31
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental yaitu melihat pengaruh variasi konsentrasi xanthan gum yang dikombinasi dengan Tween 80
dalam stabilitas sediaan emulsi minyak kelapa murni  Penelitian ini meliputi pemeriksaan parameter  terhadap  uji mutu  minyak kelapa murni  yaitu  berupa
pemeriksaanorganoleptik, penetapan kadar air, penetapan angka asam, dan penetapan bobot jenis. Serta pemeriksaan parameter uji stabilitas terhadap sediaan
emulsi  minyak kelapa murni  meliputi  pemeriksaanorganoleptik, uji pH, uji tipe emulsi, pengamatan creaming, uji viskositas, uji redispersibilitas pengocokan,
ukuran partikel dan distribusi partikel emulsi minyak kelapa murni. Penelitian ini dilakukan  di laboratorium Farmasi Fisik Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara, Medan pada bulan September 2015 – Januari 2016.
3.2 Alat dan Bahan 3.2.1Alat
Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini meliputi  stoples transparan, oven Fisher Isotem 500 Series,cawan penguap,  desikator, labu ukur Pyrex,
erlenmeyer Pyrex, buret Pyrex, klaim, statif, gelas ukur Pyrex, pipet tetes, piknometer Pyrex, corong pisah Interkey, batang pengaduk, spatel, objek gelas
Pyrex, neraca analitik Boeco, pH meter Hanna, mikroskop, dan viskometer brookfield, mortir dan stamfer, dan alat laboratorium lainnya.
Universitas Sumatera Utara
32
3.2.2Bahan
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalahkelapa tua berumur 11 - 12 bulan yang ditandai oleh sabut yang berwarna kecoklatan, ragi tempe PT.
Aneka Fermentasi Industri, KOH Merck, fenoftalein Merck, etanol  95, xanthan gum Xiandong, Tween 80 Merck, sukrosa, nipagin Merck, butil
hidroksi toluen Merck, dan  aquadest.
3.3 Prosedur PembuatanMinyak Kelapa Murni
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah kelapa yang cukup tua Sutarmi dan Rozaline, 2006 yang diperoleh dari Pajak Sore Kelurahan
Padang Bulan Kecamatan Medan Baru. Pada tahap awal, buah kelapa tuayang ditandai oleh sabut yang berwarna
kecoklatan  yang telah diambil daging buahnya dicuci sampai bersih kemudian diparut dengan menggunakan mesin pemarut. Selanjutnya kelapa parut direndam
dalam air yang sudah matang 1:2, bv. Kemudian campuran santan dan ampas tersebut disaring menggunakan kain kasa dan ampasnya dibuang. Santan yang
diperoleh didiamkan selama 1 jam, sehingga santan  kelapa di bagian atas campuran terpisah dengan air di bagian bawah. Bagian santan diambil dan
dimasukkan dalam wadah untuk digunakan dalam penelitian. Selanjutnya wadah yang berisi santan difermentasi selama satu sampai dua
hari.  Caranya, dengan menambahkan ragi tempe secara langsung dengan perbandingan empat  gram per Liter santan. Kemudian campuran tersebut diaduk
lalu didiamkan hingga terbentuk tiga  lapisan. Lapisan paling atas merupakan minyak kelapa murni, lapisan tengah adalah blondo dan lapisan paling bawah
adalah air Selanjutnya, lapisan atas berupa minyak kelapa murni dipisahkan secara
Universitas Sumatera Utara
33 hati-hati menggunakan gayung atau sendok. Minyak tersebut mempunyai aroma
khas kelapa dan warna yang lebih jernih Sutarmi dan Rozaline, 2005.  Minyak kelapa murni yang diperoleh dimasukkan dalam botol.
3.4 Uji  Mutu Minyak Kelapa Murni 3.4.1 Organoleptik