Mesin Produksi Peralatan Mesin dan Peralatan

akhir yaitu pembungkusan dengan menggunakan plastik dan direkatkan dengan isolasi secara manual.

2.4.3. Mesin dan Peralatan

2.4.3.1. Mesin Produksi

Mesin yang digunakan dalam kegiatan produksi spring bed di PT. Ivana Mery Lestari Matras, antara lain sebagai berikut. 1. Mesin Quilting Digunakan untuk menghasilkan kain quilt. Proses dimulai dari penyatuan kain bermotif dengan busa dilanjutkan dengan pembentukan pola yang dilakukan secara terkomputerisasi. Mesin ini berukuran 540 cm x 950 cm. 2. Mesin Obras Digunakan untuk menjahit kain quilt pada spring bed, divan, dan untuk menjahit kain blacu pembungkus divan dan sandaran. 3. Automatic Spring Coiling Machine Digunakan untuk mengubah kawat berdiameter 2,24 mm menjadi pegas bulat atau pegas spring. Mesin ini berukuran 250 cm x 560 cm. 4. Assembler Machine Digunakan untuk merekatkan pegas spring menjadi bentuk balok. 5. Gun HR 22, CL-73 Digunakan untuk melepas staples sebagai perekat matras dengan kain hard pad. Universitas Sumatera Utara 6. Mesin pencampur Digunakan untuk mencampur sisa hasil produksi dengan lateks sebelum dilakukan penekanan. 7. Mesin penghancur Digunakan untuk menghancurkan sisa produksi kain, foam yang dapat digunakan kembali.

2.4.3.2. Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam produksi spring bed, yaitu: 1. Meteran 2. Gunting 3. Tang 4. Martil 5. Parang Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perancangan adalah tindakan mewujudkan sebuah gagasan atau konsep menjadi informasi nyata. Persaingan yang ketat di era globalisasi ini menuntut perusahaan untuk melakukan perancangan produk yang sesuai dengan harapan konsumen. Perancang menggunakan kemampuan intelektual untuk mengaplikasikan pengetahuan ilmiah dan memastikan agar produknya sesuai dengan kebutuhan pasar serta spesifikasi desain produk yang disepakati. 1 Orang-orang di wilayah Barat dulu tidak memperhatikan kebutuhan pendukung yang baik untuk tidur, orang-orang tidur di atas matras yang diletakkan di atas pegas. Tempat tidur yang kokoh mulai diperkenalkan pada akhir tahun 1950-an, untuk pencegahan penyakit tulang belakang, dan banyak orang mulai meletakkan papan kayu di bawah matras mereka, hal ini menjadi solusi yang umum namun tidak cukup baik untuk memperbaiki properti pendukung tempat tidur dan dapat menyebabkan permasalahan ventilasi. Belakangan ini, definisi dari tidur yang baik telah banyak berbeda. Tempat tidur masa kini telah dilengkapi dengan matras, rangka, bantal kepala, dan selimut. Perkembangan ilmu pengetahuan meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya kualitas tidur yang baik sehingga masyarakat mulai memperhatikan tempat tidur yang digunakan. Spring bed menjadi solusi atas 1 Bart Haex, Back and Bed Ergonomic Aspects of Sleeping,United States of America: CRC Press, 2005 h. 50. Universitas Sumatera Utara