Pengertian Kepedulian dan Indikator-indikator Masyarakat Peduli

dan perilaku. Dalam hal ini, perilaku masyarakat terhadap lingkungan mencakup pemanfaatan dan perlakuan terhadap berbagai sumber daya seperti air, lahan, udara, energi, dan sebagainya. 4 Kepedulian terhadap sampah meliputi pemisahan bentuk sampah antara kering dan basah, sistem pembuangan sampah, dimana sampah terlebih dahulu dikumpulkan pada wadah kantong plastik atau keranjang bambu, kemudian diangkut dengan truk. 5 Warga atau masyarakat dapat berperan serta dalam pengelolaan lingkungan hidup. Kesempatan berperan serta itu dapat dilakukan melalui cara berikut : a. Meningkatkan kemandirian, keberdayaan masyarakat, dan kemitraan. b. Menumbuhkembangkan kemampuan dan kepeloporan masyarat. c. Menumbuhkembangkan ketanggapsegeraan masyarakat untuk melakukan pengawasan sosial. d. Memberikan saran dan pendapat. e. Menyampaikan informasi danatau menyampaikan laporan. Menurut Hadi dalam bukunya yang berjudul “Dimensi Lingkungan Perencanaan Pembangunan”, dilihat dari segi kualitas, partisipasi atau peran serta masyarakat penting sebagai : a. Input atau masukan dalam rangka pengambilan keputusankebijakan. b. Strategi untuk memperoleh dukungan dari masyarakat sehingga kredibilitas dalam mengambil suatu keputusan akan lebih baik. c. Komunikasi bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab untuk menampung pendapat, aspirasi, dan concern masyarakat. d. Media pemecahan masalah untuk mengurangi ketegangan dan memecahkan konflik untuk memperoleh konsensus. Ada beberapa Aspek peran masyarakat dalam pengelolaan sampah, diantaranya : 4 Asaad, Ilyas. Executif Sumary-Perilaku Masyarakar Peduli Lingkungan, Survei KLH 2012 , jakarta: Kementrian Lingkungan Hidup, 2013, h:16 5 Diana Hendrawan. Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah, Jakarta: Lembaga Penerbit Universitas Trisakti, 2011, h:5 1. Merubah persepsi masyarakat terhadap pengelolaan sampah yang tertib, lancar dan merata 2. Faktor-faktor sosial, struktur dan budaya tersebut. 3. Kebiasaan dalam pengelolaan sampah selama ini. 4. Tingkat pendidikan penduduk yang tidak merata. 5. Masih belum melembaganya keinginan untuk menjaga kebersihan di lingkungan masing-masing. 6. Belum ada pola baku bagi pembinaan masyarakat yang dapat dijadikan pedoman pelaksanaan. 7. Masih banyak pengelola kebersihan yang belum mencantumkan program penyuluhan sebagai salah satu aktivitasnya. 8. Kadangkala ada kecurigaan dari pihak pengelola kebersihan bila ada inisiatif dari masyarakat dalam usaha-usaha penanganan sampah.

5. Sistem Pengelolaan Sampah Perkotaan Ideal

Pemerintah daerah diharapkan melakukan kebijakan khususnya mengenai pengelolaan sampah dan hendaknya didukung penuh oleh Pemerintah Pusat dengan melibatkan seluruh stakeholder dalam teknis perencanaan, penyelenggaraan dan pengembangannya. Hal ini diperlukan karena sampah pada dasarnya bukan sekedar permasalahan Pemda atau Dinas Kebersihan Kota Bekasi saja, namun lebih dari itu merupakan masalah bagi setiap individu, keluarga, organisasi dan akan menjadi masalah negara bila sistem perencanaan dan pelaksanaannya tidak dilakukan dengan terpadu dan berkelanjutan. Aparat terkait sebaiknya tidak ikut secara teknis, ini untuk menghindari meningkatnya anggaran biaya penyelenggaraan, selain itu keterlibatan aparat terkait dikhawatirkan akan membentuk budaya masyarakat yang bersifat tidak peduli. Pemerintah dan aparat terkait sebaiknya memposisikan kewenangannya sebagai fasilitator dan konduktor dan setiap permasalahan persampahan sebaiknya dimunculkan oleh masyarakat atau organisasi sosial selaku produsen sampah. Hal ini diharapkan terciptanya sikap masyarakat selaku individu, keluarga dan organisasi. Dalam pengelolaan sampah terpadu sebagai salah satu upaya pengelolaan sampah perkotaan adalah rencana pengelolaan sampah perlu dibuat dengan tujuan mengembangkan suatu sistem pengelolaan sampah yang modern, dapat diandalkan dan diefisien dengan teknologi ramah lingkungan. Dalam sistem tersebut harus dapat melayani seluruh penduduk, meningkatkan standar kesehatan masyarakat dan memberikan peluang bagi masyarakat dan pihak swasta untuk berpartisipasi aktif. Pendekatan yang digunakan dalam konsep rencana pengelolaan sampah ini adalah meningkatkan sistem pengelolaan sampah yang dapat memenuhi tuntutan dalam pengelolaan sampah yang berbasis peran serta masyarakat. 6 Sumber : Aboejoewono “Pengelolaan sampah Menuju Sanitasi Lingkungan dan Permasalahannya” DKI 1999 Gambar 2.1Pengelolaan Sampah Kota Ideal 6 http:repository.usu.ac.idChapter-II.pdf. diakses pada tanggal 19 Desember 2014 2014 pukul 12.07. h: 7 Pengelolaan Sampah Kota Ideal Penerapan Teknologi Peran serta masyarakat dalam pengolahan sampah Mekanisme keuntungan dalam pengelolaan sampah Tempat Pembuangan Akhir sampahTPA Peran serta masyarakat pengolahan sampah