Vorta Rickho Maju Tambunan : Eksistensi Bisnis Etnis Tionghoa Studi Deskriptif Terhadap Pedagang Etnis China Penjual Spare part Sepeda Motor di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun, 2010.
Jejaring atau koneksi adalah salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan seorang pebisnis. Sudah kita ketahui bersama bahwasannya etnis
Tionghoa merupakan raja bagi jaringan bisnis yang kuat dan luas. Di bawah ini merupakan hal-hal yang menunjang bagaimana jaringan bisnis itu berperan
dengan sangat baik sehingga menjadi sangat kuat dan luas.
c. Solidaritas Sosial
Rusdi Syahra, dkk. dalam Kristina, 2003:60 menyebutkan solidaritas merupakan kesediaan untuk secara sukarela ikut menanggung suatu konsekuensi
sebagai wujud adanya rasa kebersamaan dalam menghadapi suatu masalah. Emile Durkheim mengemukakan bahwasannya dalam setiap masyarakat terdapat
solidaritas sosial, yaitu solidaritas mekanis pada masyarakat bersahaja dan solidaritas organis pada masyarakat modern.
Solidaritas mekanis merupakan ikatan kebersamaan yang didasarkan pada persamaan-persamaan. Hal ini yang menyebabkan Durkheim mengatakan bahwa
solidaritas ini hanya ada pada masyarakat yang bersahaja dengan kata lain masyarakat yang masih mengadopsi kebudayaan dalam keseharian nya.
Sedangkan solidaritas organis merupakan ikatan kebersamaan yang timbul karena ada aturan didalamnya dan kebersamaan ini tidak didasarkan pada adanya cara-
cara tradisional didalamnya. Hal yang paling terlihat di dalam interaksi etnis Tionghoa adalah
solidaritas mekanis. Dapat kita amati bagaimana mereka terus bertahan dan hidup dalam satu kawasan walaupun diskriminasi selalu mereka terima. Kuatnya
kebersamaan mereka itu dikarenakan mereka lebih mengutamakan ikatan
Vorta Rickho Maju Tambunan : Eksistensi Bisnis Etnis Tionghoa Studi Deskriptif Terhadap Pedagang Etnis China Penjual Spare part Sepeda Motor di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun, 2010.
persaudaraan. Di kawasan Kampung Baru, etnis Tionghoa selalu bertempat tinggal berdampingan dengan sesama mereka. Kalau tidak di pinggir jalan,
mereka juga sering tinggal di gang yang semua penduduknya sebagian besar adalah etnis Tionghoa. Kalau pun bukan, itu biasa nya adalah etnis Batak. Hal ini
bisa di lihat di gang Pribadi dan gang Sado. Selain mengutamakan ikatan persaudaraan atau keluarga, etnis Tionghoa
juga sudah terbiasa mendahulukan orang di dalam kelompoknya dari pada orang yang berada di luar kelompoknya.
“ nang e kaqi nang sheng baru paq kai nang…” Red : …orang kita etnis Tionghoa dulu lah dilayani
baru orang lain..
Dalam berdagang mereka selalu tolong menolong sehingga mereka sangat sulit untuk bangkrut karena di dalam kelompok usaha mereka tidak sungkan-
sungkan membantu teman satu kelompoknya jika berada dalam kawasan. Misalnya dengan cara, jika seorang pedagang kehabisan persediaan barang, maka
pedagang lainnya akan meminjamkan barang dagangannya. Hal ini merupakan bentuk kerjasama yanmg sudah sering dilakukan oleh hampir semua pedagang
yang berada dalam satu kawasan. Namun bedanya dengan etnis Tionghoa yang khususnya di Kampung Baru, mereka juga mau membantu dengan cara yang
demikian untuk membantu pedagang yang baru ingin memulai usaha dagangnya dengan cara meminjamkan barang dagangan ataupun uang untuk modal usahanya
dengan batasan tiga kali saja. Hal ini sesuai dengan penuturan dari seorang informan yaitu :
“…khaliau tengnang harus ai tolong yang kiau wee kao sha 3 pai, kao sha pai kalo bo qi meang tolong iau
berarti inang be sheeng iau lo…”
Vorta Rickho Maju Tambunan : Eksistensi Bisnis Etnis Tionghoa Studi Deskriptif Terhadap Pedagang Etnis China Penjual Spare part Sepeda Motor di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun, 2010.
Red : ....semua etnis tionghoa harus mau tolong yang miskin tapi hanya tiga kali, kalau gak maju juga ya gak
usah dibantu lagi berarti memang orang itu gak bisa maju…
Kekuatan ikatan kelompok ini terus berlanjut hingga seorang etnis Tionghoa rela membeli barang dengan harga yang lebih mahal dari pedagang
Tionghoa dari pada membeli dari pedagang etnis lain walaupun harganya jauh lebih murah. Kekuatan ini sangat terlihat pada etnis Tionghoa yang berada di
perantauan. Hal ini merupakan ego satu ras di mana kita sendiri juga akan merasa nyaman jika kita membeli barang keperluan kita dengan orang atau pedagang
yang satu suku dengan kita ataupun orang sudah kita kenal.
d. Bermukim di Kawasan yang Sama.