Kesimpulan Diskusi Pengaruh persepsi tentang keadilan organisasi terhadap komitmen organisasi karyawan PT. Garuda Indonesia (Persero)
positif tentang keadilan yang diterimanya di tempatnya bekerja, maka semakin tinggi komitmennya terhadap perusahaan tersebut.
Dalam penelitian ini, peneliti juga menganalisis dan menguji dimensi-dimensi dari persepsi keadilan organisasi yaitu keadilan distributif, prosedural, interpersonal dan
informasional sebagai analisis tambahan, dimana peneliti ingin melihat dan mengetahui dari keempat aspek keadilan sebagai sub tambahan, untuk mengetahui dari keempat dimensi tersebut
mana yang memiliki pengaruh signifikan dan mana yang pengaruhnya tidak signifikan terhadap komitmen organisasi karyawan PT. Garuda Indonesia. Dari hasil penelitian yang di dapat, bahwa
dari keempat dimensi keadilan tersebut menghasilkan bahwa keadilan distributif, prosedural dan informasional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap komitmen organisasi karyawan PT.
Garuda Indonesia, sedangkan pada dimensi keadilan interpersonal memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap komitmen organisasi. Sesuai dengan teori sebelumnya menyebutkan bahwa
kesempatan berinteraksi dengan rekan kerja dan sejauh mana individu merasa bahwa rekan kerjanya dapat mempertahankan sikap kerja yang positif terhadap organisasi, hal tersebut
merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi komitmen organisasi. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang didapat penulis pada karyawan PT. Garuda Indonesia menunjukkan
t hitung pada keadilan interpersonal yaitu sebesar -0.659 lebih kecil dari t tabel dengan signifikansi lebih dari 0.05 ini memiliki hasil yang tidak signifikan.
Penelitian ini didukung oleh Kreitner Kinicki 2003 menunjukkan bahwa keadilan interpersonal secara positif berkaitan dengan kepuasan kerja dan reaksi terhadap pujian prestasi
dan secara negatif dengan penarikkan diri dari pekerjaan. Dari hasil penelitian tersebut bisa dilihat bahwa ternyata keadilan interpersonal itu lebih mempengaruhi kepuasaan kerja karyawan
terhadap perusahaan maupun organisasi tempatnya bekerja dibandingkan dengan penarikkan diri
dari perusahaan atau organisasinya. Mungkin saja, individu yang diperlakukan kurang hormat atau kurang baik oleh atasan maupun sesama rekan kerja ia tetap saja bertahan untuk terus
bekerja di perusahaan atau organisasinya itu, tetapi ia merasa kurang puas terhadap perlakuan yang ia terima di perusahaan tersebut.
Selain itu menurut Allen dan Meyer dalam Jax: 2002 dalam aplikasi penelitiannya menyebutkan bahwa untuk melihat seberapa tinggi komitmen yang ditunjukkan karyawan
terhadap organisasinya yaitu dengan cara menerapkan keadilan dan kejujuran di dalam suatu organisasi tersebut, apabila karyawan diperlakukan secara adil dan jujur maka karyawan tersebut
akan ‘membalas’ dengan tingkat komitmen yang lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa apabila individu diperlakukan secara adil dan jujur di dalam organisasinya maka mereka akan
tetap terus bertahan di organisasi tersebut sebagai timbal baliknya atas perlakuan yang mereka terima di dalam organisasi tersebut.
Dengan demikian keterlibatan dan keberadaan karyawan pada organisasi serta perasaan tetap mempertahankan keanggotannya di organisasi tersebut didasari dengan adanya persepsi
yang positif terhadap keadilan yang diterimanya di dalam organisasi tersebut. Artinya apabila individu merasakan bahwa dirinya mendapatkan perlakuan yang adil di dalam organisasi
tersebut, ia akan terus tetap menjadi bagian dari anggota organisasi tersebut.
5.3 Saran 5.3.1 Saran Teoritis
1. Pada penelitian selanjutnya dianjurkan untuk menambah jumlah responden dengan perusahaan yang bergerak dibidang berbeda dengan penelitian ini dan pada peneliti
selanjutnya sebelum melakukan penelitian dianjurkan untuk mencari informasi terlebih
dahulu pada perusahaan terkait dalam menentukan teknik sampel.
2. Pada penelitian selanjutnya dianjurkan peneliti agar menambahkan variabel bebas lainnya seperti: sikap terhadap perubahan organisasi, budaya organisasi, gaya kepemimpinan,
dukungan organisasi dan sebagainya, karena variabel-variabel tersebut merupakan faktor- faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi karyawan yang kemungkinan dapat
memberikan kontribusi yang lebih besar.