Technical corelation menggambarkan hubungan yang terjadi antar respon teknis yang dapat dibedakan menjadi korelasi positif sangat kuat, positif
cukup kuat, negatif sangat kuat serta tidak ada hubungannya. 6.
Technical matrix Technical Matrix berisi informasi berupa prioritas dari aspek teknis produk
serta target teknis yang direncanakan berdasarkan competitive benchmark untuk tujuan pengembangan kualitas produk.
3.3. QFD Fase II
9
Dalam matriks perencanaan komponen, tingkat kepentingan dihasilkan dari matriks sebelumnya. Tingkat kepentingan harus ditentukan ketika item
tambahan ditambahkan sebagai hasil dari perhatian internal. Hal ini diselesaikan dengan membandingkan masing-masing isu internal dengan karaketistik teknik
yang masing-masing memiliki sembilan bobot. Karakteristik teknis harus dibandingkan dengan item-item yang ditransfer. Bobot ditentukan oleh tim
berdasarkan pengetahuan dan pengalaman. Matriks perencanaan komponen QFD dapat diselesaikan ketika kebutuhan
komponen sudah ditambahkan ke bagian atas matriks sebagai respon dari karakteristik teknis di bagian sebelah kiri. Langkah berikutnya adalah
menambahkan hubungan dan spesifikasi. Contoh dari matriks Design Deployment dapat dilihat pada Gambar 3.2.
9
Ronald G Day, Quality Function Deployment Linking A Company with Its Customers. Wisconsin : ASQC Quality Press, 1993, h. 128-130.
Universitas Sumatera Utara
Temperature at hand Fluid Temp. loss over time
Indentforce relation Forceset relation
Logo precision 110 max
3 min 0.42 pounds
0.8 pound 95 faster
9 9
7 4
6 M
a te
ria l
d en
sit y
M a
te ria
l ex
p a
n sio
n ra
te
L o
g o
d efe
n itio
n
_ o
z. c
u .in
ch _
e xp
a n
sio n
_ p
re ci
sio n
126 129 54
Technical Requirement and Targets
Im porta
nc e
Critical Part Requirement
Part Specification
Column Weight
Sumber: Ronald G. Day 1993
Gambar 3.2. Matriks Design Deployment
Terdapat empat bagian dalam matriks design deployment yaitu: 1.
Bagian “ Whats” Bagian “Whats”, yaitu karakteristik teknis yang terpilih dari matriks
perencanaan komponen yang ditransfer ke matriks perencanaan komponen bersamaan dengan target.
2. Bagian “Hows”
Bagian “Hows” terdiri dari kebutuhan part kritis yang berfungsi menerjemahkan kebutuhan teknis.
3. Bagian “Relationships”
Bagian “Relationships” merupakan bagian yang menunjukan hubungan antara kebutuhan teknis dan part kritis.
Universitas Sumatera Utara
4. Bagian “How much”
Bagian “How much” menunjukan spesifikasi dari kebutuhan part kritis.
3.4. Axiomatic Design