d. Keadilan Interpersonal
Mencerminkan sejauh mana seseorang diperlakukan dengan sopan, menghargai hak dan rasa hormat oleh atasan atau pihak ketiga yang terlibat dalam melaksanakan
prosedur atau penentuan hasil Greenberg, 1990. Tyler dalam Faturrochman, 2002 menyebutkan terdapat tiga hal pokok yang
perlu diperhatikan dalam hubungan interaksi sosial, yaitu: a
Penghargaan. Khususnya penghargaan terhadap status seseorang, tercermin dalam perlakuan, khususnya dari orang yang atasan
terhadap anggota kelompok. Dalam hal ini perlakuan bijak dan sopan, menghargai hak dan menghormati adalah bagian dari penghargaan. Makin baik
kualitas perlakuan dari kelompok atau atasan terhadap anggotanya maka interaksinya dinilai makin adil Faturrochman, 2002. Perlakuan yang
menunjukkan penghargaan terhadap orang lain bisa dilihat dalam bentuk kata- kata, sikap ataupun tindakan, misalnya: respons yang cepat terhadap pertanyaan
atau persoalaan yang diajukan, apresiasi terhadap pekerjaan orang lain, membantu, memuji atas tindakan yang benar atau tindakan yang baik dan
sebagainya. b
Netralitas Konsep netralitas berangkat dari keterlibatan pihak ketiga ketika ada masalah
hubungan sosial antara satu pihak dengan pihak lain. Netralitas dapat tercapai
bila dasar-dasar dalam pengambilan keputusan, misalnya; menggunakan fakta bukan opini, yang objektif dan validitas tinggi.
c Kepercayaan
Kepercayaan merupakan keyakinan, harapan atau perasaan yang berakar pada kepribadian individu, kepercayaan juga sering didefinisikan sebagai harapan
pihak lain dalam melakukan hubungan sosial, yang didalamnya tercangkup risiko yang berasosiasi dengan harapan itu. Artinya, bila seseorang
mempercayai orang lain dan ketika hal itu tidak terbukti maka ia akan menerima konsekuensi negatifnya seperti; kecewa, mersa dikhianati dan marah
Lewicki Bunker, dalam Faturrochman: 2002 Fokus dari keadilan dimensi ini adalah persepsi mengenai keadilan hubungan
interpersonal yang ada dalam suatu organisasi kerja Colquitt, 1996. Individu menghargai hubungan dengan orang lain karena melalui hubungan individu
dapat mengembangkan identitas diri serta harga dirinya.
2.3.3 Akibat Ketidakadilan
Menurut Robbins 2001 berdasarkan teori keadilan, bila karyawan mempersepsikan suatu ketidakadilan yang diterimanya mereka dapat memprediksikan untuk
mengambil salah satu pilihan berikut:
1. Mengubah masukan mereka misalnya tidak mengeluarkan banyak upaya atau usaha
2. Mengubah keluaran mereka misalnya, individu yang dibayar atas dasar banyaknya potongan yang diselesaikan dapat menaikkan upah mereka dengan
menghasilkan kuantitas yang lebih tinggi dari unit yang kualitasnya lebih rendah
3. Mendistorsikan persepsi mengenai diri misalnya, “Saya biasa berpikir saya bekerja pada kecepatan sedang, tetapi sekarang saya menyadari bahwa saya
bekerja terlalu keras daripada orang lain. 4. Mendistorsi persepsi mengenai orang lain misalnya, “Pekerjaan Mike
tidaklah begitu diinginkan seperti saya kira sebelumnya”. 5. Memilih acuan yang berlainan misalnya, “Mungkin gaji saya tidak sebanyak
gaji ipar saya, tetapi saya melakukan jauh lebih baik daripada Ayah ketika ia seusia saya”.
6. Meninggalkan lapangan misalnya, “berhenti dari pekerjaan”.
2.4 Persepsi Tentang Keadilan Organisasi 2.4.1 Pengertian Persepsi Tentang Keadilan Organisasi