Vorta Rickho Maju Tambunan : Eksistensi Bisnis Etnis Tionghoa Studi Deskriptif Terhadap Pedagang Etnis China Penjual Spare part Sepeda Motor di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun, 2010.
3.2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di jalan Brigjend Katamso dimana daerah ini yang biasa juga disebut dengan nama Kampung Baru. Pemilihan lokasi penelitian
ini dikarenakan daerah ini termasuk kawasan kota Medan yang terkenal sebagai tempat atau pusat penjualan spare part sepeda motor yang seluruh pedagang atau
pengusahanya adalah Orang Cina atau etnis Tionghoa. Pada observasi pra penelitian, peneliti menemukan jumlah toko yang khusus menjual spare part yang
ada di sepanjang jalan Brigjen Katamso yaitu berjumlah 39 buah yang semuanya dimiliki oleh etnis Tionghoa.
3.3. Unit Analisis dan Informan
Dalam penelitian ini objek yang menjadi unit analisis atau objek kajian dalam penelitian ini adalah para pengusaha atau pemilik toko yang menjual alat-
alat sepeda motor atau yang lazim disebut sebagai spare part di sepanjang jalan Brigjen Katamso. Selanjutnya disebut sebagai informan kunci. Karakteristik
informan disini adalah pengusaha atau pemilik toko penjual spare part yang sudah berjualan di kawasan tersebut lebih dari 5 tahun. Informan kunci dalam
penelitian ini akan berjumlah 7 orang.
table 1 Daftar nama-nama informan kunci :
No Nama
Nama Toko
1 Lim hau Meng
Sumber Rezeki 2
Ationg budiman Bintang Motor
3 Han Tjuan
Honda Jaya
Vorta Rickho Maju Tambunan : Eksistensi Bisnis Etnis Tionghoa Studi Deskriptif Terhadap Pedagang Etnis China Penjual Spare part Sepeda Motor di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun, 2010.
4 Apin
Tetap Jaya Oil 5
Ayang Bakhiem Maju Jaya Oil
6 Andi Wibowo
Laris Jaya Oil 7
Kacuk Irian Motor
Selain dari pada itu peneliti juga akan mengumpulkan data dari informan biasa yang merupakan orang-orang yang sudah biasa berbelanja atau orang yang
menjadi langganan tetap di toko penjual spare part dan orang-orang yang sering menunjukkan atau menginformasikan kawasan tersebut yang pada umumnya
adalah orang-orang yang berprofesi sebagai mekanik sepeda motor yang membuka usaha perbengkelan disekitar kawasan tersebut. Informan biasa ini
disebut sebagai pelanggan karena hampir setiap saatnya berada di kawasan tersebut. Pelanggan adalah pembeli yang selalu memakai barang dan jasa yang
ada di kawasan kampung baru. Rutinitas harus dilakukan oleh informan ini seminggu sekali dan juga beliau sering menginformasikan kawasan kampung baru
kepada calon-calon pembeli. Informan biasa pada pelanggan disini akan berjumlah 3 orang. Ini untuk menjelaskan identitas kawasan dan hal-hal apa yang
membuat mereka tertarik terus berbelanja di kawasan ini.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Data penelitian digolongkan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Dalam mengumpulkan data, peneliti akan menggunakan metode tertentu yang sesuai dengan tujuan penelitian.
Vorta Rickho Maju Tambunan : Eksistensi Bisnis Etnis Tionghoa Studi Deskriptif Terhadap Pedagang Etnis China Penjual Spare part Sepeda Motor di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun, 2010.
3.4.1 Data Primer
Untuk mendapatkan data primer dalam penelitian ini dilakukan dengan cara penelitian lapangan, yaitu:
• Observasi non-partisipasi yaitu pengamatan terhadap berbagai gejala yang
tampak pada saat penelitian Metode observasi dilakukan guna mengetahui situasi dalam konteks ruang dan waktu pada daerah penelitian. Menurut
penulis, data yang diperoleh dari hasil wawancara saja tidaklah cukup untuk menjelaskan fenomena yang terjadi, oleh karena itu diperlukan suatu
aktivitas dengan langsung mendatangi tempat penelitian dan melakukan pengamatan. Peneliti melakukan observasi pertama pra penelitian pada
tanggal 4 sampai 7 mei 2009. Observasi kedua akan peneliti lakukan pada tanggal 29 juli 2009 sampai sedang selesai.
• Wawancara mendalam, yang merupakan proses tanya jawab secara
langsung ditujukan terhadap informan di lokasi penelitian. Penggunaan metode ini adalah untuk mendapatkan data sesuai dengan permasalahan-
permasalahan yang menjadi tujuan dari penelitian. Pada praktek penelitian yang dilakukan, sebagian besar wawancara dilakukan dengan
menggunakan bahasa Hokkian bahasa yang digunakan hampir sebagian besar etnis Tionghoa di kota Medan. Selanjutnya penggunaan metode ini
akan disertai dengan alat bantu berupa alat perekam dan pedoman wawancara mendalam depth interview guidlines. Wawancara akan
peneliti lakukan mulai tanggal 30 juli 2009 sampai dengan selesai. Proses wawancara juga terkadang tanpa sepengetahuan dari informan karena
peneliti juga menjadi pembeli di tokonya. Hal ini di lakukan agar peneliti
Vorta Rickho Maju Tambunan : Eksistensi Bisnis Etnis Tionghoa Studi Deskriptif Terhadap Pedagang Etnis China Penjual Spare part Sepeda Motor di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun, 2010.
bisa sedekat mungkin dengan informan. Hal ini dilakukan demikian karena stereotipe etnis Tionghoa yang sudah dikenal sebagai etnis yang kurang
kooperatif di bidang –bidang akademis seperti ini.
3.4.2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang bersifat tidak langsung, tetapi memiliki fungsi sebagai salah satu aspek pendukung bagi keabsahan penelitian.
Data ini berupa sumber-sumber atau referensi tertulis yang berhubungan dengan permasalahan penelitian. Pengumpulan data sekunder dalam
penelitian ini dilakukan dengan cara: 1.
Penelitian kepustakaan dan Pencatatan dokumen, yaitu dengan mengumpulkan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian yang
dilakukan dan mengumpulkan data dan mengambil informasi dari buku-buku referensi, dokumen, majalah, jurnal
2. Penelusuran Data Online merupakan tata cara melakukan
penelusuran data melalui media online seperti internet atau media jaringan lainnya yang menyediakan fasilitas online, sehingga
memungkinkan penelitian dapat memanfaatkan data. Informasi online yang berupa data maupun informasi teori, secepat atau
semudah mungkin dan dapat dipertanggungjawabkan secara akademis Bungin, 2005 : 148 .
3.5. Interpretasi Data
Penelitian ini akan dianalisis secara kualitatif. Analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu
Vorta Rickho Maju Tambunan : Eksistensi Bisnis Etnis Tionghoa Studi Deskriptif Terhadap Pedagang Etnis China Penjual Spare part Sepeda Motor di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun, 2010.
pengamatan dan wawancara mendalam, yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan. Data tersebut setelah dibaca, dipelajari dan ditelaah, maka langkah
berikutnya ialah mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan membuat abstraksi. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses, dan
pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga, sehingga tetap berada di dalam fokus penelitian.
Langkah selanjutnya adalah menyusun data-data dalam satuan-satuan. Satuan-satuan itu kemudian dikategorisasikan. Berbagai kategori tersebut dilihat
kaitannya satu dengan yang lain dan diinterpretasikan secara kualitatif. Tahap ini adalah tahap yang penting dan menentukan. Pada tahap inilah data akan
dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa sampai berhasil menhumpulkan kebenaran yang berguna untuk menjawab persoalan yang diajukan oleh peneliti.
Analisa data adalah proses pengorganisasian dalam pengurutan data ke dalam pola, kategori, dan satu uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan
dapat dirumuskan hipotesis kerja yang disarankan oleh data Moleong, 2005 : 248.
Vorta Rickho Maju Tambunan : Eksistensi Bisnis Etnis Tionghoa Studi Deskriptif Terhadap Pedagang Etnis China Penjual Spare part Sepeda Motor di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun, 2010.
BAB IV DESKRIPSI LOKASI DAN INTERPRETASI DATA
4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Kampung baru merupakan kelurahan terluas di kota Medan. Hal ini terlihat dari jumlah lingkungan yang ada yaitu 21 lingkugan. Pada saat ini, kelurahan
Kampung Baru dipimpin oleh seorang lurah yang berpendidikan dengan gelar master, hal ini merupakan satu-satunya yang ada dikota Medan. Lurah tersebut
bernama Drs.Zainul Achmaddin Y. MAP. Demikian menurut penuturan H. Imam Royani yang merupakan salah seorang pengurus P2KP kelurahan Kampung Baru
yang penulis temui di kantor kelurahan. Berdasarkan data yang penulis peroleh dari Badan Pusat Statistik BPS
Medan, luas wilayah Kelurahan Kampung Baru yang berada pada ketinggian 27 m di atas permukaan laut adalah 1,27
2
km yang terdiri dari 21 Lingkungan, 24 RW Rukun Warga, 52 RT Rukun Tetangga dan blok sensus sebanyak 48 buah.
Kelurahan Kampung Baru memiliki batas-batas wilayah yang terdiri dari : •
Sebelah Utara berbatasan dengan kelurahan Sei Mati •
Sebelah Timur berbatasan dengan kelurahan Titi Kuning •
Sebelah Selatan berbatasan dengan kelurahan Suka Maju •
Sebelah Barat berbatasan dengan kelurahan Siti Rejo 1 dan Siti Rejo 2 Kelurahan Kampung baru merupakan salah satu kelurahan yang memiliki
penduduk yang sangat banyak yaitu sekitar 24.381 jiwa dan kepadatan penduduk per
2
km adalah 16968 dan pembagian berdasarkan jenis kelaminnya adalah laki- laki sebanyak 12205 dan perempuan 12176.