176 lindung  sangat  sulit  direalisasikan,  karena  bagi  petani  bertani  adalah  cara
hidup sehingga cenderung untuk menolak jika harus dipindahkan ke tempat lain.    Oleh  karena  itu,  diperlukan  model  pengelolaan  kawasan  yang  dapat
menjalankan  fungsi  lindung  dan  fungsi  budidaya  secara  bersamaan sebagai bentuk penyelesaian yang dapat diterima oleh semua pihak. Model
ecofarming  yang  dihasilkan  dari  penelitian  ini,  adalah  model  pengelolaan kawasan yang rekomendasikan untuk dilaksanakan di lahan dataran tinggi.
Penerapan  model  ecofarming  secara  konsisten,  akan  menjamin keberlanjutan fungsi lindung dan fungsi budidaya yang terukur dari manfaat
ekonomi  berupa  peningkatan  pendapatan  dan  kesejahteraan  petani, manfaat  sosial  dalam  bentuk  stabilitas  sosial  masyarakat  serta  manfaat
ekologi berupa kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan.
8.2. Saran
1. Pemerintah  Propinsi  Jawa  Barat  perlu  mempertimbangkan  perkembangan
wilayah  Lembang  yang  sangat  cepat,  sistem  kelembagaan  masyarakat yang  kuat  serta  besarnya  biaya  sosial  yang  harus  dikeluarkan,  jika  fungsi
seluruh Kawasan Bandung Utara KBU akan dikembalikan sebagai fungsi lindung.
2. Pemerintah  daerah  Propinsi  dan  Kabupaten  perlu  menyusun  program
operasional  yang  jelas  dan  tegas  untuk  memperbaiki  pengelolaan  lahan dataran  tinggi  yang  telah  dimanfaatkan  masyarakat  untuk  pertanian,  agar
tidak menimbulkan kerusakan lingkungan yang semakin meluas.
3. Diseminasi  informasi  dan  teknologi  mengenai  konservasi  lahan  dan  air
kepada petani dan masyarakat yang tinggal di wilayah dataran tinggi perlu dilakukan  oleh  seluruh  inatansi  terkait  secara  intensif.    Kegiatan  ini
diharapkan  dapat  meningkatkan  pemahaman  dan  kepedulian  masyarakat
terhadap kelestarian sumberdaya alam dan lingkungannya.
4. Seluruh  stakeholders  yang  terkait  dengan  pertanian  lahan  dataran  tinggi
perlu  menyatukan  persepsi  terlebih  dahulu  sebelum  model  dilaksanakan,
agar konsistensi dalam implementasinya dapat dipertahankan.
5. Untuk  penelitian  lebih  lanjut,  perlu  dilakukan  uji  validitas  model  terhadap
kondisi wilayah yang memiliki karakteristik spesifik berbeda dengan wilayah
penelitian ini, namun dihadapkan pada permasalahan yang sama.
177
DAFTAR PUSTAKA
Abas,  A.Id.,  Y.  Soelaeman  dan  A.  Abdurachman.    2003.    Keragaan  dan  dampak Penerapan  Sistem  Usahatani  Konservasi  Terhadap  Tingkat  Productivitas
Lahan Perbukitan Yogyakarta.  Jornal Litbang pertanian 22 2: 49 - 56. Abdurachman,  A  dan  S.  Sutono.    2002.    Teknologi  Pengendalian  Erosi  Lahan
Berlereng,  Teknologi  Pengelolaan  Lahan  Kering,    Menuju  Pertanian Produktif  Dan  Ramah  Lingkungan.    Pusat  Penelitian  dan  Pengembangan
Tanah dan Agroklimat Bogor. Hlm. 103 – 146. Altieri, M. A  dan C. I. Nicholls.  2004. Agroecology and The Search For a Trully
Sustainable Agriculture, 1
st
ed.  University of California, Berkeley. Aminullah, E.  2004.  Berfikir Sistemik.  Penerbit PPM.  Jakarta.
Ananda,  J.  Dan  G.  Herath.    2003.    Soil  Erosion  in  Developing  Countries:  a  Socio
Economic Appraisal.  Jounal of Environ. Management 68 4: 342 - 353. Anyamba,  A.,  J.  P.  Chretein,  J.  Small,  C.  J.  Tucker  dan  K.  J.  Linthicum.    2006.
Developing Global Climate Change Anomalies Suggest Potential Disease for 2006 – 2007.  International Journal of Health Geographics 5: 6 - 10.
Arsyad, S.  2006.  Konservasi Tanah Dan Air.  IPB Press. Bapeda  Jawa  Barat.    2006.    Jawa  Barat  Dalam  Angka  2006.  http:www.bapeda-
jabar.go.idbapeda_designdokumen_informasi.php?t=22c=87year=2006 diakses 30 Mei 2007
Bapeda  Jawa  Barat.    2007.    Pertumbuhan  Ekonomi  Jawa  Barat  Tahun  2006. http:www.bapeda-jabar.go.idbapeda_designdokumen_informasi.php?t=
6c1008 diakses 30 Mei 2007 Barbier, E.B. dan J.T. Bishop.  1995.  Economics Values And Incentives Affecting
Soil And Water Consevation In Developing Countries. Journal of Soil Water Conserv. 8: 169 – 179.
Becker, J., P. Makus dan S. Schrader.  2001.  Interaction Between Soil Micro- And Meso Fauna And Plants In An Ecofarming System.  European Journal of Soil
Biology, 37 4: 245 -249. Biro Pusat Statistik. 2006.  Profil Kemiskinan di Indonesia. BPS, Jakarta
Blann, K. 2002.  Facilitating Sustainable Agriculture: Participatory Learning And Adaptive Management In Times Of Environmental Uncertainty. Conservation
Ecology Journal 6 2: 8-16. Bourgeois, R dan F. Jesus.  2004.  Partipatory Prospective Analysis, Exploring And
Anticipating Challenges With Stakeholders.  Unescap-Capsa, Indonesia. Bowen, H.J.M.  1979.  Environmental Chemistry Of The Elements.  Academic
Press.  Sidney.
178 Buol, S.W., F.D. Hole., dan R.J. Mc Cracken.  1973.  Soil Genesis Classification. I
st
edition.  IOWA State University Press., Ames. Burkart, M.R.  2007.  Diffuse Pollution From Intensive Agriculture: Sustainability,
Challenges, And Opportunities.  Water Sci. Technol. Journal  55 3: 17 - 23. Carlton, D.W. dan J.M. Perloff.  2000.  Modern Industrial Organization.  Addison
Wasley.  Massachusetts. CGIAR.  1978.  Farming System Research at The International Agricultural
Research Centers.  TAC Secretariat Agriculture Dept. FAO. Rome. Chen, C.C., B. McCarl, and H. Hill, 2002: Agricultural Value of ENSO Information
Under Alternative Phase Definition. Climatic Change Journal 54 3: 305 - 325.
Choi, J., Y. H. Choi dan K. J. Lim.  2003.  Effect of Sediment Trap on Sediment Control from a Sloping Upland Culture.  Korean Commision on Irrigation and
Drainage Journal 10 2: 62 – 70. Coleman, J.S. 1988.  Social Capital in the Creation of Human Capital.  American
Journal of Sociology 94: Supplement: Organizations and Institutions: Sociological and Economic Approaches to the Analysis of Social Structure.
hal S95-S120.
Conway, G.R dan J.N. Pretty.  1988.  Fertilizer Risks In The Developing Countries: A Review.  HED.  London.
Dariah, A.  2007.  Budidaya Pertanian Pada Lahan Pegunungan.  Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian Indonesia 29 1: 7 - 9.
_______. dan A. Rachman. 2007. Optimalisasi Multifungsi Lahan Pertanian Dalam Penanggulangan Pencemaran Di Daerah Aliran Sungai.
http:bbsdlp.litbang.deptan.go.idindex.php?option=com_contenttask=view id=50Itemid=121limit=1limitstart=5. diakses 15 April 2007
Dasiharjo.  2004.  Model Pemanfaatan Lahan Berkelanjutan Di Daerah Hulu Sungai Studi Kasus Daerah Hulu Sungai Cikapundung, Bandung Utara. [Disertasi].
IPB.  Bogor. Departemen Pertanian.  2006.  Peraturan Menteri Pertanian No. 47Permentan
OT.140102006  tentang Pedoman Umum Budidaya Pertanian Pada Lahan Pegunungan.
Direktorat Jenderal Penataan Ruang.  2007.  Undang-Undang RI. Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan ruang.  Departemen PU.  Jakarta
Djauhari, A dan A. Syam. 1996. Sistem Pengelolaan Lahan Kering Di Daerah Aliran Sungai Brantas Bagian Hulu. Jurnal Balai Penelitian dan Pengembangan
Pertanian 14 1: 24 - 40. Dudwick, N., K. Kuehnast, V.N. Jones dan M. Woolcock.  2006.  Analyzing Social
Capital In Context.  World Bank Institute.  Washington DC.
179 Egger, K.  1990.  Ecofarming: a Synthesis of Old and New.
www.Metafro.beleisa19906.2.3 pdf diakses 15 April 2007 Eriyatno.  2003.  Ilmu Sistem: Meningkatkan Mutu dan Efektivitas Manajemen.  IPB
Press.  Bogor. Eriyatno dan F. Sofyar.  2007.  Riset Kebijakan, Metode Penelitian Untuk
Pascasarjana.  IPB Press.  Bogor. Erickson, B.H.  1996.  Culture, Class, And Connections. American Journal of
Sociology 102: 217 – 51. Erwindi, J.  2000.  Analisis Kesesuaian Lahan Sebagai Masukan Pengembangan
Wilayah Kecamatan Lembang.  http:digilib.itb.ac.idgdl.php?mod=browse op=readid=jbptitbpp-gdl-s2-2000-jossi-626-analisis diakses 12September
2007 Food and Agriculture Organization.  1990.  Integrated Plant Nutrien Systems: State
of The Art.  Commission on Fertilizers, 11
th
Session, 4 – 6 April 1990. Rome.
____________________________.  2000. Organic Farming : Demand for Organic Products Has Created New Export Opportunities for the Developing World.
htpp:wwwfao.org magazine.spotlight.organic farming.html diakses 14 September 2008
Ferguson, P.R.  1988.  Industrial Economic: Issues And Perspectives.  Macmillan Education LTD.  London.
Flap, H.D. 1999.  Creation And Returns Of Social Capital: A New Research Program. La Revue Tocqueville Journal 20: 5 – 26.
Forrester, J.W.  1995.  Learning and Renewal.  The Beginning of System Dynamics. The Mc. Kinsey Quartely.  No. 4.
Francis, C.A., G. Lieblein, J. Helenius, L. Salomonsson, H. Olsen, and J. Porter. 2001. Challenges in Designing Agriculture Education: a Nordic Perspective
on Change. American Journal of Alternative Agriculture 16 2: 89 - 95. Gatot, I.S., J. Duschesne, F. Forest, P. Perez, C. Cudennec, T. Prasetyo dan S.
Karama.  1999.  Rainfall-Runoff Harvesting  For Controlling Erosion And Sustaining Up Land Agriculture Development.  Selected Paper From The
10
th
International Soil Conservation Organization Meeting, 24 – 29 May 1999. p. 431-439.
Gittinger, J.P.  1986.  Analisis Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian.  UI Press-Johns Hopkins.  Jakarta.
Godet, M.  2004.  Scenario and Strategies. a Toolbox for Scenario Planning.  Lipsor Working Paper.  Paris.
Gray, C., L.C.S. Simanjuntak dan P.F.L. Maspaitella.  1986.  Pengantar Evaluasi Proyek.  Gramedia.  Jakarta.
180 Grootaert, C., D. Narayan, V. N. Jones, and M. Woolcock.  2004.  Measuring Social
Capital: An Integrated Questionnaire.  World Bank Working Paper No. 18. World Bank, Washington, DC.
Gunawan, M.  1998.  Strategi Pengembangan Investasi dan Kelembagaan Agroindustri Pangan.  Prosiding Widyakarya dan Prawidyakarya Nasional
Pangan dan Gizi, Sub Tema Agroindustri Pangan: 151 – 164.  Kantor Menteri Negara Pangan dan Institut Pertanian Bogor.
Gupta, R.D., K. Deepak,  dan V.K. Jalali.  2005.  Organic Farming: Concept And Its Prospective In Jammu And Kashmir. Journal of Research, SKUAST–J 2005
4 1: 43 - 54
Hamilton, L.S. dan P. N. King, 1997. Daerah Aliran Sungai Hutan Tropika Tropical Forested Watersheds. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Hehanusa, P.E.  1999.  Ketersediaan Air dalam Perspektif Abad 21 Kaitannya dengan Hak Azazi Manusia.  Seminar Kebutuhan Air Bersih dan Hak Azazi
Manusia.  Masyarakat Hidrologi Indonesia Bersama Himpunan Ahli Teknik Hidraulika Indonesia.  25 Pebruari 1999.
Herman, A. S.  2002.  Model Aliansi Strategis Agroindustri Sayuran Bernilai Ekonomi Tinggi.  [Disertasi].  IPB.  Bogor.
Hidayat, M dan A. Mulyani.  2002.  Lahan Kering Untuk Pertanian.  Teknologi Pengolahan Lahan Kering.  Menuju Pertanian Produktif Dan Ramah
Lingkungan.  Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat Bogor.  Hlm 1-34.
Hogarth, W.L., J.Y. Parlange, C.W. Rose, G.C. Sander, T.S. Stenhuis, dan A. Barry. 2004.  Soil Erosion Due to Rainfall Impact with Inflow: an Analytical Solution
with Spasial and Temporal Effects.  Journal of Hydrology 295 1-4: 140-148. Hutabarat, B dan B. Rahmanto. 2004.Dimensi Oligopsonistik Pasar Domestik Cabai
Merah.  Jurnal  Social  Ekonomi  Pertanian  dan  Agribisnis  SOCA.  Fakultas Pertanian Universitas Udayana 4 1: 45 – 56.
Irawan,  B.  2003.  Membangun  Agribisnis  Hortikultura  Terintegrasi  dengan  Basis Kawasan Pasar. Forum Penelitian Agro Ekonomi  21 1: 67 – 82.
Ismunadji, M. dan S. Roehan. 1988. Hara Mineral Tanaman Padi. Hlm. 231-270 dalam Padi, Buku I. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan
Bogor. Badan Litbang Pertanian. Joshi, L., W. Schalenbourg, L. Johansson, N. Khasanah, E. Stefanus, M.H.
Fagerstrom, dan M. Van Noordwijk. 2004. Soil and Water Movement: Combining Local Ecological Knowledge With That of Modellers When
Scalling up From Plot to Landscape Llevel. In van Noordwijk, M.; Ong C.K. and G. Cadish eds. Belowground Interactionsin Tropical Agro-ecosystems.
CABI, UK: 349 - 364.
Kadariyah, L. Karlina dan C. Gray.  1999.  Pengantar Evaluasi Proyek.  Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI.  Jakarta.
181 Karama,  A.S.,  A.R.  Marzuki  dan  I.  Marwan.    1990.    Penggunaan  Pupuk  Organik
Pada  Tanaman  Pangan.    Prosiding  Lokakarya  Nasional  Efisisensi Penggunaan Pupuk.  Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Hal 395 - 425.
Klein,  R.N.    2006.    Ecofarming:  Spring  Row  Crop  Planting  and  Weed  Control  in Winter Wheat Stubble.  Neb Guide, Nebraska-Lincoln Extension.
http:www.ianrpubs.unl.eduepublicpagesindex.jsp?giveNotFoundMessage =1wHat=subjectAreasDsubjectAreasId=9 diakses 20 april 2007
Kotschi, J.  1989.  Ecofarming Practices for Tropical Smallholdings: Research and Development in Technical Cooperation. Working Papers for Rural
Development, No. 14. Eschborn: GTZ. _______ .  1998.  Poverty Alleviation In The South - Can Organic Farming Help?.
http:72.14.235.104search?q=cache:H09OVlcJvoAJ:www.agrecol.dedoku menteifoam_jk.pdf+ecofarming+practices+in+chinahl=idct=clnkcd=1gl
=id diakses, 21 Mei 2007 Kurnia, U., N. Sinukaban., F.G. Suratmo, H. Pawitan dan H.Suwardjo. 1997.
Pengaruh Teknik Rehabilitasi Lahan Terhadap Produktivitas Tanah Dan Kehilangan Hara.  Jurnal Tanah dan Iklim 16: 28 - 33.
Kusmaryono, Y., B. Rizaldi., P. Hidayat, Yusmin, dan I. Las.  1999.  Pendekatan Iptek dalam Mengantisipasi Penyimpangan Iklim. Prosiding Diskusi Panel
Strategi Antisipatif Menghadapi Gejala Alam La-Nina dan El-Nino untuk Pembangunan Pertanian, Bogor, 1 Desember 1998. PERHIMPI, FMIPA-IPB,
Puslittanak, dan ICSEA BIOTROP Bogor, hal 43 - 58.
Las, I., A, M. Karim, A. Hidayat, A.S. Karama, dan M, Ibrahim.  1991. Peta Agroekologi Utama Tanaman Pangan Indonesia. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Tanaman Pangan, Badan Litbang Pertanian, 24 hal.
Li, X.  2004.  Recent Development of Land Use in China.  Geo. Journal 20 4: 353 - 357.
Lin, N.  2001.  Social Capital: A Theory Of Social Structure And Action. Cambridge University Press. Cambridge.
Maftu’ah, M. Alwi dan M. Willis.  2005.  Potensi Makrofauna Tanah Sebagai Bioindikator Kualitas Tanah Gambut. BIOSCIENTIAE Journal  2 1: 1-14.
Manan, S., Rusdiana, O., Anifjaya, N.M., Wasis, B. dan Purwowidodo. 1999. Pengaruh Kelas Perusahaan Hutan Pinus Pinus Merkusii terhadap
produksi air : Studi Kasus di KPH Tasikmalaya Perum Perhutani Unit III Jawa Barat. Seminar Pengelolaan Hutan dan Produksi Air Untuk
Kelangsungan Pembangunan.  Perum Perhutani Bekerjasama dengan Yayasan Institut Manajemen dan Teknologi Kehutanan. Jakarta.
Mandel, S.  2006.  Net Book Review-Visual Basic 2005 Jumpstart, a Starting Point for Those VB 6 Developers.  Net Developers Journal 17: 124 -131.
182 Magrath, W dan P. Arens.  1989.  The Cost Of Soil Erosion On Java: A Natural
Resources Accounting Approach.  Evironment Departement Working Paper No. 18.  The World Bank Policy Planning and Research.
Malhotra, N.K.  2004.  Marketing Research: An Applied Orientation.  Prentice Hall. New Jersey.
Marimin.    2004.    Teknik  Dan  Aplikasi  Pengambilan  Keputusan  Kriteria  Majemuk. Grasindo.  Jakarta.
Marimin,  H.  Tanjung,  dan  H.  Prabowo.    2007.    Sistem  Informasi  Manajemen Sumberdaya Manusia.  Grasindo.  Jakarta.
Martin,  S.    1993.    Industrial  Economic.    Economic  Analysis  and  Public  Policy. Prantice Hall. Englewood.  New Jersey.
Masbulan,  E.    2004.    Urin  Sapi  Menjadi  Pupuk.    Hlm  78-82  Dalam  Prosiding Workshop  Pengembangan  Kawasan  Agropolitan  Berbasis  Peternakan,
Kantor Peternakan Kabupaten Pesisir Selatan 22 – 24 Juni 2004. Miller, R.W. dan R.L. Donahue. 1990.  Soils: an Introduction to Soils and Plant
Growth. Prantice Hall. Englewood Cliffs. New Jersey. Moon,  H.  C.  dan  M.  Y.  Kim.    2008.    A  New  Framework  for  Global  Expantion:  A
Dynamic Diversification – Coordination DDC Model.  Management Decision Journal 46 1: 131-151.
Munir, M.  1996.  Tanah-Tanah Utama Indonesia.  Pustaka Jaya, Jakarta. Munir, S., Sureshwara dan H.M.G. Selassie.  1997.  An Analisis Of Market
Integration for Selected Vegetables in Indonesia.  Jurnal Agro Ekonomi, 16 1 dan 2:1 - 12.
Napitupulu, E.  2007.  Pertanian Indonesia dalam Politik Global.  Jurnal Ekonomi Rakyat, Juli 2007.  http:www.ekonomirakyat.orgedisi_23artikel_5.htm.
diakses 13 Desember 2007 Narulita, I., A. Rahmat dan R. Maria.  2008.  Aplikasi Sistem Informasi Geografi
Untuk Menentukan Daerah Prioritas Rehabilitasi di Cekungan Bandung. Jurnal Riset Geologi dan Pertambangan 18 1: 23 – 35.
Nursyamsi, D., Sulaeman, E. S. Mangku, dan F.G. Berelaka. 2001. Kandungan Beberapa Ion Di Dalam Sumber Air Di Sub DAS Citarik Dan Kaligarang.
Hlm.103-109 Dalam Prosiding Seminar Multifungsi Lahan Pertanian. Bogor, 1 Mei 2001. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat,
Badan Litbang Pertanian.
Papendick,  R.  L.,  L.  F.  Elliot  dan  R.  B.  Dahlgren.    1986.    Environmental Consequences  of  Modern  Production  Agricultura:  How  Can  Alternative
Agricultura  Address  These  Issues  and  Concerns  ?.    American  Journal  of Alternative Agriculture 1 1: 3 - 10.
183 Pasandaran, E. dan P.U. Hadi.  1994.   Prospek Komoditi Hortikultura di Indonesia
Dalam  Kerangka  Pembangunan  Ekonomi.    Makalah  Pada  Penyusunan Prioritas dan Desain Penelitian Hortikultura, Solok 17 – 19 November 1994.
Pasuraman, N.  2004.  Empowering the Rural Poor Through Information Acess: Toward Sustainable Development.  Seminar on “ Toward a New Paradigm of
International Governance”.  Seoul October 3 – 4, 2004.  http:www.student- pungwash.orgseoul2004papersparasuraman.pd. diakses 6 Nopember
2008
Pawitan, H.  1998. Antisipasi Bencana Banjir Dan Kekeringan Serta Upaya Penanggulangannya. Makalah Disajikan Dalam Diskusi Panel PERAGI, 12
Agustus 1998. Jakarta. Perum  Perhutani  Jawa  Timur.    2006.    Hutan  Gundul  dan  Banjir  Trenggalek.
http:www.unit2.perumperhutani.comhomeindex.php?option=com_frontpag eItemid=1 diakses 19 Oktober 2007
Pitcher,  T.  J  dan  P.  Kavanagh.    2004.    Implementing  Microsoft  Excel  Software  for Rapfish: a Technique For The Rapid Appraisal of Fisheries Status.  Fisheries
Centre Research Reports 12 2. Poerbandono, A. Basyar, A.B. Harto dan P. Rallyanthi.  2006.  Evaluasi Perubahan
Perilaku  Erosi  Daerah  Aliran  Sunga  Citarum  Hulu  dengan  pemodelan Spasial.  Jurnal Infrastruktur dan Lingkungan Binaan 11 2: 21 - 27
Pranadji,  T.    2006.    Penguatan  Modal  Sosial  Untuk  Pemberdayaan  Masyarakat Pedesaan  Dalam  Pengelolaan  Agroekosistem  Lahan  kering.    Jurnal
Agroekonomi 24 2: 178 - 206. Pribadi, E. R., dan M. Rahardjo.  2007.  Kajian Ekonomi Budidaya Organik dan
Konvensional Pada No 3 Harapan Temulawak Curcuma xanthorhiza Roxb. Bul. Littro. XVIII 1: 73 – 85.
Public Medline Index Development PMID.  1993.  Chinas Environmental Protection: Challenges And Countermeasures. China Popul Today Journal
10 5: 16 - 9. Pujiharti,  Y.    2007.    Model  Pengelolaan  Lahan  Kering  Berkelanjutan  pada  Sistem
Agribisnis Tanaman Pangan.  [Disertasi].  IPB.  Bogor. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat.  1993.  Peta Tanah Semi Detil 1 : 100.000.
Bogor. Rajasekaran, B., D. M. Warren, and S. C. Babu. 1991. Indigenous Natural-Resource
Management Systems for Sustainable Agricultural Development: a Global Perspective. Journal of International Development 3 4: 387 - 402.
Reed,  D.    2002.    Poverty  and  The  Environment:  Can  Sustainable  Development Survive Globalization?.  Natural Resources Journal 26: 176 - 184.
Reeve, I. J.  1990.  Sustainable Agriculture: Ecological Imperative Or Economic Impossibility. A Review Of Overseas Government Policy And Implications
184 For Australian Agriculture.  The Rural Development Centre, University Of
New England, Armidale TRDC Publ. 169: 90-98. Reijntjes,  C.,  B.  Haverkort  dan  Waters-Bayer.    1992.    Farming  for  The  Future:  an
Introduction  to  Low-External-Input  and  Sustainable  Agriculture.  The Macmillan Press. Ltd.  London.
Ripa, M.N., A. Leone, M. Garnier dan A. La Porto.  2006.  Agricultural Land Use and Best Management Practices to Control Non Point Water Pollution.  Journal of
Enviromental Management, 38 2: 253 - 266. Ritter L,  K. Solomon,  P. Sibley,  K.Hall,  P. Keen,  G. Mattu dan B.  Linton.  2002.
Sources, Pathways, And Relative Risks Of Contaminants In Surface Water And Groundwater: A Perspective Prepared For The Walkerton Inquiry.
Journal of Toxicol. Environ. Health A  65 1: 110 - 142. Saaty, T. L.  1986.  Decision Making for Leaders The Analytical Hierarchy Process
for Decisions.  University of Pitsburgh. Pitsburgh. Saptana,  S.K.D.,  S.W.  Wahyuni,  E.  Ariningsih  dan  V.  Darwis.    2004.    Integrasi
Kelembagaan  Forum  KASS  Dan  Program  Agropolitan  Dalam  Rangka Pengembangan Agribisnis Sayuran Sumatera.  Jurnal AKP, 2 3: 257 – 276.
Saxena,  J.P.,  Sushil  dan  P.  Virat.    1992.    Hierarchy and  Classification  of  Program Plan  Elements  Using  Interpretative  Structural  Modelling:  a  Case  Study  Of
Energy Conservation in The Indian Cement Industry.  System Parctice, 74: 651 – 670.
Schmid, E dan F. Sinabell.  2007.  On The Choice of Farm Management Practices After The Reform of The Common Agricultural Policy in 2003.  Journal of
Environmental Management, 82 3: 332 - 340. Setiawan,  A.  E.    2007.    Memanfaatkan  Kotoran  Ternak.    Penebar  Swadaya.
Jakarta. Shaner, W.W., P.F. Philipp, dan W.R. Schmehl. 1982.  Farming System Research
and Development : Guidelines for Developing Countries. Boulder, Westview. 414 hal.
Sinukaban, N.  1994.  Membangun Pertanian Menjadi Industri yang Lestari dengan Pertanian  Konservasi.    Orasi  Ilmiah  Gurubesar  Tetap  Ilmu  Konservasi  dan
Pengelolaan Tanah dan Air.  Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.  3 Desember 1994.
Siswanto, D dan Suharjono.  2006.  Comunitas Kapang Tanah Di Lahan Iritis Berkapur DAS Brantas Pada Musim Kemarau.  Bioscientiae, 3 1: 1 - 14.
Sitorus,  S.R.P.    2004.    Karakterisasi,  Potensi  Pemanfaatan,  Permasalahan  dan Pengelolaan  Lahan  Kering  Berlereng  untuk  Kegiatan  Pertanian  di  Lokasi
Permukiman  Transmigrasi.    Makalah  Pelatihan  Fasilitator  Pengelolaan Lahan  Kering  Berlereng  dan  Lahan  Gambut  untuk  Tanaman  Pangan  dan
atau Perkebunan di Lokasi Permukiman Transmigrasi.  Jakarta, 7 Desember 2004.  16 Hal.
185 Soedjoko, S.A., Suyono, dan Darmadi, 1998. Kajian Neraca Air di Hutan Pinus.
Makalah Seminar Pengelolaan Hutan dan Produksi Air untuk Kelangsungan Pembangunan, 23 September 1998, Jakarta.
Soeharto, I.  2002.  Studi Kelayakan Proyek.  Penerbit Erlangga. Jakarta. Spitzer, R. J. 1987. Promoting Policy Theory: Revising the Arenas of Power. Policy
Studies Journal 15 4: 675 – 689. Sterk, B., M.K. Van Ittersum, C. Leeuwis dan F. G. Wijnads.  2007.  Prototyping and
Farm  System  Modelling-Partners  on  The  Road  Towards  More  Sustainable Farm System.  European Journal of Agronomy, 26 4: 401 - 409.
Sudiarto dan Gusmaini.  2004.  Pemanfaatan Bahan Organik In Situ Untuk Efisiensi Budidaya Jahe yang Berkelanjutan.  Jurnal Litbang Pertanian 32 2: 37 - 45.
Suharto, E.  2003.  Struktur Biji, Sifat Fisik dan Karakteristik Kemiri Aleurites moluccana Willd Provenan Karang Dempo.  Jurnal Akta Agrosia 6 1: 23 –
29. Suharto, E.  2006.  Kapasitas Simpanan Air Tanah Pada Sistem Tataguna Lahan
LPP Tahura Raja Lelo Bengkulu. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia 8 1: 44 - 49.
Sunarjono, H.H.  2006.  Bertanam 30 Jenis Sayuran. Penebar Swadaya, Jakarta. Sunaryo dan L. Joshi. 2003. Peranan Pengetahuan Ekologi Lokal Dalam Sistem
Agroforestri. Bahan Ajaran 7. World Agroforestry Centre ICRAF,Southeast Asia Regional Office, Bogor, Indonesia: 28 pp.
Sutono,  S.,  H.  Tala’ohu,  O.  Supiandi  dan  F.  Agus.    2003.    Erosi  Pada  Berbagai Penggunaan  Lahan  Di  DAS  Citarum.    dalam  Prosiding  Seminar  Nasional
Multifungsi dan Konversi Lahan Pertanian.  Bogor 2 Oktober dan Jakarta 25 Oktober  2002.    Pusat  Penelitian  Tanah  dan  Agroklimat  Bogor.    Hlm  113  –
133.
Sutoyo,  S.    2000.    Studi  Kelayakan  Proyek:  Konsep,  Teknis  Dan  Kasus.    Damar Mulia Perkasa.  Jakarta.
Syahbuddin,  H.    2005.    Agriculture  Sector  Perspective:Climate  Analysis  and Agroclimate  Zone  Planning  for  Prospect  of  Farming  System.    Institute
Science and technology Studies ISTECS Journal 7: 22 - 46. Syahyuti.  2004.  Pemerintah,  Pasar  dan  Komunitas  :  Faktor  Utama  Dalam
Pengembangan  Agribisnis  di  Pedesaan.  Forum  Penelitian  Agro  Ekonomi. Vol  22  No.  1,  Juli  2004.  Pusat  Penelitian  dan  Pengembangan  Sosial
Ekonomi Pertanian. Bogor. hal 54 – 62. Tan, K.H.  2000.  Environmental soil science. Marcel Dekker, New York.
Tietenberg, T.  2006.  Environmental and Natural Resource Economics, 7
th
ed. Reading. MA: Addison-Wesley Longman.
http:wps.aw.comaw_tietenberg_envnatrese 7 diakses 8 Nopember 2008
186 Truman, C. C., D. W. Reeves, J. N. Shaw, A. C. Motta, C. H. Burmester, R. L. Raper
dan E.B. Schwab.  2003.  Tillage Impacts on Soil Property, Runoff and Soil Loss Variations From a Rhodic Palcudult Under Simulated Rainfall.  Journal
of Soil and Water Conservation, 58 : 258 - 267. Turner, 2004.  Method And System For Prospective Analysis Of Alternative Futures.
Pasific Northwest National Laboratory. Uchida, S., S. Ritung.  D. Kuntjoro, W.W. Marta dan Wahyunto.  2002.  Production
Of A Digital Map Of The Hazardous Conditions Of Soil Erosion For The Sloping Lands Of West Java, Indonesia Using Geographic Information
Systems GIS. JIRCAS Research Higlights.  http:ss.jircas.affrc.go.jp englishpublicationhighlights2002 pdf2002-01.pdf Diakses 22 Nopember
2008
UNESCO.  2001.  Universal Declaration on Cultural Diversity. http:portal.unesco. orgenev.php-RL_ID=1219URL_DO=DO_TOPICURL SECTION=
201.html. Diakses 22 Nopember 2008 Utomo, W. H. 1989. Konservasi Tanah di Indonesia. Rajawali Press. Jakarta.
Van Schoubroeck, F.H.J., M. Herens, W. de Louw, J.M. Louwen dan T.  Overtoom.
1990.    Managing  Pest  and  Pesticides  in  Small-Scale  Agriculture.  CON. Wageningen.
Vossen, P.  1992.  Starting a County Agricultural Marketing Program.  Journal of Extension 30 3 on line.  http:www.joe.orgjoe1992falla8.html diakes 16
Nopember 2008 Website Kabupaten Bandung.  2007.  Kabupaten Bandung. http:bandungkab.go.id
index.php?option=com_contenttask=viewid=131Itemid=226 diakes 21 Mei 2007
Wijanarko, E. B. Basuki dan W. R. Anna. 2007.  Karakteristik Tanah Alfisol di Jawa
Timur dan Jawa Tengah.  Jurnal Iptek Tanaman Pangan 2 2: 1 - 13 Wikantika, K dan A. Agus.  2006.  Analisis Perubahan Luas Lahan Pertanian Lahan
Kering Menggunakan Transformasi Tasseled Cap Studi Kasus: Kawasan Puncak Jawa Barat.  Jurnal Infrastruktur dan Lingkungan Binaan 2 1: 12 -
28. Wikipedia.  2007.  Erosi.  http:id.wikipedia.orgwikiErosi.  diakses 20 Oktober
2007 World Commission on Environment and Development.  1987.  Our Common Future.
Oxford University Press. Yulianti, N,  2007.  Reaksi Tanah pH.  Jurnal Hijau 12 : 23 - 24.
Zachar,  D.  1982.  Soil  Erosion.  Elsevier  Scientific  Publishing  Co.  Amsterdam.
Oxford, N.Y. 526 pp.
LAMPIRAN
187
Tabel Lampiran 1.  Jadwal Pelaksanaan Penelitian No
Kegiatan Bulan 2007 - 2008 - 2009
S  O  N D
J P
M A
M J
J A
S O
N D
J P
M  A M
1  Draft Proposal Disertasi 2  Sidang Komisi I
3  Perbaikan Proposal 4  Ujian Kualifikasi Doktor
5  Kolokium 6  Pengesahan Proposal
7  Pengumpulan Data 8  Analisis, Interpretasi dan Pembuatan Model
9  Draft Disertasi 1 10  Sidang Komisi II
11  Draft Disertasi 2 12  Seminar
13  Sidang Komisi III 14  Draft Disertasi 3
15  Ujian Tertutup 16  Draft Disertasi 4
17  Ujian Terbuka 18  Finalisasi Disertasi
191 Tabel Lampiran 4.  Atribut dan Skor Keberlanjutan Usahatani di Kecamatan Lembang
A. Keberlanjutan Ekologi