Pengertian Komunikasi Efektif dan Penjelassannya

29

BAB II URAIAN TEORITIS

II.7 Sosilaisasi dan Komunikasi

II.1.1 Pengertian Komunikasi Efektif dan Penjelassannya

Sosialisasi pada dasarnya adalah penyebarluasan informasi program, kebijakan, peraturan dari satu pihak pemilik program, kebijakan, peraturan kepada pihak-pihak lain aparat, masyarakat yang terkena program, dan masyarakat umum. Isi informasi yang disebarluaskan bermacam-macam tergantung pada tujuan program. Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan role theory. Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu. Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin communicatio dan bersumber dari kata kommunis yang berarti “sama”, yakni “sama makna” lambang Ruslan, 2005:17. Komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungan dengan 1 membangun hubungan antarsesama manusia; 2 melalui pertukaran informasi; 3 untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain; serta 4 berusaha mengubah sikap dan tingkah laku Cangara, 2007:20. Charles H Cooley, komunikasi adalah mekanisme yang mengadakan hubungan antara manusia dan yang mengembangkan semua lambang dari pikiran Universitas Sumatera Utara = 1 secara bersama dengan makna yang menyertainya melalui keleluasaan space serta menyediakan tepat pada waktunya Suprapto, 2008:9. Menurur Rogers bersama D. Lawrence Kincaid 1981, Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam Cangara, 2007:20. Komunikasi dikatakan efektif bila orang berhasil menyampaikan apa yang dimaksudkannya. Tubbs dan Moss mengemukakan, secara umum komunikasi dinilai efektif bila rangsangan yang disampaikan dan yang dimaksudkan oleh pengirim atau sumber berkaitan erat dengan rangsangan yang ditangkap dan dipahami oleh penerima. Bila S adalah pengirim atau sumber pesan, dan R penerima pesan, maka komunikasi disebut mulus dan lengkap bila respon yang diinginkan S dan respons yang diberikan R identik. R makna yang diungkap penerima S makna yang dimaksud pengirim Nilai 1 – yang menunjukkkan kesempurnaan penyamapian dan penerima pesan – jarang diperoleh. Kenyataanya nilai ini tidak pernah dicapai, paling-paling hanya dapat dihampiri saja. Semakin besar kaitan antar yang kita maksud dengan respons yang diterima, semakin efektif pula komunikasi yang kita lakukan. Bila saja RS bernilai 0, yang berarti tidak ada kaitan sama sekali antara respoms yang kita inginkan dengan respons yang kita peroleh Suprapto, 2008: 12-13. Mulyana mengenukakan bahwa komuniasi yang efektif adalah komunikasi yang hasilnya sesuai dengan harapan para peserta yang sedang berkomunikasi. Universitas Sumatera Utara Komunikasi efektif merupakan menyamakan persepsi antara pengirim dengan penerima atau pesan yang dikirim, sama pesan yang diterima. Proses pembentukan persepsi terjadi dengan begitu cepat dan selalu tanpa disadari. Persepsi sama dengan penerimaan dan proses. Beberapa faktor yang memepengaruhi pemebntukan persepsi yaitu Arredondo, 2000: 24:  Sikap  Kepercayaan  Latar belakang budaya  Pendidikan  Emosi  Pengalaman  Jenis kelamin

II.1.2 Syarat dalam Menciptakan Komunikasi Efektif