4. Bagian “How much”
Bagian “How much” menunjukan spesifikasi dari kebutuhan part kritis.
3.4. Axiomatic Design
10
Desain aksiomatik adalah teori desain yang merupakan pengetahuan tentang elemen desain dasar dan fundamental. Teori ilmiah didefinisikan sebagai
teori yang terdiri dari bidang pengetahuan mendasar dalam bentuk persepsi dan pemahaman dari berbagai entitas dan hubungan di antara bidang mendasar.
persepsi dan hubungan tersebut digabungkan oleh ahli teori untuk menghasilkan konsekuensi yang dapat, tetapi tidak selalu, prediksi pengamatan. Bidang
pengetahuan dasar mencakup ekspresi matematika dan kategorisasi fenomena atau objek, model, dan sebagainya, dan lebih abstrak dari pengamatan data dunia
nyata. Pengetahuan dan hubungan antara unsur-unsur pengetahuan tersebut merupakan sistem teoritis. Sebuah sistem teoritis mungkin salah satu dari dua
jenis: aksioma atau hipotesis, tergantung pada bagaimana memperlakukan bidang pengetahuan mendasar. Pengetahuan dasar yang secara umum diterima sebagai
benar, namun tidak dapat diuji, diperlakukan sebagai kebenaran. Jika bidang pengetahuan mendasar sedang diuji, mereka diperlakukan sebagai hipotesis
Nordlund, 1996. Dalam hal ini, desain aksiomatik adalah metode desain ilmiah tetapi dengan premis sistem teoritis didasarkan pada dua aksioma.
Proses desain melibatkan tiga pemetaan antara empat domain. Prosedur desain ditentukan berdasarkan dengan hubungan dua domain tersebut pada setiap
10
Basem Said El Haik with a foreward Nam P. Suh, Axiomatic Quality, Kanada : John Wiley Sons Inc, 2005 h. 4-5.
Universitas Sumatera Utara
level hirarki proses desain. Proses pemetaan mapping pada empat domain utama Axiomatic Design dapat dilihat pada Gambar 3.3.
Cas QFD
FRs {FR} = [A]{DP}
DPs {DP} = [B]{PV}
PVs Costumer Mapping
Physical Mapping Process Mapping
Sumber : Axiomatic Quality
Gambar 3.3. Proses Pemetaan Mapping pada Empat Domain Utama Axiomatic Design
Istilah penting dari teori Axiomatic Design adalah sebagai berikut:
11
1. CA : Customer Attribute merupakan domain yang menampung kebutuhan
dari sudut pandang konsumen. 2.
FR : Functional Requirement merupakan domain yang menampung semua fungsi yang ingin dicapai dari suatu desain atau produk. FRs adalah set
persyaratan yang melengkapi karakteristik kebutuhan fungsional solusi desain dalam domain fungsional dengan beberapa batasan seperti keamanan,
ekonomi, reliabilitas, dan kualitas. Quality Function Deployment QFD adalah tool yang diadopsi untuk menyelesaikan tindak lanjut set FRs.
3. DP : Design Parameter merupakan domain yang menjadi manifestasi dari FR
bagaimana fungsi dari domain FR itu diwujudkan.
11
Gianni Campatelli, Tolerance Synthesis Using Axiomatic Design, Italy : University of Firenze, 2011
Universitas Sumatera Utara
4. PV : Process Variable merupakan domain yang membahas bagaimana desain
atau produk diproduksi. Atau dalam bahasa yang sederhana, PV adalah domain proses produksi dari suatu desain sebelum menjadi produk.
12
Persamaan pemetaan FR = f DP, atau dalam notasi matriks {FR}
m×1
= [A]
m×p
{DP}
p×1
, digunakan untuk merefleksikan hubungan antara domain, susunan {FR}, dan kodomain, susunan {DP}, dalam physical mapping dimana
susunan {FR}
m×1
adalah vektor a dengan kebutuhan m, {DP}
p×1
adalah vektor dari design parameters dengan karakteristik p dan A adalah matriks desain.
Berdasarkan pada aksioma kebebasan, desain ideal adalah one-to-one mapping yang menghasilkan DP yang spesifik yang dapat disesuaikan untuk memenuhi FR
tanpa mempengaruhi kebutuhan lainnya. Bila matriks A adalah matriks diagonal persegi, desain disebut uncoupled
yaitu, masing-masing FR dapat disesuaikan atau diubah independen dari FR lainnya. Desain uncoupled adalah pemetaan satu-satu. Desain lain yang
mematuhi aksioma kebebasan, meskipun dengan urutan desain diketahui, disebut decoupled. Pada decoupled desain, matriks A adalah matriks segitiga bawah atau
atas. Desain decoupled dapat diperlakukan sebagai desain uncoupled ketika DP disesuaikan dalam beberapa urutan disampaikan oleh matriks. Uncoupled dan
entitas desain decoupled memiliki ketahanan konseptual yaitu, DP dapat diubah untuk mempengaruhi persyaratan spesifik tanpa mempengaruhi FR lainnya
dengan sengaja. Sebuah desain coupled pasti menghasilkan matriks desain dengan sejumlah persyaratan, m lebih besar dari jumlah DP, p. Matriks desain
12
Opcit,. h. 5-6
Universitas Sumatera Utara
persegi m = p dapat diklasifikasikan sebagai desain coupled ketika off-diagonal elemen matriks adalah nonzeros. Secara grafis, tiga klasifikasi desain
digambarkan pada Gambar 3.4. untuk kasus matriks desain 2 × 2.
Sumber: El-Haik, Basem 2005
Gambar 3.4. Kategori Desain Berdasarkan Independence Axiom
QFD merupakan alat perencanaan dan pemecahan masalah yang paling baik yang menghubungkan daftar keinginan dan kebutuhan konsumen dengan
kebutuhan teknis, walaupun dalam lebih dari satu langkah.
13
Aplikasi QFD memungkinkan untuk mengeksplor karakteristik yang diinginkan konsumen dan
mengganti kebutuhan teknis yang diinginkan tim perancang. Untuk menyelesaikan permasalahan lingustik bahasa, dibutuhkan dua
fase dalam QFD dalam pemetaan Axiomatic yang pertama untuk menghasilkan definisi FR yang tetap.
14
QFD fase 1 menerjemahkan keinginan dan harapan konsumen menjadi CTS Critical-to-Satisfaction. Berikutnya, CTS diubah
13
Ibid, h. 116.
14
Ibid, h. 121.
Universitas Sumatera Utara
menjadi Functional Requirement dalam QFD fase 2. QFD fase 2 merupakan House of Quality yang baru, di mana CTS dan target value dari QFD fase 1
menempati hampir semua ruang yang masih tersedia dalam rumah mutu. Apabila QFD fase 2 telah selesai, maka Functional Requirement dapat dibuat
menggunakan proses zig zag pada Axiomatic Design.
3.5. Kansei Engineering