merupakan bagian dari pendekatan belajar perlu diperhatikan dengan seksama dalam penerapannya. Hal ini dimaksudkan agar hasil belajar
yang akan dicapai dapat diperoleh dengan maksimal.
3. Penilaian Hasil Belajar
Penilaian yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan metode Role Playing adalah: Tes.
Menurut Arikunto, Tes merupakan “suatu alat pengumpul informasi tetapi jika dibandingkan dengan alat-alat yang lain, tes ini bersifat lebih
resmi karena penuh dengan batasan- batasan”.
8
Dalam penelitian ini penilaian yang digunakan adalah test Formatif pre test dan post test.
“Test Formatif dari kata form yang merupakan dasar dari istilah formatif, maka evaluasi formatif dimaksudkan untuk mengetahui sejauh
mana siswa telah terbentuk setelah mengikuti sesuatu program tertentu. Dalam kedudukannya seperti ini tes formatif dapat juga dipandang sebagai
tes diagnostik pada akhir pelajaran. Evaluasi formatif atau tes formatif diberikan pada akhir setiap program. Tes ini merupakan post-test atau tes
akhir ”.
9
a. Pre test dengan menggunakanTes Lisan tanya jawab sebelum
pembelajaran. b. Post test dengan menggunakan Tes Lisan tanya jawab sesudah
diterapkannya metode Role Playing.
B. Hakikat Metode Role Playing Bermain Peran
1. Pengertian Metode
Dari segi bahasa, metode berasal dari dua kata yaitu meta dan hodos. Meta berarti
“melalui” dan “hodos” berarti “jalan” atau “cara”. Metode adalah cara mendapatkan sesuatu.
10
8
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan edisi revisi, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, hlm.33
9
Ibid, hlm.36
10
Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005, hlm. 143
Metode dapat berarti cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan.
11
Selain itu adapula yang mengatakan bahwa metode adalah suatu sarana untuk menemukan, menguji, dan menyusun data yang
diperlukan bagi pengembangan disiplin ilmu tersebut. Menurut Suryosubroto metode adalah cara, yang dalam fungsinya
merupakan alat untuk mencapai tujuan. Makin tepat metodenya, diharapkan makin efektif pula pencapaian tujuan tersebut.
12
Adalagi pendapat yang mengatakan bahwa metode sebenarnya berarti jalan untuk mencapai tujuan itu bermakna ditempatkan pada
posisinya sebagai cara untuk menemukan, menguji, dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan ilmu atau tersistemasisasikannya
suatu pemikiran dengan pengertian yang terakhir ini, metode lebih memperlihatkan sebagai alat untuk mengolah dan mengembangkan suatu
gagasan sehingga menghasilkan suatu teori atau temuan. Dengan metode serupa itu, ilmu pengetahuan apapun dapat berkembang.
Fungsi metode secara umum dapat dikemukakan sebagai pemberi jalan atau cara yang sebaik mungkin bagi pelaksanaan operasional dari
ilmu pendidikan tersebut sedangkan dalam konteks lain metode dapat merupakan sarana untuk menemukan, atau menguji, dan menyusun data
yang diperlukan bagi pengembangan disiplin suatu ilmu. Dari dua pendekatan ini segera dapat dilihat bahwa pada intinya metode berfungsi
mengantarkan pada suatu tujuan kepada objek sasaran tersebut. Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penggunaan
metode mengajar, prinsip tersebut terutama berkaitan dengan faktor perkembangan kemampuan siswa, diantaranya:
a. Memungkinkan dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa lebih jauh
terhadap materi pelajaran. b.
Memungkinkan dapat memberikan peluang untuk berekspresi yang kreatif.
11
Hanafi, Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2009, cet. pertama, hlm. 195
12
B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, Jakarta, Rineka Cipta, 2002, cet. pertama, hlm. 149