Penggunaan emulsi Pembuatan emulsi

13 detergen, atau zat penstabil dapat diperkirakan dari harga kesimbangan hidrofil- lipofil Martin, et al., 1993. b. Adsorpsi Multimolekuler Koloid lipofilik ini dapat dianggap seperti zat aktif permukaan karena tampak pada batas antarmuka minyak-air. Tetapi zat ini berbeda dari zat aktif permukaan sintetis dalam dua hal, yaitu tidak menyebabkan penurunan tegangan antarmuka dan membentuk suatu lapisan multimolekuler pada antarmuka dan bukan suatu lapisan monomolekuler. Zat ini bekerja sebagai bahan pengemulsi terutama karena efek yang kedua, karena lapisan-lapisan yang terbentuk tersebut kuat dan mencegah terjadinya penggabungan. Efek tambahan yang mendorong emulsi tersebut menjadi stabil adalah meningkatnya viskositas dari medium dispers. Karena zat pengemulsi yang terbentuk akan membentuk lapisan-lapisan multilayer di sekeliling tetesan yang bersifat hidrofilik, maka zat pengemulsi ini cenderung untuk membentuk emulsi ma Martin, et al., 1993. c. Adsorpsi Partikel Padat Partikel-partikel padat yang terbagi halus yang dibasahi sampai derajat tertentu oleh minyak dan air dapat bekerja sebagai zat pengemulsi. Ini diakibatkan oleh keadaannya yang pekat antarmuka dimana dihasilkan suatu lapisan berpartikel sekitar tetesan dispers sehingga dapat mencegah terjadinya penggabungan. Serbuk yang mudah dibasahi oleh air akan membentuk emulsi tipema, sedangkan serbuk yang mudah dibasahi dengan minyak membentuk emulsi am Martin, et al., 1993.

2.1.5 Penggunaan emulsi

Penggunaan emulsi dibagi menjadi dua golongan, yaitu emulsi pemakaian dalam dan emulsi pemakaian luar. Universitas Sumatera Utara 14 a. Emulsi untuk pemakaian dalam Emulsi untuk pemakaian dalam meliputi pemakaian per oral. Emulsi untuk penggunaan oral biasanya mempunyai tipe ma. Emulgator merupakan film penutup dari minyak obat agar menutupi rasa tidak enak. Flavor ditambahkan pada fase ekstern agar rasanya lebih enak. Emulsi juga berguna untuk menaikkan absorpsi lemak melalui dinding usus Anief, 1994. b. Emulsi untuk pemakaian luar Emulsi untuk pemakaian luar meliputi pemakaian pada injeksi intravena yang digunakan pada kulit atau membran mukosa yaitu lotion, krim dan salep. Produk ini secara luas digunakan dalam farmasi dan kosmetik untuk penggunaan luar.Emulsi parenteral banyak digunakan pada makanan dan minyak obat untuk hewan dan manusia Anief, 1994. Misalnya, vitamin A diserap cepat melalui jaringan, bila diinjeksikan dalam bentuk emulsi. Terutama untuk lotion dermatologi dan lotion kosmetik serta krim karena dikehendaki produk yang dapat menyebar dengan mudah dan dan sempurna pada daerah dimana produk ini digunakanMartin, et al., 1993.

2.1.6 Pembuatan emulsi

Dalam membuat emulsi dapat dilakukan dengan metode gom kering, metode gom basah dan metode botol. a. Metode gom kering Korpus emulsi mula-mula dibuat dengan empat bagian lemak, dua bagian air dan satu bagian gom, selanjutnya sisa air dan bahan lain ditambahkan. Metode ini juga disebut metode 4:2:1. Cara mencampurnya adalah empat bagian minyak dan satu bagian gom diaduk dan dicampur dalam mortir yang kering dan bersih sampai tercampur benar, lalu ditambahkan dua bagian air sampai terjadi korpus Universitas Sumatera Utara 15 emulsi. Tambahkan sirup dan tambahkan sisa air sedikit demi sedikit. Bila ada cairan alkohol sebaiknya ditambahkan setelah diencerkan sebab alkohol dapat merusak emulsi Anief, 1994. b. Metode gom basah Cara ini dilakukan sebagai berikut, dibuat musilago yang kental dengan sedikit air lalu ditambahkan minyak sedikit demi sedikit dengan diaduk cepat. Bila emulsi terlalu kental, tambahkan air sedikti demi sedikit agar mudah diaduk dan diaduk lagi ditambah sisa minyak. Bila semua minyak sudah masuk ditambah air sambil diaduk sampai volume yang dikehendaki. Cara ini digunakan terutama bila emulgator yang akan dipakai berupa cairan atau harus dilarutkan dulu dalam air Anief, 1994. c. Metode botol Untuk membuat emulsi dari minyak-minyak menguap dan mempunyai viskositas rendah. Caranya, serbuk gom arab dimasukkan ke dalam botol kering, lalu ditambahkan dua bagian air kemudian air campuran tersebut dikocok dengan kuat dalam keadaan wadah tertutup. Suatu volume air yang sama dengan minyak kemudian ditambahkan sedikit demi sedikit, terus mengocok campuran tersebut setiap kali ditambahkan air. Jika semua air telah ditambahkan, emulsi utama yang terbentuk bisa diencerkan sampai mencapai volume yang tepat dengan air atau larutan zat formulatif lain dalam air Ansel, 1989.

2.1.7 Zat pengemulsi