Pegertian Reasuransi Syariah Tinjauan hukum Islam terhadap metode reasuransi treaty non proportional excess of Loss

Dari definisi AAOIFI tersebut dapat disimpulkan bahwa Asuransi Syariah adalah sebuah sistem dimana peserta mendonasikan sebagian kontribusinya untuk digunakan membayar klaim atas musibah yang diderita oleh peserta lainnya. Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia DSN-MUI dalam Fatwa No.21DSN-MUIX2001 tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah mendefinisikan Asuransi Syariah sebagai “usaha saling melindungi dan saling menolong atas dasar ukhuwah islamiyah antara anggota sesama peserta Asuransi Syariah dalam menghadapi resiko.”

2. Pegertian Reasuransi Syariah

Menurut Arbouna 1990 sebagaimana dikutip oleh Ma’sum Billah dalam tulisannya ”Retakaful Islamic Reinsurance Paradigm”, Retakaful adalah: “Retakaful is a form of insurance whereby the takaful operators pays an agreed upon premium from the takaful fund to the reinsurance company or retakaful operator and in return the reinsurance company or retakaful operator will provides security for the risk reinsured”. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwasanya Retakaful merupakan bentuk asuransi dimana Operator Takaful Asuransi Syariah membayar premi yang disepakati dari dana takaful kepada perusahaan Reasuransi konvensional:red atau Operator Retakaful dan sebagai timbal baliknya perusahaan Reasuransi atau Operator Retakaful akan membayar sejumlah uang bila terjadi kerugian. Reasuransi syariah bisa diartikan juga sebagai suatu proses saling menanggung antara pemberi sesi ceding company dengan penanggung ulang reasuradur, dimana ada proses suka sama suka saling menyepakati risiko dan persyaratannya yang ditetapkan dalam akad. Dalam operasionalnya, menggunakan prinsip-prinsip syariah, terbebas dari praktek gharar, maisir, dan riba. B. Prinsip-prinsip Asuransi Syariah Sebuah bangunan hukum akan tegak secara kokoh, jika dan hanya jika di bangun atas pondasi dan dasar yang kuat. Ibarat sebuah rumah, jika dibangun dengan pondasi yang rapuh maka cepat ataupun lambat rumah itu akan mengalami kehancuran dan roboh diterpa badai. Sebaliknya, bangunan rumah yang didasari dengan pondasi yang kuat akan menghasilkan sebuah rumah yang kokoh dan tahan terhadap badai. Prinsip dasar yang ada dalam asuransi syariah tidaklah jauh berbeda dengan prinsip dasar yang berlaku pada konsep ekonomika islami secara komprehensif dan bersifat major. Hal ini disebabkan karena kajian asuransi syariah merupakan turunan dari konsep ekonomika islami. Biasanya literatur ekonomika islami selalu melakukan penurunan nilai pada tataran konsep atau institusi yang ada dalam lingkup kajiannya, seperti lembaga perbankan dan asuransi. Begitu juga dengan asuransi, harus dibangun di atas fondasi dan prinsip dasar yang kuat serta kokoh.

1. Tauhid Ketakwaan