d Dapat diperbaiki atau dikoreksi. Upaya untuk memperbaiki kesalahan merupakan salah satu tujuan penting yang perlu ditegakkan keadilan.
Oleh karena itu, prosedur yang adil juga mengandung aturan yang bertujuan untuk memperbaiki kesalahan yang ada ataupun kesalahan yang
mungkin muncul. e Representatif yang berarti prosedur harus menjamin bahwa seluruh pihak
yang terlibat memiliki kesempatan untuk menyatakan pendapatnya masing-masing atau ada upaya untuk melibatkan semua pihak yang
bersangkutan. f Etis, Prosedur yang adil harus berdasarkan pada standar etika dan moral.
Dengan demikian, meskipun berbagai hal di atas terpenuhi, bila substansinya tidak memenuhi standar etika dan moral, hal tersebut tidak
bisa dikatakan adil.
c. Keadilan Informasional
Berfokus pada penjelasan yang diberikan kepada orang-orang yang menyampaikan informasi tentang bagaimana prosedur yang digunakan dalam suatu cara tertentu atau
bagaimana hasil dibagikan dengan cara tertentu. Keadilan informasional ini ialah keadilan yang berkaitan dengan penjelasan
mengenai keputusan Greenberg, 1990. Dapat diartikan bahwa keadilan informasional adalah kekuatan informasi yang digunakan untuk menjelaskan
bagaimana pengambilan keputusan dilaksanakan secara kedetailan penjelasan yang diberikan.
Colquitt dalam Faturrochman: 2002 menyimpulkan bahwa terdapat beberapa kriteria untuk menetukan keadilan informasional yaitu derajat kepercayaan
seberapa jujur individu tersebut dalam memberikan informasi, alasan yang mendasari pengambilan keputusan apakah masuk akal atau tidak, waktu pemberian
penjelasan berkaitan dengan keputusan apakah penjelasan diberikan tepat waktu atau tidak, kelengkapan dan kedetailan penjelasan yang diberikan. Semakin tinggi derajat
kepecayaan, masuk akalnya penjelasan yang diberikan, ketepatan waktu, serta kedetailan penjelasan yang diberikan, maka semakin tinggi persepsi individu
mengenai keadilan informasional.
d. Keadilan Interpersonal
Mencerminkan sejauh mana seseorang diperlakukan dengan sopan, menghargai hak dan rasa hormat oleh atasan atau pihak ketiga yang terlibat dalam melaksanakan
prosedur atau penentuan hasil Greenberg, 1990. Tyler dalam Faturrochman, 2002 menyebutkan terdapat tiga hal pokok yang
perlu diperhatikan dalam hubungan interaksi sosial, yaitu: a
Penghargaan. Khususnya penghargaan terhadap status seseorang, tercermin dalam perlakuan, khususnya dari orang yang atasan
terhadap anggota kelompok. Dalam hal ini perlakuan bijak dan sopan, menghargai hak dan menghormati adalah bagian dari penghargaan. Makin baik
kualitas perlakuan dari kelompok atau atasan terhadap anggotanya maka interaksinya dinilai makin adil Faturrochman, 2002. Perlakuan yang
menunjukkan penghargaan terhadap orang lain bisa dilihat dalam bentuk kata- kata, sikap ataupun tindakan, misalnya: respons yang cepat terhadap pertanyaan
atau persoalaan yang diajukan, apresiasi terhadap pekerjaan orang lain, membantu, memuji atas tindakan yang benar atau tindakan yang baik dan
sebagainya. b
Netralitas Konsep netralitas berangkat dari keterlibatan pihak ketiga ketika ada masalah
hubungan sosial antara satu pihak dengan pihak lain. Netralitas dapat tercapai