16 16.5
3 Baik
70 72.2
4 Sangat baik
7 7.2
Total 97
100.0
P30FC.33
Dari tabel 40 diatas, diketahui tentang pendapat mengenai suasana sosialisasi. Sebanyak 4 orang responden 4,1 menyatakan pendapat mereka
bahwa suasana ketika sosialisasi tidak baik, sebanyak 16 orang responden 16,5 menyatakan pendapat mereka suasana ketika sosialisasi kurang baik, sebanyak 70
orang responden 72,2 menyatakan pendapat mereka bahwa suasana ketika sosialisasi baik, dan sebanyak 7 orang responden 7,2 menyatakan pendapat
mereka bahwa suasana ketika sosialisasi sangat baik. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 72,2
atau sebanyak 70 orang responden berpendapat mengenai suasana ketika sosialisasi baik. Suasana yang terjadi ketika sosialisasi cukup tenang suasananya,
tidak kacau, dan teratur. Sedangkan ibu-ibu rumah tangga yang mengatakan kurang baik beralasan bahwa sosialisasi dilakukan terkesan mengejar target,
dengan tidak adanya keteraturan ketika pembagian. Kejadian ini dirasakan di kelurahan delitua timur, dimana kelurahan delitua timut merupakan lokasi awal
dilakukan sosialisasi di kecamatan delitua. Suasana yang baik akan menambah pemahaman ibu-ibu rumah tangga akan pesan yang disampaikan.
Universitas Sumatera Utara
•
Jumlah Peserta Tabel 42
Jumlah Peserta ketika Sosialisasi No
Jumlah Peserta ketika Sosialisasi F
1 Tidak banyak
4 4.1
2 Kurang banyak
11 11.3
3 Banyak
69 71.1
4 Sangat banyak
13 13.4
Total 97
100.0
P31FC.34
Dari tabel 41 diatas, diketahui tentang pendapat mengenai jumlah peserta ketika mengikuti sosialisasi. Sebanyak 4 orang responden 4,1 menyatakan
jumlah peserta mengikuti sosialisasi tidak banyak, sebanyak 11 orang responden 11,3 menyatakan jumlah peserta mengikuti sosialisasi kurang banyak,
sebanyak 69 orang responden 71,1 menyatakan jumlah peserta mengikuti sosialisasi banyak, dan sebanyak 13 orang responden 13,4 menyatakan
jumlah peserta mengikuti sosialisasi sangat banyak,. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 71,1
atau sebanyak 69 orang responden berpendapat mengenai jumlah peserta mengikuti sosialisasi banyak dam ratio 10-20 orang. Banyaknya ibu-ibu rumah
tangga mengikuti sosialisasi dapat diindikasikan bahwa ibu-ibu rumah tangga ingin mengertaui informasi yang baru.
IV.3.3 Tindakan Perubahan Keputusan Penggunaan Bahan Bakar
Pada bagian ini, data yang disajikan yakni segala sesuatu yang berhubungan dengan Tindakan perubahan keputusan penggunaan bahan bakar
ibu-ibu rumah tangga di Kecamatan Delitua Kelurahan Delitua Kota dan Delitua
Universitas Sumatera Utara
Timur. Selengkapnya data tersebut dapat dilihat pada tabel yang dimulai dari tabel 43 sampai dengan tabel 56.
•
Kesadaran Tabel 43
Kesadaran Akan Adanya Informasi tentang Konversi Minyak Tanah Ke LPG
No Kesadaran Akan Adanya Informasi
tentang Konversi Minyak Tanah Ke LPG F
1 Tidak menyadari
9 9.3
2 Kurang menyadari
9 9.3
3 Menyadari
62 63.9
4 Sangat menyadari
17 17.5
Total 97
100.0
P32FC.35
Dari tabel 42 diatas, diketahui mengenai kesadaran ibu-ibu rumah tangga akan adanya informasi tentang konversi minyak tanah ke LPG. Sebanyak 9 orang
responden 9,3 menyatakan tidak menyadari bahwa ada informasi tentang konversi minyak tanah ke LPG, sebanyak 9 orang responden 9,3 menyatakan
kurang menyadari bahwa ada informasi tentang konversi minyak tanah ke LPG, sebanyak 62 orang responden 63,9 menyatakan menyadari bahwa ada
informasi tentang konversi minyak tanah ke LPG dan sebanyak 17 orang responden 117,5 menyatakan sangat menyadari bahwa ada informasi tentang
konversi minyak tanah ke LPG. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 63,9
atau sebanyak 62 orang responden menyatakan menyadari bahwa ada informasi tentang konversi minyak tanah ke LPG. Kesadaran akan informasi baru
merupakan tahap awal dalam proses menerima inovasi baru.
Universitas Sumatera Utara
•
Keuntungan Tabel 44
Keuntungan Ekonomi yang Diperoleh Ibu-ibu Rumah No
Keuntungan Ekonomi yang Diperoleh Ibu-ibu Rumah
Tangga F
1 Tidak untung
1 1.0
2 Kurang untung
5 5.2
3 Untung
59 60.8
4 Sangat untung
32 33.0
Total 97
100.0
P33.aFC.36
Dari tabel 43 diatas, diketahui mengenai keuntungan ekonomi yang diperoleh ibu-ibu rumah tangga jika menggunakan bahan bakar LPG. Hanya 1
orang responden 1,0 menyatakan bahwa mereka tidak untung menggunakan bahan bakar LPG, sebanyak 5 orang responden 5,2 menyatakan bahwa
mereka kurang untung menggunakan bahan bakar LPG, sebanyak 59 orang responden 60,8 menyatakan bahwa mereka untung menggunakan bahan bakar
LPG dan sebanyak 32 orang responden 433,0 menyatakan bahwa mereka sangat untung menggunakan bahan bakar LPG.
Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 60,8 atau sebanyak 59 orang responden menyatakan bahwa memperoleh keuntungan
menggunakan bahan bakar LPG. Keuntungan tersebut yaitu pertama, ibu-ibu rumah tangga memperoleh seperangkat kompor gas dan gas berisi 3 kg secara
gratis, kedua penggunaan kompor gas lebih murah, irit, hemat, bersih, lebih cepat matengnya dan tidak sulit memperoleh gas isi ulang di pasaran dibandingkan
menggunakan minyak tanah yang sudah sulit ditemukan dipasaran. Keuntungan- keuntungan yang diperoleh merupakan tahap kedua dalam tahap bujukan proses
adopsi inovasi.
Universitas Sumatera Utara
•
Keuntungan Status Sosial Tabel 45
Peningkatan Status Sosial dengan Menggunakan Bahan Bakar LPG No
Peningkatan Status Sosial dengan Menggunakan Bahan Bakar LPG
F
1 Tidak meningkat
16 16.5
2 Kurang meningkat
8 8.2
3 Meningkat
68 70.1
4 Sangat meningkat
5 5.2
Total 97
100.0
P33.bFC.37
Dari tabel 44 diatas, diketahui mengenai peningkatan status sosial yang diperoleh ibu-ibu rumah tangga dengan menggunakan bahan bakar LPG.
Sebanyak 16 orang responden 16,5 menyatakan bahwa status sosial mereka tidak meningkat menggunakan bahan bakar LPG, sebanyak 8 orang responden
8,2 bahwa status sosial mereka kurang meningkat menggunakan bahan bakar LPG, sebanyak 68 orang responden 70,1 menyatakan bahwa status sosial
mereka meningkat menggunakan bahan bakar LPG dan sebanyak 5 orang responden 4,9 menyatakan bahwa status sosial mereka sangat meningkat
menggunakan bahan bakar LPG. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 70,1
atau sebanyak 68 orang responden menyatakan bahwa status sosial mereka meningkat menggunakan bahan bakar LPG. Keuntungan yang diperoleh
merupakan tahap kedua dalam tahap bujukan proses adopsi inovasi.
Universitas Sumatera Utara
•
Kesesuaian Tabel 46
Kesesuaian dengan Nilai-nilai yang Ada No
Kesesuaian dengan Nilai-nilai yang Ada
F
1 Tidak sesuai
2 2.1
2 Kurang sesuai
6 6.2
3 Sesuai
85 87.6
4 Sangat sesuai
4 4.1
Total 97
100.0
P34.1FC.38
Dari tabel 45 diatas, diketahui mengenai Kesesuaian antara program konversi minyak tanah ke LPG dengan nilai-nilai yang ada pada responden.
Sebanyak 2 orang responden 2,1 menyatakan bahwa program konversi minyak tanah ke LPG tidak sesuai dengan nilai-nilai, sebanyak 6 orang responden
6,2 menyatakan bahwa program konversi minyak tanah ke LPG kurang sesuai dengan nilai-nilai, sebanyak 85 orang responden 87,6 menyatakan bahwa
program konversi minyak tanah ke LPG sesuai dengan nilai-nilai, dan sebanyak 4 orang responden 4,1 menyatakan bahwa program konversi minyak tanah ke
LPG sangat sesuai dengan nilai-nilai,. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 87,6
atau sebanyak 85 orang responden menyatakan bahwa program konversi minyak tanah ke LPG sesuai dengan nilai-nilai. Kesesuaian dengan nilai-nilai merupakan
tahap kedua dalam tahap bujukan proses adopsi inovasi.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 47 Kesesuaian dengan Sistem Kepercayaan
No Kesesuaian dengan Sistem Kepercayaan
F
1 Tidak sesuai
1 1.0
2 Kurang sesuai
7 7.2
3 Sesuai
82 84.5
4 Sangat sesuai
7 7.2
Total 97
100.0
P34.2FC.39
Dari tabel 46 diatas, diketahui mengenai kesesuaian program konversi minyak tanah ke LPG dengan sistem kepercayaan. Hanya 1 orang responden
1,0 menyatakan bahwa program konversi minyak tanah ke LPG tidak sesuai dengan sistem kepercayaan, sebanyak 7 orang responden 7,2 menyatakan
bahwa program konversi minyak tanah ke LPG kurang sesuai dengan sistem kepercayaan, sebanyak 82 orang responden 84,5 menyatakan bahwa program
konversi minyak tanah ke LPG sesuai dengan sistem kepercayaan dan sebanyak 7 orang responden 7,2 menyatakan bahwa program konversi minyak tanah ke
LPG sangat sesuai dengan sistem kepercayaan. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 84.5
atau sebanyak 82 orang responden menyatakan bahwa program konversi minyak tanah ke LPG sesuai dengan sistem kepercayaan. Kesesuaian dengan sistem
kepercayaan merupakan tahap kedua dalam tahap bujukan proses adopsi inovasi.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 48 Kesesuaian dengan Gagasan yang Lebih Dahulu Diperkenalkan Sebelumnya
No Kesesuaian dengan Gagasan yang
Lebih Dahulu Diperkenalkan Sebelumnya
F
1 Tidak sesuai
23 23.7
2 Kurang sesuai
67 69.1
3 Sesuai
7 7.2
4 Sangat sesuai
0,0 Total
97 100.0
P34.3FC.40
Dari tabel 47 diatas, diketahui mengenai kesesuaian antara konversi minyak tanah ke LPG dengan gagasan yang lebih dulu diperkenalkan sebelumnya.
Sebanyak 23 orang responden 23,7 menyatakan bahwa program konversi minyak tanah ke LPG tidak sesuai dengan gagasan yang lebih dahulu
diperkenalkan sebelumnya, sebanyak 67 orang responden 69,1 bahwa program konversi minyak tanah ke LPG kurang sesuai dengan gagasan yanglebih
dahulu diperkenalkan sebelumnya, sebanyak 7 orang responden 7,2 menyatakan bahwa program konversi minyak tanah ke LPG sesuai dengan
gagasan yang lebih dahulu diperkenalkan sebelumnya dan tidak ada responden yang menyatakan bahwa konversi minyak tanah ke LPG sangat sesuai dengan
gagasan yang lebih dahulu diperkenalkan sebelumnya. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 69,1
atau sebanyak 67 orang responden menyatakan bahwa program konversi minyak tanah ke LPG sesuai dengan gagasan yang lebih dahulu diperkenalkan
sebelumnya. Kesesuaian dengan gagasan yang lebih dahulu diperkenalkan merupakan tahap kedua dalam tahap bujukan proses adopsi inovasi
Universitas Sumatera Utara
Tabel 49 Kesesuaian dengan Kebutuhan Selera
No Kesesuaian dengan Kebutuhan
Selera F
1 Tidak sesuai
8 8.2
2 Kurang sesuai
8 8.2
3 Sesuai
73 75.3
4 Sangat sesuai
8 8.2
Total 97
100.0
P34.4FC.41
Dari tabel 48 diatas, diketahui mengenai kesesuaian antara program konversi minyak tanah ke LPG dengan kebutuhan selera ibu-ibu rumah tangga.
Sebanyak 8 orang responden 8,2 menyatakan bahwa program konversi minyak tanah ke LPG tidak sesuai dengan kebutuhan selera, sebanyak 8 orang
responden 8,2 menyatakan bahwa program konversi minyak tanah ke LPG kurang sesuai dengan kebutuhan selera, sebanyak 73 orang responden 75,3
menyatakan bahwa program konversi minyak tanah ke LPG sesuai dengan kebutuhan selera dan sebanyak 8 orang responden 8,2 menyatakan bahwa
program konversi minyak tanah ke LPG sangat sesuai dengan kebutuhan selera. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 75,3
atau sebanyak 73 orang responden menyatakan bahwa program konversi minyak tanah ke LPG sesuai dengan kebutuhan selera. Kesesuaian dengan kebutuhan
selera merupakan tahap kedua dalam tahap bujukan proses adopsi inovasi.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 50 Kesesuaian dengan Adat-istiadat
No Kesesuaian dengan Adat-istiadat
F
1 Tidak sesuai
7 7.2
2 Kurang sesuai
6 6.2
3 Sesuai
77 79.4
4 Sangat sesuai
7 7.2
Total 97
100.0
P34.5FC.42
Dari tabel 49 diatas, diketahui mengenai kesesuaian anatara program konversi minyak tanah ke LPG dengan adat-istiadat. Sebanyak 7 orang responden
7,2 menyatakan bahwa program konversi minyak tanah ke LPG tidak sesuai dengan adat-istiadat, sebanyak 6 orang responden 6,2 menyatakan bahwa
program konversi minyak tanah ke LPG kurang sesuai dengan adat-istiadat, sebanyak 77 orang responden 79,4 menyatakan bahwa program konversi
minyak tanah ke LPG sesuai dengan adat-istiadat dan sebanyak 7 orang responden 7,2 menyatakan bahwa program konversi minyak tanah ke LPG sangat sesuai
dengan adat-istiadat. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 79,4
atau sebanyak 77 orang responden menyatakan bahwa program konversi minyak tanah ke LPG sesuai dengan adat-istiadat. Kesesuaian dengan adat-istiadat
merupakan tahap kedua dalam tahap bujukan proses adopsi inovasi.
Universitas Sumatera Utara
•
Kerumitan Tabel 51
Tingkat Kerumitan Menggunakan Bahan Bakar LPG No
Tingkat Kerumitan Menggunakan Bahan Bakar LPG
F
1 Tidak rumit
67 69.1
2 Kurang rumit
10 10.3
3 Rumit
18 18.6
4 Sangat rumit
2 2.1
Total 97
100.0
P35FC.43
Dari tabel 50 diatas, diketahui mengenai tingkat kerumitan menggunakan bahan bakar LPG. Sebanyak 67 orang responden 69,1 menyatakan bahwa
tidak rumit menggunakan bahan bakar LPG, sebanyak 10 orang responden 10,3 menyatakan bahwa kurang rumit menggunakan bahan bakar LPG,
sebanyak 18 orang responden 18,6 menyatakan bahwa rumit menggunakan bahan bakar LPG, dan sebanyak 2 orang responden 2,1 menyatakan bahwa
sangat rumit menggunakan bahan bakar LPG. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 69,1
atau sebanyak 67 orang responden menyatakan bahwa tidak rumit menggunakan bahan bakar LPG. Kerumitan menerapkan inovasi baru merupakan tahap kedua
dalam tahap bujukan proses adopsi inovasi. Menggunakan bahan bakar LPG tidak rumit untuk diterapkan karena cara penggunaanya mudah, hanya menekan dan
memutar. Tidak seperti kompor minyak tanah yang tahapanya lebih rumit.
Universitas Sumatera Utara
•
Mengujicoba Tabel 52
Mengujicoba Menggunakan Bahan Bakar LPG No
Mengujicoba Menggunakan Bahan Bakar LPG
F
1 Tidak mengujicoba
19 19.6
2 Kurang mengujicoba
10 10.3
3 Mengujicoba
53 54.6
4 Sangat mengujicoba
15 15.5
Total 97
100.0
P36FC.44
Dari tabel 51 diatas, diketahui mengenai tingkat dalam mengujicoba menggunakan bahan bakar LPG. Sebanyak 19 orang responden 19,6
menyatakan bahwa tidak mengujicoba menggunakan bahan bakar LPG , sebanyak 10 orang responden 49,4 menyatakan bahwa kurang mengujicoba
menggunakan bahan bakar LPG, sebanyak 53 orang responden 54,6 menyatakan bahwa mengujicoba menggunakan bahan bakar LPG, dan sebanyak
15 orang responden 15,5 menyatakan bahwa sangat mengujicoba menggunakan bahan bakar LPG.
Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 54,6 atau sebanyak 53 orang responden menyatakan bahwa mengujicoba menggunakan
bahan bakar LPG. Menujicoba inovasi baru merupakan tahap kedua dalam tahap bujukan proses adopsi inovasi. Alasan ibu-ibu rumah tanggya yaitu karena bahan
bakar LPG merupakan sesuatu yang baru sehingga hasrat ingin mengetahuinya lebih tinggi.
.
Universitas Sumatera Utara
•
Mengamati Tabel 53
Dengan Mengamati Proses Uji Coba Menggunakan Bahan Bakar LPG, Ketertarikan Ibu-ibu Rumah Tangga Menggunakan Bahan Bakar LPG
No Dengan Mengamati Proses
Uji Coba Mernggunakan Bahan Bakar LPG,
Ketertarikan Ibu-ibu Rumah Tangga Menggunakan Bahan
Bakar LPG F
1 Tidak tertarik
7 7.2
2 Kurang tertarik
6 6.2
3 Tertarik
77 79.4
4 Sangat tertarik
7 7.2
Total 97
100.0
P37FC.45
Dari tabel 52 diatas, dengan mengamati proses uji coba menggunakan bahan bakar LPG, diketahui tingkat ketertarikan ibu-ibu rumah tangga
menggunakan bahan bakar LPG. Sebanyak 7 orang responden 7,2 menyatakan tidak tertarik menggunkan bahan bakar LPG, sebanyak 6 orang
responden 6,2 menyatakan kurang tertarik menggunkan bahan bakar LPG, sebanyak 77 orang responden 79,4 menyatakan tertarik menggunkan bahan
bakar LPG dan sebanyak 7 orang responden 7,2 menyatakan sangat tertarik menggunkan bahan bakar LPG.
Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 79,4 atau sebanyak 77 orang responden tertarik menggunkan bahan bakar LPG.
Mengamati inovasi baru merupakan tahap kedua dalam tahap bujukan proses adopsi inovasi. Alasan ibu-ibu tertarik menggunakan bahan bakar LPG karena
lebih simpel penggunaanya.
Universitas Sumatera Utara
•
Keputusan Tabel 54
Keputusan Ibu-ibu Rumah Tangga Setelah Mengujicoba No
Keputusan Ibu-ibu Rumah Tangga Setelah Mengujicoba
F
1 Tidak menerima
6 6.2
2 Kurang menerima
5 5.2
3 Menerima
72 74.2
4 Sangat menerima
14 14.4
Total 97
100.0
P38FC.46
Dari tabel 53 diatas, diketahui mengenai tingkat keputusan ibu-ibu rumah tangga tentang program konversi minyak tanah ke LPG. Sebanyak 6 orang
responden 6,2 menyatakan tidak menerima menggunkan bahan bakar LPG, sebanyak 5 orang responden 5,2 menyatakan kurang menerima menggunkan
bahan bakar LPG, sebanyak 72 orang responden 74,2 menyatakan menerima menggunkan bahan bakar LPG dan sebanyak 14 orang responden 14,4
menyatakan sangat menerima menggunkan bahan bakar LPG. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 74,2
atau sebanyak 72 orang responden tertarik menggunkan bahan bakar LPG. Keputusan merupakan tahap ketiga dalam proses difusi adopsi inovasi. Ibu-ibu
rumah tangga menerima konversi minyak tanah ke LPG karena dengan menggunakan bahan bakar LPG akan lebih irit penggunaanya, lebih murah, lebih
cepat matang, dan bersih penggunaanya.
Universitas Sumatera Utara
•
Menerapkan Keputusan Tabel 55
Menerapkan Keputusan Ibu-ibu Rumah Tangga No
Menerapkan Keputusan Ibu- ibu Rumah Tangga
F
1 Tidak menerapkan
5 5.2
2 Kurang menerapkan
7 7.2
3 Menerapkan
46 47.4
4 Sangat menerapkan
39 40.2
Total 97
100.0
P39FC.47
Dari tabel 54 diatas, diketahui mengenai tingkat menerapkan keputusan ibu-ibu rumah tangga tentang program konversi minyak tanah ke LPG. Sebanyak
5 orang responden 5,2 menyatakan tidak menerapkan keputusan menggunakan bahan bakar LPG, sebanyak 7 orang responden 7,2 menyatakan
kurang menerapkan keputusan menggunakan bahan bakar LPG, sebanyak 46 orang responden 47,4 menyatakan menerapkan keputusan menggunkan bahan
bakar LPG dan sebanyak 39 orang responden 40,2 menyatakan sangat menerapkan keputusan menggunkan bahan bakar LPG.
Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 47,4 atau sebanyak 46 orang responden menerapakn keputusan menggunakan bahan
bakar LPG. Menerapkan keputusan merupakan tahap keempat dalam proses difusi adopsi inovasi.
Universitas Sumatera Utara
•
Mengkonfirmasi Keputusan Tabel 56
Mengkonfirmasikan Keputusan kepada Ibu-ibu Rumah Tangga yang Lain No
Mengkonfirmasikan Keputusan kepada Ibu-ibu
Rumah Tangga yang Lain F
1 Tidak konfirmasi
8 8.2
2 Kurang konfirmasi
10 10.3
3 Konfirmasi
59 60.8
4 Sangat konfirmasi
20 20.6
Total 97
100.0
P40FC.48
Dari tabel 55 diatas, diketahui mengenai tingkat mengkonfirmasikan keputusan kepada ibu-ibu rumah tangga lainnya tentang program konversi minyak
tanah ke LPG. Sebanyak 8 orang responden 8,2 menyatakan tidak mengkonfirmasikan keputusan menggunakan bahan bakar LPG, sebanyak 10
orang responden 10,3 menyatakan kurang mengkonfirmasikan keputusan menggunakan bahan bakar LPG, sebanyak 59 orang responden 60,8
menyatakan mengkonfirmasikan keputusan menggunkan bahan bakar LPG dan sebanyak 20 orang responden 20,6 menyatakan sangat mengkonfirmasikan
keputusan menggunakan bahan bakar LPG. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 60,8
atau sebanyak 59 orang responden mengkonfirmasikan keputusan menggunakan bahan bakar LPG. Mengkonfirmasikan keputusan menggunakan bahan bakar
kepada ibu-ibu rumah tangga lainnya merupakan tahap kelima dalam proses difusi adopsi inovasi. Ibu-ibu rumah tangga akan mengkomunikasikan bahwa ia
menggunakan bahan bakar LPG dan memperoleh keuntungan menggunakan bahan bakar LPG.
Universitas Sumatera Utara
IV.4. Analisa Tabel Silang
Analisa tabel silang pada bagian ini akan memuat tentang penilaian dan data dalam satu tabel. Analisis tabel silang merupakan salah satu teknik yang
dipergunakan untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan yang lainnya, sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut
bernilai positif atau negatif. Namun analisis tabel ini bukanlah dapat disajikan sebagai penentu utama untuk melihat hubungan variabel yang diteliti, tetapi
ditujukan untuk melihat bagaimana penilaian data yang satu dan hubungannya dengan data yang lain.
Kumpulan data yang akan disajikan dan dianalisa dalam tabel silang ini terdiri dari :
1. Hubungan antara pesan yang disampaikan oleh konsultan lengkap dan
mudah dipahami dengan tingkat kerumitan menggunakan bahan bakar LPG.
2. Hubungan antara pesan yang disampaikan menarik perhatian dengan
ketertarikan menggunakan bahan bakar LPG. 3.
Hubungan antara jumlah peserta mengikuti sosialisasi dengan keputusan setelah melakukan ujicoba menggunakan bahan bakar LPG.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 57 Hubungan antara pesan yang disampaikan oleh konsultan lengkap dan
mudah dipahami dengan tingkat kerumitan menggunakan bahan bakar LPG
Pesan yang disampaikan oleh konsultan lengkap dan mudah
dipahami Tingkat keumitan menggunakan
bahan bakar LPG Tidak
rumit Kurang
rumit Rumit
Sangat rumit
Total
Tidak lengkap dan tidak mudah dipahami
Kurang lengkap dan kurang mudah dipahami
Lengkap dan mudah dipahami Sangat lengkap dan sangat
mudah dipahami 2
60 5
1
2
7 3
15 1
1 1
7
83 6
Total 67
10 18
2 97
P.14FC.16P.35FC.43
Tabel 56 diatas menjelaskan tentang hubungan antara kelengkapan dan kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan oleh konsultan dengan
tingkat kerumitan menggunakan bahan bakar LPG. Dari 97 responden dalam penelitian ini memiliki sebaran data: 67 orang menyatakan tidak rumit, 10 orang
menyatakan kurang rumit, 18 orang menyatakan kurang rumit, dan 2 orang menyatakan sangat rumit mengenai tingkat kerumitan menggunakan bahan bakar
LPG. Sebaran data mengenai kelengkapan dan kemudahan dalam memahami
pesan yang disampaikan oleh konsultan yaitu 1 orang menyatakan tidak lengkap dan tidak mudah dipahami, 7 orang menyatakan kurang lengkap dan kurang
Universitas Sumatera Utara
mudah dipahami, 83 orang menyatakan lengkap dan mudah dipahami dan 6 orang menyatakan sangat lengkap dan sangat mudah dipahami.
Berdasarkan data-data diatas dapat diketahui bahwa mayoritas respoden menyatakan ada hubungan antara kelengkapan dan kemudahan dalam memahami
pesan yang disampaikan oleh konsultan dengan kerumitan menggunakan bahan bakar LPG, yakni :
- Tidak lengkap dan tidak mudah dipahami
=
10 100
1 1
= x
- Kurang lengkap dan kurang mudah dipahami
=
85 ,
42 100
7 3
= x
- Lengkap dan mudah dipahami
=
8 ,
72 100
83 60
= x
- Sangat lengkap dan sangat mudah dipahami
=
3 ,
83 100
6 5
= x
Responden yang menyatakan, dengan lengkap dan mudah dipahaminya pesan oleh responden dengan tingkat kerumitan menggunakan bahan bakar LPG
sebesar 72,28 presentasinya, sedangkan yang tidak lengkap dan tidak mudah dipahami sebesar 10,0 , kurang lengkap dan kurang mudah dipahami sebesar
42,85 , dan sangat lengkap dan sangat mudah dipahami sebesar 83,3.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 58 Hubungan antara pesan yang disampaikan konsultan menarik perhatian
dengan ketertarik menggunakan LPG
Pesan yang disamapikan
konsultan menarik perhatian
Tingkat ketertarikan menggunakan LPG Tidak
tertarik Kurang
tertarik Tertarik
Sangat tertarik
Total
Tidak menarik Kurang menarik
Menarik Sangat menarik
1 2
3 1
1 5
2 70
5 3
4 1
5 81
10 Total
7 6
77 7
97 P12FC.14P.37FC.45
Tabel 57 diatas menjelaskan tentang hubungan antara pesan yang disampaikan konsultan menarik perhatian dengan ketertarik menggunakan LPG.
Dari 97 responden dalam penelitian ini memiliki sebaran data: 7 orang menyatakan tidak tertarik, 6 orang menyatakan kurang tertarik, 77 orang
menyatakan tertarik dan 7 orang menyatakan sangat tertarik mengenai ketertaikan menggunakan bahan bakar LPG.
Sebaran data mengenai pesan yang disampaikan menarik perhatian yaitu 1 orang menyatakan tidak menarik, 5 orang menyatakan kurang menarik, 81 orang
menyatakan menarik, dan 10 orang menyatakan sangat meanrik mengenai pesan yang disampaikan konsultan menarik perhatian.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan data-data diatas dapat diketahui bahwa mayoritas respoden menyatakan ada hubungan antara pesan yang disampaikan konsultan menarik
perhatian dengan ketertarik menggunakan LPG, yakni : -
Tidak menarik =
10 100
1 1
= x
- Kurang menarik
=
40 100
5 2
= x
- Menarik
=
4 ,
86 100
81 70
= x
- Sangat menarik
=
50 100
10 5
= x
Responden yang menyatakan, pesan yang disampaikan oleh konsultan menarik perhatian maka tertarikan menggunakan bahan bakar LPG sebesar 86,4
presentasinya, sedangkan yang tidak tertarik sebesar 10 , kurang tertarik sebesar 40, dan sangat tertarik sebesar 50.
Tabel 59 Hubungan antara jumlah peserta mengikuti sosialisasi dengan pengambilan
keputusan akan bahan bakar LPG
Jumlah peserta mengikuti sosialisasi
Tingkat keputusan akan bahan bakar LPG Total
Tidak menerima
Kurang menerima
Menerima Sangat
menerima Tidak banyak
Kurang banyak Banyak
Sangat banyak 1
4 1
3 2
3 8
54 7
9 5
4 11
69 13
Total 6
39 72
14 97
P31FC.34 P38FC.46
Universitas Sumatera Utara
Tabel 58 diatas menjelaskan tentang hubungan antara jumlah peserta mengikuti sosialisasi dengan pengambilan keputusan akan bahan bakar LPG. Dari
97 responden dalam penelitian ini memiliki sebaran data: 6 orang menyatakan tidak menerima, 39 orang menyatakan kurang menerima, 72 orang menyatakan
menerima, dan 14 orang menyatakan sangat menerima mengenai program konversi minyak tanah ke LPG..
Sebaran data mengenai jumlah peserta mengikuti sosialisasi yaitu 4 orang menyatakan tidak banyak, 11 orang menyatakan kurang banyak, 69 orang
menyatakan banyak dan 13 orang menyatakan sanagt banyak mengenai jumlah peserta yang mengikuti sosialisasi program konversi minyak tanah ke LPG.
Berdasarkan data-data diatas dapat diketahui bahwa mayoritas respoden menyatakan ada hubungan antara jumlah peserta mengikuti sosialisasi dengan
pengmengambilan keputusan akan bahan bakar LPG, yakni : -
Tidak banyak =
75 100
4 3
= x
- Kurang banyak
=
7 .
72 100
11 8
= x
- Banyak
=
2 ,
78 100
69 54
= x
- Sangat banyak
=
8 ,
53 100
13 7
= x
Responden yang menyatakan, banyakknya ibu-ibu rumah tangga yang mengikuti sosialisasi maka menerima menggunakan bahan bakar LPG sebesar 78,2
presentasinya, tidak banyak sebesar 75, sedangkan kurang banyak sebesar 72,7 dan sangat banyak sebesar 53,8.
Universitas Sumatera Utara
IV.5. Uji Hipotesa