Analisis Multivariat Analisis Statistik

6. Langkah keenam evaluasi percobaan yaitu responden diminta mencatat perasaan mereka dengan kata-kata Kansei untuk setiap sampel pada lembar skala Semantic Differential. 7. Langkah ketujuh yaitu analisis statistik, data dievaluasi dan dianalisa dengan metode statistik, terutama dengan analisis statistik multivariat. 8. Langkah kedelapan interpretasi data yang dianalisis, yaitu semua data dianalisis harus ditafsirkan dari sudut pandang Kansei Engineering. Tujuannya adalah untuk menemukan hubungan antara Kansei manusia dan properti produk. Data yang dianalisis ditemukan hubungan setiap Kansei dengan spesifikasi desain. 9. Langkah kesembilan yaitu Penjelasan data, interpretasi data harus menjelaskan kepada desainer perusahaan untuk membuat desain baru dengan bantuan desainer. 10. Langkah kesepuluh yaitu kolaborasi para insinyur dengan desainer, Kansei memotivasi perusahaan untuk membuat desain produk baru. Proses ini, insinyur Kansei harus mendukung terciptanya perancangan produk baru berdasarkan data Kansei Engineering.

3.6. Analisis Statistik

3.6.1. Analisis Multivariat

17 Analisis multivariat adalah metode-metode statistik yang mengolah beberapa pengukuran menyangkut individu atau objek sekaligus. Dengan 17 Bilson Simamora, Analisis Multivariat Pemasaran, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005., h. 2-5 Universitas Sumatera Utara pengertian ini, analisis multivariat merupakan perluasan dari analisis univariat dan bivariat. Beberapa ahli menyatakan bahwa tujuan analisis multivariat adalah mengukur, menerangkan, dan memprediksi tingkat relasi the degree of relationship di antara variat-variat. Analisis multivariat selalu berkembang. Berbagai teknik yang telah diterima secara luas adalah: 1. Principal component dan common factors analysis 2. Multiple regression dan multiple correlation 3. Multiple discriminant analysis 4. Multivariat analysis of variance dan covariance 5. Conjoint analysis 6. Canoncial correlation 7. Cluster analysis 8. Multidimensional analysis 9. Correspondence analysis 3.6.1.1.Analisis Statistik Kansei Engineering 18 Analisis multivariat memainkan peranan penting dalam Kansei engineering. Data evaluasi kansei mempunyai karakteristik multidimensional karena sifat kansei adalah multidimensional. Format umum data evaluasi kansei dapat dilihat pada Gambar 3.7. Gambar tersebut memperlihatkan urutan kolom dan baris untuk menyesuaikan tabel data yang digunakan dalam Kansei Engineering. 18 Mitsuo, Nagamachi, KanseiEffective Engineering, Jepang: New York CRC Press, 2011., h. 51- 54 Universitas Sumatera Utara 3.6.1.2.Conjoint Analysis 19 Salah satu fokus penelitian konsumen adalah untuk memperkirakan preferensi konsumen terhadap keberadaan produk atau atribut potensial. Salah satu teknik yang populer untuk mengetahui hal tersebut adalah conjoint analysis, yang secara kuantitatif menghitung utilitas masing-masing atribut produk berdasarkan feedback dari konsumen. Kombinasi dari beberapa atribut dijumlahkan dengan total skor yang diharapkan, dan tergantung pada kombinasi yang mungkin termasuk atribut yang kurang diinginkan ditambah dengan atribut yang diinginkan pelanggan membandingkan atribut. Conjoint analysis diawali dengan membangun perangkat atribut yang digunakan untuk membangun desain produk lengkap yang ditawarkan berdasarkan kombinasi atribut-atribut tersebut. Konsumen kemudian mengevaluasi masing-masing produk yang ditawarkan. Data evaluasi dikumpulkan dan dianalisa untuk menghitung skor keinginan dari atribut individual dan kepentingan relatif untuk masing-masing kelompok atribut yang berbeda. Sebagai contoh, kemampuan zoom, pixels, dan ketahanan terhadap air mewakili kelompok atribut atau dimensi untuk kamera digital. Masing-masing dimensi terbagi menjadi level yang berbeda. Zoom memiliki tiga level, yaitu 2X, 5X, dan 10X, pixel memiliki dua level, yaitu 2 juta atau 5 juta, dan ketahanan terhadap air memiliki dua level, yaitu tahan air dan anti air. Level individual dikombinasikan menjadi 12 level berbeda untuk produk yang ditawarkan 3 level 19 Kenneth B. Kahn, New Product Forecasting, an Applied Approach, New York: M.E. Sharpe, 2006, h. 72-77. Universitas Sumatera Utara x 2 level x 2 level = 12 level. Kedua belas level yang ditawarkan ini ditunjukkan kepada konsumen yang akan ditanyai. Salah satu metodologi evaluasi yang sederhana adalah konsumen member ranking kombinasi produk dari 1 kombinasi yang paling diminati hingga 12 kombinasi yang paling tidak diminati. Akan tetapi karena ranking relatif mudah untuk dibentuk dari sudut pandang konsumen, ranking data harus diubah menjadi kombinasi yang dipilih yang menunjukkan skor keinginan tertinggi dalam kata lain, skor yang lebih tinggi berarti lebih diinginkan. Ranking diubah dengan pengurangan ranking dari tiga belas 12+1. Skor keinginan rata-rata dari masing- masing level dihitung dengan merata-ratakan skor keinginan dari seluruh kombinasi level. Pertimbangkan apabila Konsumen I memberikan data seperti ditunjukkan pada Tabel 3.2, yang dikonversi menjadi skor keinginan. Skor rata-rata keinginan dapat dihitung untuk masing-masing level individual per dimensi dengan merata- ratakan skor keinginan untuk kombinasi termasuk level utama. Sebagai contoh, keinginan rata-rata untuk kemampuan Zoom 2X adalah 4.5, yang merupakan kombinasi dari level 2X [1+2+7+84]= 4.5, rata-rata keinginan untuk Zoom 5X adalah 6.5, yang merupakan rata-rata level 5X [3+4+9+104= 6.5], dan rata- rata keinginan untuk Zoom 10X adalah 8.5, yang merupakan rata-rata kombinasi seluruh produk yang termasuk level 10X [5+6+11+124= 8.5]. Berdasarkan perhitungan tersebut, konsumen menemukan bahwa 10X lebih diminati daripada 5X dan jauh lebih diminati dari 2X, hal ini bisa juga diartikan bahwa Zoom 10X hamper dua kali lebih diminati dari 2X. Universitas Sumatera Utara

3.6.2. Kuesioner