strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD baik pada siswa yang memiliki minat belajar tinggi maupun rendah, baik diterapkan pada kelas kontrol maupun diterapkan
pada kelas eksperimen. Hal ini sangat dipengaruhi oleh faktor lain seperti sikap awal, bakat, kemandirian, hobby, lingkungan, fasilitas, beban belajar, kondisi sosial
ekonomi keluarga dan sebagainya.
E. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbataasan dan kelemahannya yang tidak dapat dihindari, antara lain:
1. Peneliti berusaha seoptimal mungkin dalam melakukan eksperimen, terutama dalam memantau dan meneliti perlakuan atau kondisi-kondisi eksperimental
untuk mendapatkan pengaruh yang benar-benar bersih dari faktor yang dipantau tersebut, namun peneliti tidak bisa melakukan pengawasan terhadap
masuknya faktor X yang lain, misalnya: kondisi psikologis yang meliputi: kesehatan, emosi, kecemasan, perasaan, bakat, perhatian, maupun konsentrasi
belajar. Faktor-faktor X inilah yang kadang-kadang menyebabkan terjadinya bias atau perbedaan hasil belajar di luar perlakuan yang diujicobakan.
2. Sampel penelitian ini hanya siswa kelas VIII di SMP Negeri 5 Kecamatan Ngawi sebagai kelompok eksperimen dan SMP Negeri 3 Kecamatan Ngawi
tahun pelajaran 2008 2009 sebagai kelompok kontrol. Peneliti berasumsi bahwa jika eksperimen sejenis ini dilakukan di luar kelas VIII di SMP Negeri
5 Kecamatan Ngawi dan SMP Negeri 3 Kecamatan Ngawi atau subyek lain di sekolah negeri atau swasta di luar Kecamatan Ngawi, kemungkinan
memiliki hasil yang berbeda. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor, misalnya:
kondisi geografis, karakteristik siswa, kondisi sekolah, kesiapan guru dan faktor pendukung lainnya. Sehubungan dengan hal tersebut maka hasil
penelitian ini belum dapat digeneralisasikan untuk umum dan hanya berlaku untuk kelas VIII di SMP Negeri 5 Kecamatan Ngawi sebagai kelompok
eksperimen dan SMP Negeri 3 Kecamatan Ngawi sebagai kelompok kontrol.
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari analisis data diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara penggunaan strategi
pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan tipe Jigsaw terhadap prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Secara umum prestasi belajar mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada kelompok siswa yang belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik dari
pada kelompok siswa yang belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif Jigsaw.
2. Ada perbedaan yang signifikan prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan antara siswa yang memiliki minat belajar tinggi dan rendah.
Secara umum prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada kelompok siswa yang memiliki minat belajar tinggi lebih baik dar pada kelompok
siswa yang memiliki minat belajar rendah. 3. Tidak ada interaksi pengaruh yang signifikan antara penggunaan strategi
pembelajaran kooperatif dan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Nilai rata-rata prestasi belajar mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang diperoleh siswa yang memiliki minat belajar tinggi dengan menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe
STAD lebih tinggi dibanding dengan nilai rata-rata yang diperoleh siswa yang memiliki minat belajar tinggi dengan menerapkan strategi pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw. Nilai rata-rata prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan