B. Bagaimana Kepedulian Masyarakat Kelurahan Sumur Batu Kecamatan
Bantar Gebang Kota Bekasi
Kepedulian lingkungan adalah keadaan sekitar yang mempengaruhi perkembangan dan tingkah laku makhluk hidup. Segala sesuatu yang ada
disekitar manusia yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung juga merupakan pengertian
lingkungan. Lingkungan hidup dapat didefinisikan sebagai : 1 daerah tempat suatu makhluk berada; 2 keadaan atau kondisi yang melingkupi suatu
makhluk hidup; 3 keseluruhan keadaan yang meliputi suatu makhluk hidup atau sekumpulan makhluk hidup.
6
Jika membahas tentang apa yang dimaksud dengan kesadaran maka pastilah kebanyakan orang akan ingat dengan kepribadian dirinya tentang
sebuah pikiran, dan tentang segala kegiatan yang telah dilakukan. Menurut Sigmund Freud,
“kesadaran itu merupakan suatu bagian terkecil atau tipis dari keseluruhan pikiran manusia”.
7
Peduli terhadap lingkungan berarti ikut melestarikan lingkungan hidup dengan sebaik-baiknya, bisa dengan cara memelihara, mengelola,
memulihkan serta menjaga lingkungan hidup. Pedoman yang harus diperhatikan dalam kepedulian atau pelestarian antara lain:
1. Menghindarkan dan menyelamatkan sumber bumi dari pencemaran
dan kerusakan. 2.
Menhindari dari tindakan-tindakan yang dapat meimbulkan pencemaran, merusak kesehatan dan lingkungan.
3. Memanfaatkan sumber daya alam yang renewable yang tidak dapat
diganti dengan sebaik-baiknya 4.
Memelihara dan memperbaiki lingkungan untuk generasi mendatang. Pengelolaan lingkungan dapat kita artikan sebagai usaha sadar untuk
memelihara atau memperbaiki mutu lingkungan agar kebutuhan dasar kita dapat terpenuhi dengan sebaik-baiknya.
6
Bahrudin Supardi, Berbakti Untuk Bumi, Bandung: Rosdakarya, 2009
7
http:www.psikologizone.cometeori-sigmund-freud06511598. diakses pada tanggal 17 Desember 2014 pada pukul 10.22
Sadar lingkungan adalah kesadaran untuk mengarahkan sikap dan pengertian masyarakat terhadap pentingnya lingkungan yang bersih, sehat dan
sebagainya. Dalam rangka kepedulian lingkungan, masyarakat tentunya harus
meningkatkan kesadaran diri serta ikut secara langsung dalam menangani masalah lingkungan. Dari hasil penelitian wawancara yang dilakukan oleh
peneliti, peneliti mewawancarai 10 responden dari 40 jumlah warga dalam 1 Rukun Tetangga atau RT di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar
Gebang. Peneliti mewawancarai tentang bagaimana sikap narasumber akan kepedulian mereka terhadap pengelolaan sampah yang berada di sekitar
lingkungan rumah mereka, karena pemukiman mereka yang kebetulan berdekatan dengan tempat pembuangan akhir TPA Sumur Batu.
Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan, alasan penelitian ini dilakukan di Kelurahan Sumur Batu karena peneliti merasa pentingnya
mengkaji kepedulian masyarakat yang kebetulan berdampingan dengan Tempat Pembuangan Akhir. Lokasi gunung sampah yang berdampingan
dengan pemukiman warga yang mempunyai luas sekitar 22,5 Ha ini sudah berdiri sejak tahun 2002. Menurut keterangan petugas Dinas Kebersihan dan
Staf Kelurahan Sumur Batu, TPA ini hanya mengangkut sampah yang berasal dari Kota Bekasi saja, sedangkan sampah dari Kabupaten memiliki tempat
tersendiri. Sampah yang dihasilkan tiap harinya juga sangat beragam jenisnya, mulai dari plastik, botol, kardus, juga sampah dari pepohonan.
Sampah yang dibuang ke TPA ini biasanya akan diambil atau dipilah oleh warga sekitar yang berprofesi sebagai pemulung dan akan di tukarkan
kembali kepada para pengepul dan menjadikan nilai jual bagi mereka. Sampah ini sendiri selanjutnya akan dikelola oleh pabrik-pabrik lokal yang
berada di sekitar TPA untuk menjadi barang-barang daur ulang atau dijadikan sebagai bahan utama pembuatan pupuk kompos. Sedangkan kondisi jalanan
di sekitar pemukiman wargapun, meski sudah berbahan aspal, namun pemandangan di pinggiran jalannya masih perlu mendapatkan perhatian dari
masyarakat atau warga sekitar. Karena masih terdapat banyak sekali rumput-
rumput liar yang tumbuh, serta keadaan jalanannya yang sudah banyak yang berlubang mengakibatkan banyaknya genangan air saat musim hujan tiba. Hal
ini sudah pasti akan menimbulkan berbagai macam masalah, terutama masalah kebersihan dan kesehatan bagi penduduk sekitar. Truk-truk besar
yang setip harinya berlalu lalang dengan muatan sampahpun ikut memperparah kondisi jalanan dan kualitas udara karna debu yang
dihasilkannya, terlebih bau busuk dari sampah yang diangkutnya. Dari hasil wawancara peneliti, terdapat 4 dari 10 responden yang
menyatakan kepedulian mereka terhadap pengelolaan sampah dengan ikut melakukan kerja bakti di lingkungan, serta membersihkan sampah di sekitar
lingkungan rumah masing-masing saja, dan 6 dari 10 responden menyatakan tidak melakukan apa-apa atau cuek dengan kegiatan yang dilakukan dalam
hal kepedulian sampah, dengan alasan rumah yang berdekatan dengan sumber pembuangan akhir.
Maka dengan hasil wawancara yang didapatkan, dapat di presentasikan sebagai berikut :
Rumus Perhitungan Persen : P = X 100
Keterangan: P = Prosentase
F = Frekuensi N = Jumlah Populasi
Maka, P = X 100
= 10 Maka dari 10 responden di dapatkan 10 masyarakat yang peduli
terhadap pengelolaan sampah. Dan P =
X 100 = 15
Dan dari 10 responden diperoleh 15 masyarakat yang tidak peduli atau cuek terhadap pengelolaan sampah.