Pengukuran pH Penentuan tipe emulsi sediaan Pengamatan creaming Penentuan viskositas

38 emulsi selanjutnya dengan perbandingan minyak dan air yaitu 3:7.Formula sediaan emulsi minyak kelapa murni dapat dilihat pada Tabel 3.5. Tabel 3.5 Formula sediaan emulsi minyak kelapa murni Formula Minyak kelapa murni Xanthan Gum Tween 80 Nipagin Sukrosa BHT Air F1 30 mL 0,05 g - 0,1g 20 g 0,1g 100 mL F2 30 mL 0,25 g - 0,1g 20 g 0,1g 100 mL F3 30 mL 0,5 g - 0,1g 20 g 0,1g 100 mL F4 30 mL 0,75 g - 0,1g 20 g 0,1g 100 mL F5 30 mL 1g - 0,1g 20 g 0,1g 100 mL F6 30 mL 0,05 g 1g 0,1g 20 g 0,1g 100 mL F7 30 mL 0,25 g 1g 0,1g 20 g 0,1g 100 mL F8 30 mL 0,5 g 1g 0,1g 20 g 0,1g 100 mL F9 30 mL 0,75 g 1g 0,1g 20 g 0,1g 100 mL F10 30 mL 1g 1g 0,1g 20 g 0,1g 100 mL Cara pembuatan emulsi dengan menggunakan metode gom kering, dimana minyak kelapa murni terlebih dahulu dituangkan dalam mortir, kemudian xanthan gum didispersikan hingga merata ke dalam minyak, digerus sampai homogen, lalu ditambahkan air gerus cepat ringan sampai terbentuk inti emulsi. Sukrosa, nipagin, Tween 80 masing-masing dilarutkan dalam air secukupnya, dan terakhir air ditambahkan sampai jumlah yang ditentukan Ansel, 1989. 3.6 Pemeriksaan Stabilitas Sediaan 3.6.1 Pengamatanorganoleptik Pemeriksaan organoleptik yang dilakukan meliputi pengamatan warna, rasa serta bau dari emulsiminyak kelapa murni yang digunakan dalam penelitian.

3.6.2 Pengukuran pH

Penentuan pH sediaan dilakukan dengan menggunakan alat pH meter. Alat terlebih dahulu dikalibrasi dengan menggunakan larutan dapar standar netral denganpH 7,01 dan larutan dapar pH asam dengan pH 4,01 hingga alat Universitas Sumatera Utara 39 menunjukkan harga pH tersebut. Kemudian elektroda dicuci dengan aquadest, lalu dikeringkan dengan tissue. Sampel dibuat dalam konsentrasi 1 yaitu ditimbang 1 g sediaan dan dilarutkan dalam 100 mL aquadest. Kemudian elektroda dicelupkan dalam larutan tersebut. Dibiarkan alat menunjukkan nilai pH sampai konstan. Angka yang ditunjukkan pH meter merupakan pH sediaan Rawlins, 2003.

3.6.3 Penentuan tipe emulsi sediaan

Penentuan tipe emulsi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu uji kelarutan zat warna dan uji pengenceran. Uji kelarutan zat warna dilakukan dengan menggunakan zat warna yang larut dalam air seperti metilen biru yang diteteskan pada permukaan emulsi. Jika air merupakan fase luar, yakni jika emulsi tersebut bertipe ma, zat warna tersebut akan melarut didalamnya dan berdifusi merata ke seluruh bagian dari air tersebut. Jika emulsi tersebut bertipe am, partikel-partikel zat warna akan tinggal bergerombol pada permukaan emulsi Martin, et al., 1993.

3.6.4 Pengamatan creaming

Pengamatan creaming dilakukan melalui pengukuran dengan membandingkan tinggi fase yang memisah dengan tinggi emulsi mula-mula yang ditunjukkan dengan nilai R Rasio. Basis dimasukkan ke dalam tabung reaksi berskala sampai skala tertentu kemudian disimpan pada suhu kamar. Pengamatan dilakukan pada setiap minggu selama delapan minggu penyimpanan Mollet dan Grubenmann 2001 diambil dari Sovyana dan Zulkarnain, 2013.

3.6.5 Penentuan viskositas

Penentuan viskositas menggunakan alat viskositas Brookfield yang merupakan jenis alat yang relatif mudah dan cepat, dan merupakan viskometer rotasi yang menggunakan gasing atau kumparan yang dicelupkan ke dalam zat uji, Universitas Sumatera Utara 40 dan mengukur tahanan gerak dari bagian yang berputar. Tersedia kumparan yang berbeda untuk rentang kekentalan tertentu Ditjen POM, 1995. 3.6.6 Uji redispersibilitas Uji redispersibilitas diamati secara manual. Sediaan emulsi yang telah didiamkan kemudian dibalikkan dengan cara mengocok masing-masingformula sediaan uji, kemudian dihitung jumlahpengocokan yang diperlukan sampai diperoleh sediaan yang homogen kembali Penuntun Praktikum Farmasi Fisik, 2016.

3.6.7 Ukuran partikel dan distribusi partikel terdispersi