menjadi Functional Requirement dalam QFD fase 2. QFD fase 2 merupakan House of Quality yang baru, di mana CTS dan target value dari QFD fase 1
menempati hampir semua ruang yang masih tersedia dalam rumah mutu. Apabila QFD fase 2 telah selesai, maka Functional Requirement dapat dibuat
menggunakan proses zig zag pada Axiomatic Design.
3.5. Kansei Engineering
15
Kansei Engineering didefinisikan sebagai teknologi penerjemahan emosional konsumen ke dalam spesifikasi desain. Departemen research dan
development memahami emosional konsumen yang disebut kansei, HD menganalisis data kansei menggunakan metode psikologi, ergonomi, medical,
ataupun keteknikan dan mendesain produk baru berdasarkan informasi yang dianalisis tersebut. Kansei Engineering adalah sebuah proses teknologi dan
rekayasa data kansei menuju spesifikasi produk. Proses kansei engineering harus mengikuti skema yaitu:
1. Kansei engineer harus memikirkan siapa konsumennya
2. Mengapa konsumen mau dan membutuhkan kansei tersebut ada pada produk
3. Mempertimbangkan bagaimana mengevaluasi
customer’s kansei tersebut 4.
Setelah mengevaluasi, kansei engineer harus menganalisis data kansei menggunakan analisis statistik ataupun pengukuran psikologi dan kemudian
mengubah analisis data tersebut ke dalam desain.
15
Mitsuo Nagamachi, Kansei Affective Engineering, Jepang: New York CRC Press, 2011, h. 3-4
Universitas Sumatera Utara
Konsumen memiliki ekspresi yang berbeda-beda, dari psikologi kepada pengukuran psikofisiologi, dan setiap pengukuran memunculkan hasil yang
bervariasi dapat dilihat pada Gambar 3.5.
Kansei EEG
MMG HR
Eye Movement
Face Expression
Words Attitude
Behavior Kansei Survey
Data Analysis
Data Interpretation
New Product Design
Sumber: Mitsuo, Nagamachi, KanseiEffective Engineering 2011
Gambar 3.5. Pilihan untuk Mencapai Kansei
16
Kansei Engineering tipe I merupakan teknik mendasar dari metode Kansei Engineering yang menggunakan cara proses yang teratur. Setiap orang
dapat mengikuti proses yang teratur tersebut agar mendapatkan kesimpulan. Langkah-langkah Kansei Engineering tipe I dapat dilihat pada Gambar 3.6.
1. Langkah pertama yaitu strategi perusahaan, perusahaan harus memiliki
konsep yang ditentukan atau strategi untuk produk baru. Insinyur Kansei harus memanfaatkan strategi ini untuk diterapkan ke bidang baru.
2. Langkah kedua yaitu mengumpulkan kata-kata Kansei yang berhubungan
dengan konsep produk baru.
16
Ibid., hal. 15-17.
Universitas Sumatera Utara
3. Langkah ketiga yaitu kata-kata Kansei dikumpulkan disusun pada titik 5- atau
skala Semantic Differential 7-point.
1. Decision of strategy
2. Collection of kansei word
3. Setting of SD scale of the kansei words
4. Collection of product sample
5. A list of itemcategory 6. Evaluation experiment
7. Analysis using multivariate statistical
methods
8. Interpretation of tha analyzed data
9. explanating of the data to design
10. Check desiger’s
sketch with KE candidate
Sumber: Mitsuo, Nagamachi, KanseiEffective Engineering 2011
Gambar 3.6. Langkah-langkah Kansei Engineering Tipe I
4. Langkah keempat yaitu mengumpulkan sampel produk sebagai perbandingan
di antara produk sejenis dari perusahaan dan pembuat yang berbeda. 5.
Langkah kelima yaitu daftar item dan kategori, item dan kategori menyiratkan spesifikasi desain tentang produk sampel yang dikumpulkan. Semua sifat
produk dijelaskan, misalnya item terdiri dari warna, bentuk, ukuran, merek logo, dan lain-lain. Kategori misalnya item warna memiliki kategori kuning,
merah, hijau dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
6. Langkah keenam evaluasi percobaan yaitu responden diminta mencatat
perasaan mereka dengan kata-kata Kansei untuk setiap sampel pada lembar skala Semantic Differential.
7. Langkah ketujuh yaitu analisis statistik, data dievaluasi dan dianalisa dengan
metode statistik, terutama dengan analisis statistik multivariat. 8.
Langkah kedelapan interpretasi data yang dianalisis, yaitu semua data dianalisis harus ditafsirkan dari sudut pandang Kansei Engineering.
Tujuannya adalah untuk menemukan hubungan antara Kansei manusia dan properti produk. Data yang dianalisis ditemukan hubungan setiap Kansei
dengan spesifikasi desain. 9.
Langkah kesembilan yaitu Penjelasan data, interpretasi data harus menjelaskan kepada desainer perusahaan untuk membuat desain baru dengan
bantuan desainer. 10.
Langkah kesepuluh yaitu kolaborasi para insinyur dengan desainer, Kansei memotivasi perusahaan untuk membuat desain produk baru. Proses ini,
insinyur Kansei harus mendukung terciptanya perancangan produk baru berdasarkan data Kansei Engineering.
3.6. Analisis Statistik