Komunikasi efektif merupakan menyamakan persepsi antara pengirim dengan penerima atau pesan yang dikirim, sama pesan yang diterima. Proses
pembentukan persepsi terjadi dengan begitu cepat dan selalu tanpa disadari. Persepsi sama dengan penerimaan dan proses. Beberapa faktor yang
memepengaruhi pemebntukan persepsi yaitu Arredondo, 2000: 24:
Sikap
Kepercayaan
Latar belakang budaya
Pendidikan
Emosi
Pengalaman
Jenis kelamin
II.1.2 Syarat dalam Menciptakan Komunikasi Efektif
Komunikasi efektif harus direncanakan dengan memeperhatikan situasi, waktu, tempat, dan pendengarnya. Dalam menciptakan komunikasi yang efektif
ada beberapa kemampuan yang harus dimiliki oleh khalayak yaitu bertanya, melihat dan mendengar Arredondo, 2000: 91. Untuk membantu supaya
komunikasi bisa efektif, ada beberapa ketentuan untuk memudahkannya. Hal tersebut merupakan persyaratan dasar dalam berkomunikasi efektif Rumanti,
2002:107, yaitu: 1.
Kemampuan mengamati dan menganalisis persoalan 2.
Kemampuan menarik perhatian 3.
Kemampuan mempengaruhi pendapat 4.
Kemampuan menjalin hubungan dan suasana saling mempercayai
Universitas Sumatera Utara
Empat hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan komunikasi Rumanti, 2002 : 107 adalah sebagai berikut:
5. Bahwa publik kita itu manusia, jadi mereka tidak pernah bebas dari
berbagai pengaruh apa saja. 6.
Manusia itu cenderung suka memperhatikan, membaca atau mendengarkan pesan yang dirasakan sesuai dengan kebutuhan atau sikap
mereka. 7.
Adanya berbagai media massa yang beragam memberikan efek yang beragam pula bagi publiknya.
8. Media massa memberikan efek dengan variasi yang besar kepada publik
atau perseorangan maupun kelompok.
II.1.3 Faktor-Faktor Penunjang Komunikasi Efektif
Komunikasi dinilai efektif bila rangsangan yang disampaikan dan yang dimaksudkan oleh pengirim atau sumber berkaitan erat dengan rangsangan yang
ditangkap dan dipahami oleh penerima. Wilbur Schramm menampilkan apa yang ia sebut “the condition of success
in communication”, yakni kondisi yang harus dipenuhi jika kita menginginkan agar suatu pesan membangkitkan tanggapan yang kita hendaki. Faktor-faktor
tersebut merupakan Effendy, 2003: 41-45:
1 Faktor pada Komponen Komunikator
Tugas komunikator adalah merumuskan pesan sedemikian rupa sehingga mampu menyentuh faktor psikologis khalayak yang memungkinkan khalayak
bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh sumber.
Universitas Sumatera Utara
Ditinjau dari komponen komunikator, untuk melaksanakan komunikasi efektif, terdapat dua faktor penting pada diri komunikator, yakni kepercayaan
pada komunikator source credibility dan daya tarik komunikator source attractiveness.
Komunikator harus punya informasi yang memadai. Komunikator harus punya kredibilitas di mata penerima. Komunikator harus mampu menyampaikan
informasi dengan cara yang dapat dipahami penerima. Komunikator harus menggunakan saluran yang akan menyampaikan pesan kepada penerima Cutlip,
et al, 2006: 407. a.
Kepercayaan pada komunikator source credibility, kredibilitas ialah seperangkat persepsi tentang kelebihan-kelebihan yang dimiliki
sumber sehingga diterima atau diikuti oleh khalayak penerima Cangara, 2007: 21. Kredibilitas komunikator meliputi Supratiknya,
1995:35 :
sifat bisa dipercayai si pengirim sebagai sumber informasi
intensi
sikap hangat dan bersahabat
predikat komunikator
latar belakang komunikator
sikap dinamis yaitu proaktif, agresif dan empatik b.
Daya tarik komunikator source attractiveness, daya tarik adalah salah sattu faktor yang harus dimiliki oleh seoarang komunikator selain
kredibilitas. Faktor daya tarik banyak menentukan berhasil tidaknya komunikasi. Daya tarik komunikator source attractiveness, meliputi
Universitas Sumatera Utara
kecakapan komunikator, kesamaan similarity, dikenal baik familiarity, disukai liking dan fisiknya physic Cangara, 2007: 93-
94.
2 Faktor pada Komponen Pesan
Pesan merupakan faktor penting dalam prose komunikasi, sebab pesan akan menghubungkan antara sumber dan penerima Suprapto, 2008: 19.
Pesan harus sesuai dengan kapasitas pemahaman penerima dan relevan dengan kepentingan atau kebutuhan penerima. Pesan harus memotivasi
kepentingan penerima dan menimbulkan respons Cutlip, et al, 2006: 407. Pesan yang dirancang dan disampaikan sedemikian rupa, yaitu pesan yang dapat
disampaikan ke komunikan yaitu Supratiknya, 1995:36, yaitu:
Menarik
jelas dan ringkas
lengkap dan mudah dipahami
redundansi
arti denotatif dan konotatif Sehingga dapat menarik perhatian komunikan, pesan harus menggunakan
lambang-lambang tertuju kepada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan, sehingga sama-sama mengerti, pesan harus membangkitkan
kebutuhan pribadi komunikan dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut, dan pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh
kebutuhan tadi yang layak bagi situasi kelompok dimana komunikan berada pada saat ia digerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki.
Universitas Sumatera Utara
3 Faktor pada komponen Saluran
Saluran komunikasi tatap muka adalah organ pengindera, meskipun boleh jadi kelima indera menerima rangsangan, anda nyaris hanya bergantung pada tiga
indera saja: pendengaran, pengelihatan dan perabaan. Selain organ pengindera, saluran dalam komunikasi organisional adalah laporan berkala perusahaan, papan
pengumuman, “bulletin boards”, memoranda. Dalam komunikasi massa, saluran utama adalah surat kabar, film, radio, dan televisi. Secara umum, semakin banyak
saluran yang digunakan, semakin banyak jumlah rangsangan komunikasi yang disampaikan.
Saluran komunikasi yang sudah ada harus digunakan, sebaiknya saluran yang dihormati dan dipakia oleh si penerima. Menciptakan saluran baru bisa jadi
sulit, membutuhkan waktu dan mahal. Saluran yang berbeda punya efek berbeda dan efektif pada tingkat yang berbeda-beda dalam tahap proses difudi informasi.
Dibutuhkan pemilihan saluran yang sesuai dengan publik sasaran. Orang mengasosiasikan nilai yang berbeda-beda pada berbagai saluran komunikasi
Cutlip, et al, 2006: 409.
4 Faktor pada komponen Gangguan
Ada dua jenis gangguan terdapat jalanya komunikasi yang menurut sifatnya dapat diklasifikasikan sebagai gannguan mekanik dan gangguan semantik
Effendy, 2003:45-47. a.
Gangguan Mekanik mechanical, channel noise Yang dimaksud dengan gangguan mekanik ialah gangguan yang
diseababkan saluran komunikasi atau kegaduhan yang bersifat fisik. Contohnya yaitu huruf yang tidak jelas, bunyi mengaug pada pengeras suara atau ruih hadirin.
Universitas Sumatera Utara
b. Gangguan Semantik semantik noise
Gangguan semantik tersaring ke dalam pesan melalui penggunaan bahasa.. gangguan semantik terjadi dalam salah pengertian. Ini disebabkan dua jenis
pengertian mengenai kata-kata yang mempunyai pengertian denotatif dan konotatif. Pengertian denotatif adalah pengertian suatu perkataan yang lazim
terdapat dalam kamus yang secara umum diterima oleh orang-orang dengan bahasa dan kebudayaan yang sama. Pengertian konotatif adalah pengertian yang
bersifat emosional latar belakang dan pengalaman seseorang.
5 Faktor pada komponen Penerima
Beberapa yang penting diketahui dalam menciptakan komunikasi efektif yaitu: keterampilan berkomunikasi, kebutuhan, tujuan yang diinginkan, sikap,
nilai, kepercayaan dan kebiasaan-kebiasaan, kemampuan untuk menerima capability of the audience kegunaan pesan, timing yang tepat untuk suatu pesan,
bahasa yang harus dipergunakan agar pesan dapat dimengerti, sikap dan nilai yang harus ditampilkan agar efektif, dan jenis kelompok dimana komunikasi akan
dilaksanakan Cangara, 2007: 172.
II.2 Komunikasi Penyuluhan