Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Gambaran umum Kelurahan Sumur Batu

a. Lokasi

Kelurahan Sumur Batu merupakan salah satu dari delapan yang ada di Kecamatan Bantar Gebang Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat terdiri dari 7 Rukun Warga dan 41 Rukun Tetangga dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: - Sebelah Utara : Kelurahan Padurenan Kecamatan Mustika jaya - Sebelah Timur : Desa Burangkeng Kabupaten Bekasi - Sebelah Selatan : Desa Taman Rahayu Kabupaten Bekasi - Sebelah Barat : Kelurahan Cikiwul Kecamatan Bantar Gebang Letak kota Pemerintahan Kelurahan Sumur Batu berada di sebelah tenggara dari Kota Pemerintahan Kecamatan Bantar Gebang, dengan luas kurang lebih 568.995 ha. Dari luas kurang lebih 568.995 ha areal yang ada, sekitar 318 ha dipergunakan untuk pemukiman penduduk dan pertanian, sedangkan sisanya dipergunakan untuk sarana gedung perkantoran dan prasarana pendidikan serta tempat pembuangan akhir TPA Pemda DKI 20 ha dan Kota Bekasi kurang lebih 22,5 ha.

b. Kondisi Iklim

Berdasarkan pengamatan BMKG Halim Perdana Kusuma tahun 2010 keadaan iklim di Kota Bekasi cenderung panas dengan curah hujan tertinggi pada bulan September dan Oktober, yaitu masing-masing tercatat 346,8 mm dan 519,1 mm dengan jumlah curah hujan masing-masing 11 dan 13 hari. Sedangkan jumlah curah hujan terendah terjadi pada bulan Juli sebesar 83,6 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 2. Temperatur harian diperkirakan berkisar antara 23,6 – 34,2°C. Kondisi temperatur yang tinggi tersebut mengakibatkan kondisi lingkungan dan ruangan sangat panas. Total curah hujan tahun 2010 rata-rata mencapai sekitar 2.438 mm rerata kecepatan angin 8,37 kmjam min 5,4 kmjam dan maks 13,7 kmjam, rerata kelembapan udara sekitar 82 min 68,9 dan maks 91,2. 1

c. Kondisi Topografi

Kondisi topografi relatif dengan kemiringan lahan 0-3° dan ketinggian tanah antara 10-45 m diatas permukaan air laut. Kondisi tanah sebagian berupa aluvial yang merupakan endapan pantai di bagian utara kota dan tanah liat serta vulkanik dibagian selatan kota. Dengan kondisi topografi demikian, maka secara teknis kerekayasaan Technical Engineering Kota Bekasi memiliki potensi yang sangat baik untuk usaha dan pemukiman perkotaan. 2 Topografi atau bentang lahan yang dimiliki oleh Kelurahan Sumur Batu tercatat mempunyai dataran seluas 568,955 Ha. Kondisi geologi Kelurahan Sumur Batu yang tercatat oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Bekasi, melaporkan bahwa terjadinya rembesan terhadap mata air di dalam tanah yang mencemari sumur-sumur penduduk di sekitarnya sehingga air tidak layak dikonsumsi karena bau dan kotor, selain itu pencemaran terhadap tanaman padi penduduk apabila lindi yang kotor dan bau masuk ke areal persawahan yang berakibat gagal panenpuso. Kondisi kualitas air tanah yang menunjukkan air tanah dangkal di lokasi-lokasi yang diperkirakan terkena dampak menunjukkan adanya penurunan kualitas air tanah hingga mencapai nilai diatas ambang batas terutama parameter pH, mangan, Nitrat. 3

d. Kondisi Kimia Air

Kondisi kualitas air permukaan terjadi penurunan terutama pada parameter seperti COD, BOD, NH3, dan TSS terhadap badan air baik secara langsung dari lokasi penimbunan maupun dari kolam leachet sehingga rata- rata badan air sekitar lokasi TPA Sumur Batu tidak memenuhi kualitas kelas II dan kelas III. Kondisi di lapangan masih ditemukan adanya air lindi 1 http:m.bekasikota.go.idkondisi iiklim-kota-bekasi. diakses pada tanggal 26 Maret 2015 pukul 1.53. 2 http:siid.bekasikota.go.idkota-bekasikarakteristik-wilayah.html. diakses pada tanggal 18 Desember 2014 pukul 10.20 3 Bantargebang.bekasikota.go.idlaporan-pemantauan-pengelolaan-tpa-sumur-batu. Diakses pada tanggal 19 Desember 2014 pukul 12.20 leachet yang masuk ke saluran Kali Asem di Zona III tanpa melalui Instalasi Pengelolaan Air Sampah Laboratorium Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup telah melakukan pengujian pada sampel yang di ambil di saluran kali jambe, dengan hasil sebagai berikut : Tabel 4.1 : Tabel Pengujian Sampel Air Pada Kali jambe No Parameter Satuan Hasil Pengujian Baku Mutu 1 pH - 8.07 6-9 2 TDS MgL 225 1000 3 TSS MgL 138 50 4 COD MgL 40 25 5 Besi MgL 0.73 - 6 Krom Heksavalen MgL 0.07 0.05 Sumber : Bantar Gebang.Bekasikota.go.idlaporan pengelolaan tpa sumur batu Kondisi saluran kali Jambe nampak kehitaman yang diperkirakan adanya kontribusi buangan air lindi dari TPA Sumur Batu dan TPST Bantar Gebang. 4

e. Kondisi Kependudukan

Kelurahan Sumur Batu terdiri dari 7 Rukun Warga dan 41 Rukun Tetangga. Berikut tersaji data kependudukan yang diperoleh dari monografi Kelurahan Sumur Batu berdasarkan umur. Tabel 4.2. Pembagian Penduduk Kelurahan Sumur Batu berdasarkan umur No. Umur Jumlah 1. 0-4 tahun 931 Jiwa 2. 4-9 tahun 1.168 Jiwa 4 Bantar-gebang.bekasikota.go.idlaporan-pemantauan-pengelolaan-tpa-bantargebang Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bekasi. Diakses pada tanggal 19 Desember 2014 pada pukul 12.20 3. 10-14 tahun 1.157 Jiwa 4. 15-19 tahun 943 Jiwa 5. 20-24 tahun 1.042 Jiwa 6. 25-29 tahun 1.038 Jiwa 7. 30-34 tahun 847 Jiwa 8. 35-39 tahun 958 Jiwa 9. 40-44 tahun 976 Jiwa 10. 45-49 tahun 930 Jiwa 11. 50-54 tahun 1.001 Jiwa 12. 55-59 tahun 859 Jiwa 13. 60-64 tahun 814 Jiwa 14. 60 Tahun Keatas 1.058 Jiwa Jumlah 13.722 Jiwa Sumber : Monografi Kelurahan Sumur Batu Dengan jumlah penduduk yang terbilang besar dan padat untuk suatu kelurahan, dengan luas Kelurahan Sumur Batu sendiri memang dirasa masih kurang ketersediaan lahannya, ditambah lagi dengan adanya TPA Sumur Batu yang setiap tahunnya bisa terus menggerus lahan warga untuk dijadikan tempat penumpukan sampah. Meski demikian penduduk dan juga Pemerintah Kelurahan Sumur Batu merasa terbantu dengan adanya TPA Sumur Batu, diantaranya : 1. Mata pencaharian terhadap penduduk sebagai tenaga kerja tidak tetap bertambah. 2. Nilai ekonomi terhadap sampah plastik yang dikumpulkan oleh penduduk sehingga menambah penghasilan mereka untuk keperluan sehari-hari. 3. Pemda DKI Jakarta memberikan dana kompensasi kepada masyarakat sekitar melalui Pemerintah Kota Bekasi yang diusulkan atas dasar peran serta dan partisipasi masyarakat yang hasilnya telah direalisasikan kedalam berbagai kebutuhan masyarakat itu sendiri seperti halnya perbaikan lingkungan terhadap jalan-jalan yang ada,