Vorta Rickho Maju Tambunan : Eksistensi Bisnis Etnis Tionghoa Studi Deskriptif Terhadap Pedagang Etnis China Penjual Spare part Sepeda Motor di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun, 2010.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Eksistensi Bisnis
Eksistensi bisnis merupakan kebebasan dalam melakukan aktifitas ekonomi baik secara individu maupun kelompok, seperti yang akan saya bahas di dalam
penelitian ini yang mengkhususkan pada etnis tionghoa. Etnis Tionghoa merupakan etnis yang dikenal dengan sistem perekonomian yang sangat baik
karena hampir sebagian besar mereka berprofesi sebagai pedagang atau pengusaha.
Dewasa ini peranan etnis Tionghoa sangat signifikan terutama pada bidang ritel dan distribusi. Begitu etnis Tionghoa diganggu, segera terasa guncangan di
bidang perekonomian. Persediaan dan distribusi barang terutama sembako terganggu. Harga barang-barang pun termasuk sembako, naik berlipat-lipat http :
indo983.tripod.com Kebangkitan etnis Tionghoa di bidang pemerintahan juga sudah terlihat
pada era reformasi, dimana sudah ada muncul kepemimpinan etnis Tionghoa yang berhasil menjabat sebagai salah satu menteri yang paling strategis pada
pemerintahan Megawati Soekarno Putri yaitu Kwik Kian-Gie sebagai ketua Bappenas dan menteri perencanaan pembangunan nasional. Sebenarnya, etnis
Tionghoa telah memiliki loyalitas terhadap Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari sikap mereka yang turut serta dalam memperbaiki kondisi perekonomian
Indonesia pasca kemerdekaan. Para investor asing terutama etnis Tionghoa sudah lama berkecimpung ditengah arus pasar bebas. Selain itu, cukup banyak etnis
Vorta Rickho Maju Tambunan : Eksistensi Bisnis Etnis Tionghoa Studi Deskriptif Terhadap Pedagang Etnis China Penjual Spare part Sepeda Motor di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun, 2010.
Tionghoa yang mampu berasimilasi dalam kehidupan mereka di masyarakat, hidup menyatu dengan masyarakat Indonesia dan mengakui kedaulatan negara
Indonesia dengan bersedia menjadi warga negara Indonesia melalui prasyarat yang telah dibuat pemerintah. Loyalitas mereka tersebut juga dapat dilihat pada
kesediaan mereka menggunakan bahasa Indonesia dan segala atribut nasional Indonesia, menjalani proses pendidikan yang berbaur dengan pribumi. Namun,
terdapat juga diantara mereka yang lebih memilih jalur pendidikan di sekolah swasta dibanding sekolah negeri dengan pertimbangan kwalitas dan mutu
pendidikan. Dengan demikian etnis Tionghoa sudah terbukti mahir dalam berdagang dan
merupakan salah satu etnis yang sangat diakui kemampuannya dalam kegiatan ekonomi. Hal ini dapat dilihat pada tahun 1978, dimana negara China baru
membuka diri terhadap dunia luar, terutama negara-negara Barat. Sejak itu, perekonomian etnis tionghoa tumbuh secara signifikan, dimana kini mereka
tampil sebagai raksasa ekonomi baru dalam tataran global, hal ini juga dapat dilihat di kota-kota besar di Indonesia. Maju pesatnya perekonomian etnis
Tionghoa ini dimungkinkan di antaranya karena kemampuan mereka mempraktikkan prinsip-prinsip bisnis yang khusus, yang telah dikenal sejak 2.500
tahun lalu dan terus dikembangkan oleh para pelakunya hingga dewasa ini, sesuai dengan perkembangan zaman dan lingkungan budaya ekonomi dan bisnis yang
terus berubah-ubah. http : wap.fajar.co.idnews Menurut etnis Tionghoa secara umum berdagang itu sama dengan belajar
dan merupakan proses yang berkelanjutandinamis. Tidak ada istilah berhenti dan diberhentikan dan hanya sang pebisnis itu sendiri yang dapat membuat keputusan
Vorta Rickho Maju Tambunan : Eksistensi Bisnis Etnis Tionghoa Studi Deskriptif Terhadap Pedagang Etnis China Penjual Spare part Sepeda Motor di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun, 2010.
berkenaan dengan apa yang harus dan seharusnya dilakukan. Tidak ada seorang pun yang dapat mengatakan “berhenti” pada mereka. Pedagang yang memiliki
orientasi dagang yang jelas akan berusaha untuk memantapkan perdagangannya. Mereka tidak peduli jika terpaksa harus bekerja lebih keras dan lebih lama
dibandingkan orang lain. Mereka tidak memperdulikan kata-kata orang. Mereka hanya manusia biasa yang melakukan hal-hal yang dianggap luar biasa oleh orang
lain. Kemiskinan, kesusahan, dan ketiadaan modal, tidak sedikit pun mengganggu usahanya.
Dunia etnis Tionghoa adalah di bidang perdagangan. Mereka suka dan tertarik untuk berdagang. Etnis Tionghoa percaya bahwa dengan berdagang,
mereka dapat menjadi kaya dan meningkatkan taraf hidupnya. Berdagang memungkinkan mereka berubah dan menjadi golongan yang dinamis. Dunia
perdagangan tidak ada batasnya. Setiap orang bebas bergerak di dalamnya selagi memiliki keinginan dan takdir menentukan kita untuk berbuat demikian.
Berdagang dapat membangun keyakinan dan kepercayaan. Perdagangan juga dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi, interaksi, dan hubungan
interpersonal. Orang yang berdagang tidak akan dipandang rendah. Mereka juga tidak perlu takut kehilangan pekerjaan. Tidak ada hal yang perlu kita khawatirkan,
kecuali menjaga hati pelanggan dan memahami kehendak pasar. Orang Tionghoa dan perdagangan sudah bersatupadu serta menjadi satu
entitas yang tidak dapat dipisahkan. Mereka yang berdagang sama dengan bekerja untuk diri sendiri. Ini lebih baik daripada bekerja dengan dan untuk orang lain.
Orang yang bekerja dan mendapat gaji dianggap belum dewasa. Mereka yang
Vorta Rickho Maju Tambunan : Eksistensi Bisnis Etnis Tionghoa Studi Deskriptif Terhadap Pedagang Etnis China Penjual Spare part Sepeda Motor di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun, 2010.
berdagang dianggap sebagai golongan yang matang dan sering dijadikan tempat rujukan.
Pedagang adalah golongan istimewa dan berada dalam kelas tersendiri. Mereka membentuk komunitas yang penting dalam masyarakat Tionghoa, bahkan
menjadi identitas, simbol, dan image bagi orang Tionghoa. Dibalik fenomena kegiatan berbisnis etnis tionghoa yang biasanya menghadirkan atau menciptakan
kawasan-kawasan yang terspesialisasi ini, tentunya tersirat beragam makna, tujuan, ataupun strategi-strategi yang melandasinya. Hal ini juga dapat ditelaah
melalui berbagai pandangan dan pendekatan keilmuan seperti logika pasar, hukum bisnis, studi ekonomi, pola persebaran pemukiman, hingga pandangan-pandangan
seperti karakter feng shui yang dapat dipergunakan untuk menjelaskannya. Tak lupa juga adanya pemanfaatan lahan atau tanah yang dulunya dimiliki oleh
masyarakat setempat dan akhirnya diambil alih oleh etnis Tionghoa yang memanfaatkan lahan tersebut untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. Dilema
yang dialami masyarakat Tionghoa kini tidak lagi seperti pada zaman dahulu. Di sisi lain ada juga yang menganggap etnis Tionghoa atau biasa kita sebut
orang Cina adalah ancaman bagi perekonomian pada suatu negara atau wilayah. Hal ini dikarenakan etnis Tionghoa memegang peranan kunci roda perekonomian
dalam masyarakat manapun. Realita tersebut tidak hanya terlihat di Indonesia akan tetapi di negara - negara Asia Tenggara pada umumnya. Selain daripada itu,
ada pula golongan yang melihat dengan kacamata yang sangat sempit bahwasannya orang yang beretnis Tionghoa merupakan suatu masalah yang besar
terhadap integritas nasional bangsa Indonesia baik dari segi sosial, budaya, maupun politik. Untuk itu diperlukan suatu pengetahuan dan pemahaman yang
Vorta Rickho Maju Tambunan : Eksistensi Bisnis Etnis Tionghoa Studi Deskriptif Terhadap Pedagang Etnis China Penjual Spare part Sepeda Motor di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun, 2010.
lebih mendalam mengenai golongan minoritas ini yang merupakan bagian dari kebhinekaan masyarakat Indonesia.
Perdagangan tidak menjadikan seseorang itu licik, tetapi membolehkan segalanya berjalan dengan licin terutama untuk mendapatkan uang. Persepsi orang
Tionghoa pada perdagangan adalah positif. Dunia dagang adalah dunia yang menjanjikan kesenangan, kemewahan, dan kebahagiaan. Perdagangan
memperkuat ikatan keluarga dan membentuk ikatan sosial yang kuat. Perdagangan juga menjadi dasar dari kekuatan dan kelangsungan hidup
masyarakat Tionghoa ataupun masyarakat lainnya. Etnis Tionghoa tidak suka pada batasan-batasan dan hanya perdaganganlah yang dapat memberikan dunia
tanpa batasan kepada mereka. Dalam dunia perdagangan, etnis Tionghoa dapat bergerak dengan bebas, mudah dan cepat. Kebebasan jiwa raga dan juga
kebebasan keuangan. Itulah yang disediakan oleh dunia perdagangan yang dianggap sebagai surga oleh etnis Tionghoa yang hidup di dunia nyata.
2.2. Jaringan Sosial