Vorta Rickho Maju Tambunan : Eksistensi Bisnis Etnis Tionghoa Studi Deskriptif Terhadap Pedagang Etnis China Penjual Spare part Sepeda Motor di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun, 2010.
3.4.1 Data Primer
Untuk mendapatkan data primer dalam penelitian ini dilakukan dengan cara penelitian lapangan, yaitu:
• Observasi non-partisipasi yaitu pengamatan terhadap berbagai gejala yang
tampak pada saat penelitian Metode observasi dilakukan guna mengetahui situasi dalam konteks ruang dan waktu pada daerah penelitian. Menurut
penulis, data yang diperoleh dari hasil wawancara saja tidaklah cukup untuk menjelaskan fenomena yang terjadi, oleh karena itu diperlukan suatu
aktivitas dengan langsung mendatangi tempat penelitian dan melakukan pengamatan. Peneliti melakukan observasi pertama pra penelitian pada
tanggal 4 sampai 7 mei 2009. Observasi kedua akan peneliti lakukan pada tanggal 29 juli 2009 sampai sedang selesai.
• Wawancara mendalam, yang merupakan proses tanya jawab secara
langsung ditujukan terhadap informan di lokasi penelitian. Penggunaan metode ini adalah untuk mendapatkan data sesuai dengan permasalahan-
permasalahan yang menjadi tujuan dari penelitian. Pada praktek penelitian yang dilakukan, sebagian besar wawancara dilakukan dengan
menggunakan bahasa Hokkian bahasa yang digunakan hampir sebagian besar etnis Tionghoa di kota Medan. Selanjutnya penggunaan metode ini
akan disertai dengan alat bantu berupa alat perekam dan pedoman wawancara mendalam depth interview guidlines. Wawancara akan
peneliti lakukan mulai tanggal 30 juli 2009 sampai dengan selesai. Proses wawancara juga terkadang tanpa sepengetahuan dari informan karena
peneliti juga menjadi pembeli di tokonya. Hal ini di lakukan agar peneliti
Vorta Rickho Maju Tambunan : Eksistensi Bisnis Etnis Tionghoa Studi Deskriptif Terhadap Pedagang Etnis China Penjual Spare part Sepeda Motor di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun, 2010.
bisa sedekat mungkin dengan informan. Hal ini dilakukan demikian karena stereotipe etnis Tionghoa yang sudah dikenal sebagai etnis yang kurang
kooperatif di bidang –bidang akademis seperti ini.
3.4.2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang bersifat tidak langsung, tetapi memiliki fungsi sebagai salah satu aspek pendukung bagi keabsahan penelitian.
Data ini berupa sumber-sumber atau referensi tertulis yang berhubungan dengan permasalahan penelitian. Pengumpulan data sekunder dalam
penelitian ini dilakukan dengan cara: 1.
Penelitian kepustakaan dan Pencatatan dokumen, yaitu dengan mengumpulkan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian yang
dilakukan dan mengumpulkan data dan mengambil informasi dari buku-buku referensi, dokumen, majalah, jurnal
2. Penelusuran Data Online merupakan tata cara melakukan
penelusuran data melalui media online seperti internet atau media jaringan lainnya yang menyediakan fasilitas online, sehingga
memungkinkan penelitian dapat memanfaatkan data. Informasi online yang berupa data maupun informasi teori, secepat atau
semudah mungkin dan dapat dipertanggungjawabkan secara akademis Bungin, 2005 : 148 .
3.5. Interpretasi Data