33 hati-hati menggunakan gayung atau sendok. Minyak tersebut mempunyai aroma
khas kelapa dan warna yang lebih jernih Sutarmi dan Rozaline, 2005. Minyak kelapa murni yang diperoleh dimasukkan dalam botol.
3.4 Uji Mutu Minyak Kelapa Murni 3.4.1 Organoleptik
Uji kualitas minyak kelapa murni secara organoleptik meliputi warna, bau, dan rasa. Jika tidak terlihat warna lain atau kuning pucat maka hasilnya
dinyatakan normal. Jika tercium bau khas minyak kelapa segar dan tidak tengik maka hasil dinyatakan normal. Rasa khas minyak kelapa yang timbul di
tenggorokan saat mengkonsumsi minyak kelapa murni adalah normal dan minyak kelapa murni dinyatakan dalam keadaan baik atau tidak rusak SNI, 2008.
3.4.2 Penetapan kadar air
Penguapan air dengan pemanasan pada suhu 105 ˚C, selisih bobot yang
hilang merupakan kadar air yang terdapat dalam sampel. Cara kerja:
Cawan penguap dipanaskan di dalam oven pada suhu 105 ˚C selama satu
jam. Kemudian didinginkan dalam desikator selama 30 menit. Bobot cawan kosong kemudian ditimbang. Sebanyak 5 g sampel dalam cawan penguap yang
telah diketahui bobotnya, kemudian dipanaskan di dalam oven pada suhu 105 ˚C
selama satu jam. Cawan berisi sampel dikeluarkan dan didinginkan dalam desikator selama 30 menit, kemudian ditimbang. Pemanasan dan penimbangan
diulangi sampaidiperoleh bobot tetap SNI, 2008.
Universitas Sumatera Utara
34 Kadar air dihitung dengan perhitungan berikut:
Kadar air = berat awal
− berat akhir berat sampel
x 100
3.4.3 Penetapanbilanganasam
Cara kerja: Minyak atau lemak yang akan diuji ditimbang 10gram di dalam
erlenmeyer 250 mL. Ditambahkan 50 mL alkohol netral 95, kemudian dipanaskan selama 10 menit dalam penangas air sambil diaduk.Larutan ini
kemudian dititrasi dengan KOH 0,1 N dengan indikator larutan phenolphtalein 1 di dalam alkohol, sampai tepat terlihat warna merah jambu, Setelah itu
dihitung jumlah miligram KOH yang digunakan untuk menetralkan asam lemak bebas dalam 1 gram minyak atau lemak Ketaren, 1986. Dihitung volume KOH
yang digunakan untuk menitrasi sampel dan dihitung bilangan asam dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Bilangan asam = mL KOH x N KOH x Bm KOH
Berat Sampel g Keterangan:
mL KOH = jumlah mL KOH yang dipakai untuk titrasi
N KOH = normalitas larutan KOH
Bm KOH = bobot molekul KOH 56,1
3.4.4Penetapan bobot jenis
Cara kerja: Piknometer dibersihkan dan dikeringkan, kemudian piknometer diisi
dengan aquades. Pengisian dilakukan sampai air dalam piknometer meluap dan tidak ada gelembung udara di dalamnya. Setelah ditutup dengan penutup yang
dilengkapi dengan termometer, piknometer direndam dalam bak air yang bersuhu
Universitas Sumatera Utara
35
25±0,2
˚C dan didiamkan selama 30 menit. Piknometer dikeringkan dan ditimbang. Untuk minyak kelapa, diperlakukan sama dengan aquades.
Kemudiantimbang bobot piknometer dengan isinyaKetaren, 1986. Bobot jenis minyak dihitung sebagai berikut:
Bobot jenis = Bobot piknometer + minyak
− bobot piknometer kosong g Volume air pada suhu 25
˚CmL
3.5 Praformulasi Dan Formulasi Sedian Emulsi Minyak Kelapa Murni 3.5.1 Praformulasi sedian emulsi minyak kelapa murni
Sebelum menentukan sediaan emulsi yang terbaik, ditentukan terlebih dahulu jumlah perbandingan antara minyak dan air. Pertama dipilih perbandingan
dengan jumlah yang sama banyak antara minyak dan air, yaitu 5:5 Tabel 3.1 kemudian dipilih dengan perbandingan jumlah air yang lebih banyak dari minyak,
yaitu 3:7 Tabel 3.2. Kemudian basis emulsi yang digunakan adalah xanthan gum. Dalam penelitian ini digunakan variasi konsentrasi xanthan gum yaitu,
0,05; 0,25; 0,5; 0,75 dan 1 kemudian masing-masing formula diamati selama empat minggu meliputi warna, bau serta konsistensinya dan dipilih
formula terbaik yang memenuhi syarat dalam stabilitas sediaan emulsi minyak kelapa murni. Formulasi basis emulsi minyak : air 5:5 dapat dilihat pada Tabel
3.1 danFormulasi basis emulsi minyak : air 5:5 dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.1 Formula basis emulsi minyak : air 5:5
Emulgator Formula F
F1 F2
F3 F4
F5 F6
F7 F8
F9 F10
Minyak kelapa murni
50 50
50 50
50 50
50 50
50 50
Xanthan gum 0,05 0,25 0,5
0,75 1
0,05 0,25
0,5 0,75 1
Tween 80 -
- -
- -
1 1
1 1
1 Air
50 50
50 50
50 50
50 50
50 50
Universitas Sumatera Utara
36
Tabel 3.2
Formula basis emulsi minyak : air 3:7
Emulgator Formula F
F1 F2
F3 F4
F5 F6
F7 F8
F9 F10
Minyak kelapa murni
30 30
30 30
30 30
30 30
30 30
Xanthan gum 0,05 0,25 0,5 0,75
1 0,05
0,25 0,5 0,75
1 Tween 80
- -
- -
- 1
1 1
1 1
Air 70
70 70
70 70
70 70
70 70
70 Untuk metode pembuatan emulsi dengan basis emulsi 5:5 dan 3:7
menggunakan metode gom kering, dimana minyak terlebih dahulu dituangkan dalam mortir, kemudian xanthan gum didispersikan hingga merata ke dalam
minyak, digerus sampai homogen, kemudian ditambahkan air sekaligus sambil diaduk dengan segera dan cepat sampai terbentuk basis emulsi seperti krim
yangmenandakan corpusemulsi sudah terbentuk danterakhir airditambahkan sampai jumlah yang ditentukanAnsel, 1989.
3.5.2 Formulasi sediaan emulsi minyak kelapa murni