dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 4 Tangerang pada bulan November 2009. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen, sampel
diambil secara purposive sampling dan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Instrumen penelitian yang
digunakan adalah instrumen tes hasil belajar dan hasilnya diuji melalui
statistik tes “t”. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung sebesar 6,61 sedangkan t tabel pada taraf signifikansi 0,05 sebesar 1,99 atau thitung
ttabel. Maka dapat disimpulkan bahwa Ha yang menyatakan ada pengaruh metode role playing terhadap hasil belajar biologi siswa diterima atau
disetujui. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan metode role playing membawa pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar biologi siswa.
E. Kerangka Pikir
Proses pembelajaran yang di dalamnya terdapat kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru di kelas sebaiknya harus menciptakan suasana yang
menyenangkan agar siswa termotivasi dalam pembelajaran. Kenyataan yang terjadi sering kali guru kurang kreatif dalam menciptakan
suasana pembelajaran, guru hanya menggunakan cara pembelajaran yang masih konvensional. Sehingga dalam pembelajaran siswa kurang mampu
memahami materi, merasa jenuh, dan suasana kelas tidak kondusif karena siswa kurang bersemangat untuk belajar. Maka dari itu perlunya upaya untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil pembelajaran IPS di kelas, salah satunya adalah melalui
penggunaan metode pembelajaran. Karena fungsi metode dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keingintahuan atau membangkitkan motivasi
dan rangsangan dalam kegiatan belajar. Melalui pembelajaran yang efektif diharapkan akan membantu meningkatkan hasil belajar siswa.
Setelah pembahasan mengenai kajian pustaka yang telah penulis uraikan di atas, maka penulis perlu mengemukakan kerangka berpikir untuk
mendeskripsikan maksud dari penelitian ini.
Peningkatan Hasil Belajar
Bagan Kerangka Pikir
1. Guru kurang kreatif 2. Pemahaman siswa terhadap materi berkurang
3. Hasil belajar siswa menurun
P T K
Penggunaan Metode Role Playing
F. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah jawaban sementara yang diberikan oleh peneliti terhadap permasalahan yang diteliti, dimana kebenarannya masih harus diuji
secara empiris. Hipotesis adalah pernyataan tentatif yang merupakan dugaan atau
terkaan tentang apa saja yang kita amati dalam usaha untuk memahaminya.
21
Hipotesis penelitian atau biasa disebut sebagai hipotesis verbal dibentuk berdasarkan kerangka berpikir yang disusun peneliti.
22
Namun perlu dipahami bahwa pertanyaan diterima atau ditolaknya hipotesis tidak dapat diidentikkan dengan keberhasilan atau kegagalan suatu
Penelitian. Sedangkan dalam penelitian ini, hipotesis yang diajukan adalah: Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan mengembangkan model
pembelajaran metode Role Playing akan lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
21
S. Nasution, Metode Research, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, cet. ke-12, hlm. 38
22
Kadir dkk, Pedoman Penulisan Skripsi, Jakarta, FITK UIN Syarif Hidayatullah, 2011, hlm.48
25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat, Waktu, dan Subjek Penelitian
1. Tempat Penelitian Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan
penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Al-Falah.
2. Waktu Penelitian Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Maret sd Mei semester genap tahun pelajaran 20122013.
3. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas V MI Al-Falah tahun pelajaran
20122013.
B. Metode dan Desain Intervensi TindakanRancangan Siklus Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas PTK atau yang lebih dikenal dengan Classroom Action Research.
”Penelitian tindakan kelas PTK adalah penelitian tindakan Action Research yang dilakukan
dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas”.
1
Model penelitian tindakan kelas ini mengandung empat komponen, yaitu : 1.
Rencana Planningpada komponen ini, guru sebagai peneliti merumuskan rencana tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki dan
meningkatkan proses pembelajaran, perilaku, sikap, dan prestasi belajar siswa.
2. Tindakan Action pada komponen ini, guru melaksanakan tindakan,
berdasarkan rencana tindakan yang telah direncanakan, sebagai upaya perbaikan dan peningkatan atau perubahan proses pembelajaran,
perilaku, sikap, dan prestasi belajar siswa yang diinginkan.
1
Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Bumi Aksara, 2009, cet.ke-9, hlm.58