Pendekatan Penelitian Skala Komitmen Organisasi

Di bawah ini tabel yang menunjukkan jumlah responden berdasarkan unit kerja di head office PT. Garuda Indonesia Persero: Tabel 3.1 Sampel Berdasarkan Unit No Unit VP. Human Capital Management Sampel yang digunakan untuk penelitian 1. HC. System Prosedures 15 2 HC. Plannning Dev. Performance 25 3 Industrial Relation 15 4 HC. Information Management 5 5 Employee Services 18 6 Corporate Culture Management 22 TOTAL 100

3.2.3 Teknik Pengambilan Sampel

Sampling pengambilan sampel berarti mengambil sebagian dari populasi, melakukan pengamatan pada populasi secara keseluruhan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, hal ini sering dilakukan jika penelitian yang ingin generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil Sugiyono, 2007. Pada penelitian ini penulis mengambil sampel pada seluruh karyawan yang bekerja di unit Human Capital Management, dikarenakan prosedur yang telah ditetapkan dari pihak perusahaan.

3.3 Variabel Penelitian

3.3.1 Identifikasi Variabel

Variabel penelitian adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai menurut Kerlinger 1990. Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas IV dan variabel terikat DV. Kerlinger 1990 mendefinisikan variabel bebas ialah variabel yang meramalkan sedangkan variabel terikat adalah variabel yang diramalkan yaitu variabel yang memiliki konsekuensi atau dampak hasil dari variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut: 1. Variabel X : Persepsi tentang keadilan organisasi 2. Variabel Y : Komitmen organisasi

3.3.2 Definisi Konseptual Variabel

Adapun definisi konseptual dari dua variabel ini adalah:

1. Persepsi tentang Keadilan Organisasi

Cropanzano Greenberg 1990 keadilan organisasi adalah persepsi keadilan menurut karyawan tentang perlakuan yang diterimanya dari organisasi.

2. Komitmen Organisasi

Menurut Allen dan Meyer 1991 sebagai suatu konstruk psikologis yang merupakan karakteristik hubungan anggota organisasi dengan organisasinya dan memiliki implikasi terhadap keputusan individu untuk melanjutkan keanggotaannya dalam berorganisasi.

3.3.3 Definisi Operasional Variabel

Adapun definisi operasional dari dua variabel adalah:

1. Persepsi Tentang Keadilan Organisasi

Persepsi karyawan tentang keadilan organisasi adalah persepsi yang muncul pada setiap manusia disebabkan karena adanya rangsangan stimulus yang diterima seseorang dari luar dirinya melalui inderawi yang dirasakan seseorang sebagai keadilan yang diterimanya. Variabel ini akan diukur dengan skala keadilan organisasi yang terdiri dari dimensi keadilan distributif, prosedural, interpersonal dan informasional.

2. Komitmen Organisasi

Komitmen organisasi adalah keinginan karyawan untuk tetap mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi dan bersedia melakukan usaha yang tinggi bagi pencapaian tujuan organisasi, variabel ini akan diukur berdasarkan komitmen afektif, berkesinambungan atau berkelanjutan dan normatif.

3.4 Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang dapat mengungkapkan masalah dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik angket dalam bentuk skala model Likert yang dikembangkan sendiri untuk masing-masing variabel. Menurut Azwar 1999 menjelaskan bahwa skala mengungkapkan data konstrak atau konsep psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian individu. Pertanyaan dalam skala dibuat untuk memancing jawaban yang merupakan refleksi dari keadaan diri subjek yang biasanya tidak disadari oleh subjek yang bersangkutan. Menurut Sevilla 1993 banyak peneliti yang memberikan penekanan pada kecenderungan responden untuk mengamankan dan menempatkan jawaban mereka di tengah sebagai angka netral. Hal ini disebut pengaruh ‘kecenderungan sentra’, individu tersebut selalu menghindari perilaku atau pengungkapan ekstrim. Dengan demikian tidak digunakan jawaban yang bersifat netral atau ragu-ragu guna mendorong responden memutuskan jawaban yang bersifat positif atau negatif. Oleh sebab itu, skala Persepsi tentang Keadilan Organisasi dan Skala Komitmen Organisasi dalam penelitian ini menggunakan empat alternative jawaban, dimana meniadakan kategori jawaban di tengah karena dapat menimbulkan kecenderungan untuk menjawab ditengah terutama subjek yang ragu-ragu tersebut

3.4.2 Instrumen Penelitian a. Skala Persepsi Keadilan Organisasi

Pada skala komitmen organisasi, penulis menggunakan skala yang dibuat sendiri oleh peneliti dan indikatornya didasarkan pada dimensi-dimensi yang diberikan oleh Greenberg yaitu: keadilan distributif, prosedural, interpersonal dan informasional. Skala ini terdiri dari tiga puluh Sembilan 39 butir pernyataan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Table 3.2 Blue print Try Out Skala Keadilan Organisasi No Aspek Indikator Favorable Unfavorable Jumlah 1 Keadilan Distributif gaji atau hasil yang diterima oleh pekerja. 1,3,6,7, 10 2, 4, 5, 9 10 2 Keadilan Prosedural prosedur yang dipergunakan untuk membuat keputusan digunakan untuk 11, 12,14, 16,17, 19 13, 15, 18 9 menghasilkan suatu keputusan 3 Keadilan Interpersonal hubungan interpersonal yang ada dalam suatu organisasi kerja 21,22, 23,26, 27, 30,31 20, 24, 25, 28, 29 12 4 Keadilan Informasional Bagaimana pengambilan keputusan dilaksanakan, kelengkapan serta kedetailan penjelasan. 32,33, 35,38, 39 34, 36, 37 8 Jumlah 23 16 39 Ket: item valid 0.3 Skala ini menggunakan skala Likert dari Greenberg. Skala ini digunakan untuk mengukur sikap. Adapun skor untuk masing-masing pilihan sebagai berikut: Table 3.4 Skoring Jawaban Alternatif Jawaban Favorable Unfavorable Sangat setuju 4 1 Setuju 3 2 Tidak Setuju 2 3 Sangat Tidak Setuju 1 4

b. Skala Komitmen Organisasi

Pada skala komitmen organisasi, penulis menggunakan skala yang dibuat sendiri oleh peneliti dan komponen objeknya didasarkan pada komponen komitmen organisasi oleh Allen Meyer 1990 yaitu afektif, berkelanjutan dan normatif. Skala ini terdiri dari empat puluh empat 44 butir pernyataan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Table 3.3 Blue Print Try Out komitmen Organisasi No Aspek Indikator Favorable Unfavorable Jumlah 1 Komitmen Afektif a Keyakinan emosional terhadap organisasi b identifikasi dan keterlibatan dalam organisasi. c keyakinan dan penerimaan terhadap tujuan dan nilai organisasi. 1,2,11, 18,23, 32 31, 28 12,24,27, 38 35, 30, 6, 10, 16 2 Komitmen Kelanjutan a bekerja di perusahaan karena membutuhkan nya. 7,13, 39, 21, 25 14 b Merasa rugi jika meninggalkan perusahaan. 3,26, 33, 41 9,14,19, 20, 37 3 Komitmen Normatif a perasaan wajib untuk tetap berada dalam organisasi b keyakinan terhadap tanggung jawab pada organisasi 4, 8, 15, 22, 29, 34, 40. 17, 42, 43 16, 36 5, 44 14 29 15 44 Ket: item valid 0.3 Dari kedua tabel diatas terdapat tiga puluh Sembilan 39 butir pernyataan pada skala keadilan organisasi dan empat puluh empat 44 butir pernyataan pada skala komitmen organisasi. Pada masing-masing skala tersebut terdapat pernyataan yang mendukung favorable dan pernyataan yang tidak mendukung unfavorable. Pengukuran tersebut berdasarkan skala model Likert dari empat kategori jawaban, yaitu: Sangat Setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju TS, dan Sangat Tidak Setuju STS. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut: Table 3.4 Skoring Jawaban Alternatif Jawaban Favorable Unfavorable Sangat setuju 4 1 Setuju 3 2 Tidak Setuju 2 3 Sangat Tidak Setuju 1 4 3.5 Uji Instrumen Penelitian 3.5.1 Uji Validitas Validitas berasal dari kata validity, mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat ukur mempunyai validitas yang tinggi apabila alat ukur tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukurnya yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Untuk menghitung validitas instrumen uji validitas dimana skor tiap item dikorelasikan dengan skor total, untuk menghitungnya penulis menggunakan program SPSS versi 12.0.

3.5.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah uji konsistensi atau kepercayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran Azwar, 2004. Maksudnya reliabilitas adalah ketepatan yang dicapai pada pengukuran dengan menggunakan instrumen sehingga hasil yang diperoleh bersifat konsisten. Untuk menghitung reliabilitas alat pengumpulan data uji reliabilitas digunakan teknik Alpha Croanbach, dengan penghitungan menggunakan program SPSS versi 12.0. Setelah diperoleh hasil perhitungan yang tepat, kemudian disesuaikan dengan kaidah yang berlaku untuk mengetahui tinggi rendahnya reliabilitas alat tes tersebut dapat dilihat dalam tabel kaidah reliabiliatas berikut ini: Table 3.7 Kaidah Reliabilitas Menurut Guilford Nilai Status 0,90 Sangat reliabel 0,70 – 0,90 reliabel 0,40 – 0,70 Cukup reliabel 0,20 – 0,40 kurang reliabel 0,20 Tidak reliabel

3.6 Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Instrumen Persepsi Tentang Keadilan Organisasi

Hasil uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan sistem komputerisasi SPSS versi 12.0. dari perhitungan tersebut diperoleh dua puluh enam 26 item yang valid. Adapun nilai reliabilitas yang dihasilkan oleh Alpha Croanbach sebesar 0.861 Berdasarkan Guilford angka tersebut termasuk dalam kategori reliabel. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3.5 Blue Print Revisi Skala Keadilan Organisasi No. Aspek Indikator Favorable Unfavorable Jumlah