Simulasi Validasi Model Simulasi Skenario

50 Gambar 3.6. Diagram Masukan Keluaran Sistem Usahatani di Lahan Dataran Tinggi

3.7. Simulasi Skenario

3.7.1. Simulasi

Berdasarkan struktur model ecofarming yang telah dibangun sebelumnya, dilanjutkan simulasi terhadap beberapa alternatif skenario yang dapat dilaksanakan. Variabel dominan yang membangun struktur model juga menjadi variabel yang akan diskenariokan. Alternatif skenario yang disimulasikan mengacu kepada peraturan pemerintah yang mengatur budidaya pertanian di lahan pegunungan dan disesuaikan dengan kondisi sosial budaya masyarakat dan karakteristik agroklimat masing-masing wilayah penelitian. Software Powersim digunakan sebagai alat bantu di dalam melakukan simulasi tersebut.

3.7.2. Validasi Model

Setelah dilakukan simulasi terhadap alternatif skenario, selanjutnya dilakukan validasi model. Validasi bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara hasil simulasi model yang dibangun dengan gejala atau proses di dunia nyata. Setiap perbedaan yang terjadi antara hasil simulasi model dengan dunia nyata Usahatani Lahan Dataran Tinggi Input Lingkungan 1. UUPeraturan pemerintah 2. Kondisi Pasar Nasional Global 3. Kondisi Sosial Politik 4. Iklim Output yang Dikehendaki 1.Peningkatan pendapatan petani 2. Penyediaan lapangan kerja 3. Sumber PAD 4. Terbangunnya modal sosial 5. Konservasi lahan 6. Kualitas produk memenuhi standard 7. Lingkungan terjaga Input Tidak Terkendali 1. Suku bunga bank 2. Selera pasar 3. Investasi di bidang lain 4. Persaingan produk 5. Suplay demand Input Terkendali 1. Pengelolaan lahan berkelanjutan 2. LEISA 3. Kemampuan petani 4. Kontrol sosial oleh komunitas 5. Sistem informasi Output Yang Tidak Dikehendaki 1. Eksploitasi SDA 2. Keuntungan usahatani rendah 3. Produk terkontaminasi 4. Erosi, banjir 5. Harga rendah Manajemen Pengendalian Melalui Model Ecofarming 51 disebut sebagai kesalahan error atau simpangan. Model dapat dinyatakan valid jika kesalahan atau simpangan hasil simulasi terhadap gejala atau proses yang terjadi di dunia nyata relatif kecil. Hasil simulasi yang sudah divalidasi tersebut digunakan untuk memahami perilaku gejala atau proses serta kecenderungan di masa depan, yang dapat dijadikan sebagai dasar bagi pengambil keputusan untuk merumuskan suatu kebijakan di masa mendatang. Suatu model juga dikatakan valid jika struktur dasarnya dan polanya dapat menggambarkan perilaku sistem nyata, atau dapat mewakili dengan cukup akurat, data yang dikumpulkan sehubungan dengan sistem nyata atau asumsi yang dibuat berdasarkan referensi sesuai cara sistem nyata bekerja. Walaupun validasi suatu sistem sangat dibatasi oleh mental model dari pemodel, namun demikian untuk memenuhi kaidah keilmuan, pada suatu sistem dinamik tetap harus dilakukan uji validasi. Dalam pengujian validasi suatu model, terdapat beberapa teknik yaitu: 1 Diagram lingkar sebab akibat memiliki hubungan dengan permasalahan, 2 persamaan harus disesuaikan dengan diagram lingkar sebab akibat 3 dimensi dalam model harus valid, 4 model tidak menghasilkan nilai yang tidak masuk akal, 5 perilaku model harus masuk akal, artinya apabila ada sesuatu yang seharusnya terjadi, maka harus sesuai dengan apa yang diharapkan dari model tersebut, 6 massa model harus setimbang balance yaitu total kuantitas yang telah masuk dan keluar dari proses sistem tetap dapat dijelaskan. Selain itu, validasi model dapat juga dilakukan terhadap kinerja atau keluaran model, yaitu membandingkan hasil keluaran model yang dirancang dan data lapangan pada periode waktu selama 5 tahun. Validasi kinerja ini dapat dilakukan dengan memverifikasi grafik keluaran model dan membandingkannya dengan grafik kecenderungan trend perubahan dari data lapangan berdasarkan suatu seri data, atau dengan memverifikasi data lapangan berdasarkan perhitungan standar penyimpangan data root mean square error pada masing-masing level keluaran model dengan tingkat perbedaan maksimal dari nilai rata-rata data empirik sebesar 10 berdasarkan persamaan: ......................................................... 5 Dimana: E i = Standar penyimpangan RMSE P ij = Nilai data simulasi n = Jumlah simulasi T j = Nilai rata-rata data empirik = − = n j j ij i T P n E 1 2 1 52 Model dinyatakan valid jika hasil pengujian verifikasi sesuai dengan data lapangan. Hasilnya dianggap dapat digunakan untuk mensimulasikan atau memproyeksikan keadaan perubahan yang diperkirakan terjadi di masa mendatang.

3.8. Rekomendasi Kebijakan