Kabupaten Trenggalek Kecamatan Dongko

72 sekitar 45 menit dari pusat kota. Kondisi lahannya berupa perbukitan dengan topografi bergelombang sampai berbukit sehingga termasuk dalam kategori Bukit Balang BBG pada ketinggian 600 m dpl – 900 m dpl. Kelembaban udaranya berkisar antar 60 - 85 dengan suhu rata-rata harian 22 C – 26 C, suhu terendah biasa terjadi pada pukul 02.00 dini hari. Sebagian besar wilayah Kecamatan Dongko merupakan areal hutan yang dikelola oleh Perum Perhutani Wilayah 2 Jawa Timur.

4.2.1. Kabupaten Trenggalek

Kabupaten Trenggalek merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Jawa Timur yang terletak di bagian selatan. Kabupaten ini terletak pada koordinat 111 24’ - 112 11’ bujur timur dan 70 63’ - 80 34’ lintang selatan. Luas wilayah Kabupaten Trenggalek adalah 126.140 ha. Meskipun 23 dari luasan tersebut merupakan tanah pegunungan, kabupaten ini juga memiliki laut dengan luasan 4 mil dari daratan adalah 711,68 km. Terdapat 14 Kecamatan dengan 157 desa. Jumlah penduduk tahun 2007 sebanyak 687.477 jiwa yang terdiri dari 50,17 wanita dan 49,83 laki-laki dengan kepadatan penduduk 545 jiwakm 2 . Laju pertumbuhan penduduk rata-rata sebesar 0,22, wilayah Panggul merupakan Kecamatan yang terpadat penduduknya. Pelaksanaan pembangunan dinilai oleh DPRD cukup berhasil karena mampu menggerakkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,45 pada tahun 2007. Sektor pertanian menempati urutan teratas dalam pembentukan PDRB yaitu sebesar 34,71, diikuti oleh sektor jasa-jasa 21,44 dan sektor perdagangan, hotel dan restoran 18,08. Potensi Kabupaten Trenggalek di dominasi oleh sektor pertanian dan turunannya. Luas areal sawah yang dimilikinya saat ini seluas 11.806 ha, tanah kering 46.894 ha dan perkebunan seluas 3.825 ha. Hasil pertanian yang diperoleh dari luasan tersebut adalah sebanyak 131.701 ton padi, 75.654 ton jagung, 438.242 ton ubi kayu serta komoditi pertanian lainnya. Keberadaan laun memberikan hasil ikan sebanyak 22.589,1 ton. Sektor pariwisata mulai dikembangkan di wilayah Kabupaten ini. Terdapat 5 obyek wisata yang telah diberdayakan dengan jumlah pengunjung tahun 2007 mencapai 268.592 orang. Seluruh kegiatan produksi mampu menghasilkan PAD sebesar Rp. 596.169.000.000, lebih tinggi dibandingkan jumlah yang dikeluarkan untuk keperluan pelaksanaan program dan operasional pemerintahan yang mencapai Rp. 529.754.000.000. 73 Kabupaten Trenggalek bersama Malang, Blitar dan Tulungagung merupakan lahan kritis yang terletak di DAS Brantas Djauhari dan Syam, 1996. Daerah-daerah tersebut memiliki tanah yang kering berkapur dengan lapisan atas sangat dangkal dan lapisan bawahnya tidak permeabel karena tersusun atas batu-batuan, berada di lereng dan bagian atas bukit dengan kemiringan lahan 5 - 60 sehingga merupakan tanah yang tidak produktif Utomo, 1989. Hasil penelitian Siswanto dan Suharjono 2006 memperkuat pernyataan tersebut dengan membuktikan bahwa kandungan bahan organik tanah rata-rata di wilayah Trenggalek sangat rendah yaitu hanya sekitar 0,89, sehingga pilihan komoditas pertanian yang dapat diusahakan menjadi terbatas. Berdasarkan data luas lahan menurut penggunaannya dan peta land use hasil pengolahan dari Citra Landsat wilayah Kabupaten Trenggalek menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemanfaatan ruang untuk lahan pertanian tegalankebun sedangkan areal hutan semakin berkurang. Hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya luas areal hutan yang dikerjasamakan dalam bentuk PHBM. Gambar 4.3 melengkapi keterangan tersebut dalam bentuk peta Land Use Kabupaten Trenggalek hasil Citra Landsat, sedangkan Tabel 4.11 menunjukan luas lahan menurut penggunaannya yang dikeluarkan oleh Pemda Kabupaten Trenggalek. Gambar 4.3. Peta Penggunaan Lahan Land Use Kabupaten Trenggalek Sumber Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian, 2008 74 Tabel 4.11. Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kabupaten Trenggalek No Tipe Penggunaan Lahan Luas ha 1 Tanah Sawah 11.204 2 Tanah Kering 46.943 3 Hutan Negara 61.245 4 Perkebunan 3.079 5 Lain-Lain 3.489 Jumlah 126.140 Sumber : Trenggalek Dalam Angka 2008

4.2.2 Kecamatan Dongko dan Pengembangan Wilayahnya