Analisis Regresi Berdasarkan Aspek-aspek Keadilan Organisasi terhadap Komitmen Organisasi

Berdasarkan penjelasan diatas hasil penghitungan nilai koefisien konstanta dari keempat dimensi keadilan organisasi tersebut, yaitu dimensi distributif, prosedural dan informasional memiliki nilai t hitung yang lebih besar dari t tabel . Maka dapat diambil kesimpulan bahwa ketiga dimensi tersebut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap komitmen organiasi, sedangkan dimensi interpersonal memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap komitmen organisasi.

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI dan SARAN

Dalam bab ini, akan diuraikan mengenai kesimpulan berdasarkan analisa hasil penelitian, dan diskusi serta saran yang dapat diberikan sehubungan dengan hasil penelitian ini.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada karyawan PT. Garuda Indonesia mengenai persepsi tentang keadilan organisasi, maka diperoleh hasil berdasarkan uji statistik dengan SPSS versi 12.0 dan diperoleh F hitung = 14.890 dan F tabel = 1.39 F hitung F tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima dengan pengertian bahwa terdapat pengaruh yang signifikan persepsi tentang keadilan organisasi terhadap komitmen organisasi karyawan PT. Garuda Indonesia Persero. Pada uji regresi, variabel independen yaitu persepsi tentang keadilan organisasi distributif, prosedural, interpersonal dan informasional nilai Adjusted R Square sebesar 38,5, hal ini menunjukkan besarnya peran atau kontribusi variabel persepsi tentang keadilan organisasi mampu mempengaruhi variabel komitmen organisasi, sedangkan 61,5 merupakan kontribusi dari variabel lain selain keadilan organisasi.

5.2 Diskusi

Dari hasil penelitian telah didapat bahwa ada pengaruh yang signifikan antara persepsi tentang keadilan organisasi terhadap komitmen organisasi. Sementara dari uji F, diperoleh F hitung sebesar 14.89 lebih besar dari F tabel ini berarti hipotesis nihil H0 69 yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan persepsi tentang keadilan organisasi terhadap komitmen organisasi ditolak, maka hipotesis alternatif H1 yang menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi tentang keadilan organisasi terhadap komitmen organisasi di terima. Hasil penelitian ini berarti mendukung teori yang telah dikemukakan sebelumnya, yaitu teori yang di kemukakan oleh Greenberg 1990 menggambarkan teori dan hasil penelitiannya mengenai persepsi individu terhadap keadilan di tempatnya bekerja. Selain itu dampak dari suatu situasi keadilan dan ketidak adilan yang diterima individu di tempatnya bekerja karena akan berpengaruh terhadap produktivitas dan keberadaannya di tempat kerja tersebut. Kreitner Kinicki 2003 menyatakan bahwa persepsi mengenai perlakuan yang adil akan menumbuhkan kepuasan kerja dan komitmen terhadap organisasi serta mengurangi ketidakhadiran dan karyawan yang berhenti. Karena itu, semakin individu mempersepsikan positif tentang keadilan yang diterimanya di tempatnya bekerja, maka semakin tinggi komitmennya terhadap perusahaan tersebut. Hal ini mendukung penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh Komi Damayanti dan Fendy Suhariadi 2003 mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Airlangga melalui studi yang serupa mengenai hubungan antara persepsi terhadap keadilan organisasi dengan komitmen karyawan pada organisasi di PT. Haji Ali Sejahtera Surabaya. Dari studi tersebut menghasilkan adanya hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap keadilan organisasi dengan komitmen karyawan pada organisasi. Hal ini menunjukkan bahwa semakin individu mempersepsikan positif tentang keadilan yang diterimanya di tempatnya bekerja, maka semakin tinggi komitmennya terhadap perusahaan tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti juga menganalisis dan menguji dimensi-dimensi dari persepsi keadilan organisasi yaitu keadilan distributif, prosedural, interpersonal dan informasional sebagai analisis tambahan, dimana peneliti ingin melihat dan mengetahui dari keempat aspek keadilan sebagai sub tambahan, untuk mengetahui dari keempat dimensi tersebut mana yang memiliki pengaruh signifikan dan mana yang pengaruhnya tidak signifikan terhadap komitmen organisasi karyawan PT. Garuda Indonesia. Dari hasil penelitian yang di dapat, bahwa dari keempat dimensi keadilan tersebut menghasilkan bahwa keadilan distributif, prosedural dan informasional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap komitmen organisasi karyawan PT. Garuda Indonesia, sedangkan pada dimensi keadilan interpersonal memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap komitmen organisasi. Sesuai dengan teori sebelumnya menyebutkan bahwa kesempatan berinteraksi dengan rekan kerja dan sejauh mana individu merasa bahwa rekan kerjanya dapat mempertahankan sikap kerja yang positif terhadap organisasi, hal tersebut merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi komitmen organisasi. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang didapat penulis pada karyawan PT. Garuda Indonesia menunjukkan t hitung pada keadilan interpersonal yaitu sebesar -0.659 lebih kecil dari t tabel dengan signifikansi lebih dari 0.05 ini memiliki hasil yang tidak signifikan. Penelitian ini didukung oleh Kreitner Kinicki 2003 menunjukkan bahwa keadilan interpersonal secara positif berkaitan dengan kepuasan kerja dan reaksi terhadap pujian prestasi dan secara negatif dengan penarikkan diri dari pekerjaan. Dari hasil penelitian tersebut bisa dilihat bahwa ternyata keadilan interpersonal itu lebih mempengaruhi kepuasaan kerja karyawan terhadap perusahaan maupun organisasi tempatnya bekerja dibandingkan dengan penarikkan diri