Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

guru, sumber belajar menggunakan fotokopian hasil dari pengunduhan di internet karena belum tersedianya buku teks guru dan peserta didik. Hasil belajar yang diperoleh peserta didik tidak mencapai KKM yang ditetapkan di buktikan dengan hasil pembelajaran peserta didik pada materi-materi pembelajaran tertentu Tabel 1.1 Tingkat Ketercapaian KKM pada Mata Pelajaran PKn kelas VII Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013-2014 No. Kopetensi Inti Kompetensi Dasar Kelas Jumlah Siswa Ketercapaian KKM Mencapai KKM Belum Mencapai KKM 1. 3. Memahami proses perumusan dan menetapkan Pancasila sebagai Dasar Negara 1. Mendeskripsikan perumusan Pancasila sebagai dasar Negara dalam sidang BPUPKI 2. Mendiskripsikan Perumusan Dasar Negara dalam sidang Panitia Sembilan 3. Mendiskripsikan tentang penetapan Pancasila sebagai dasar Negara 4. Menunjukkan semangat komitmen para pendiri negara dalam dan menetapkan Pancasila sebagai Dasar Negara 7 A 7B 7C 7D 32 30 30 30 32 29 20 15 68 71 80 85 Sumber : SMP N 1 Merbau Mataram, Tahun Pelajaran 2013-2014 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa pada kopetensi inti m endeskripsikan perumusan Pancasila sebagai dasar Negara dalam sidang BPUPKI hanya 32 orang siswa yang mencapai KKM, pada kopetensi dasar mendiskripsikan Perumusan Dasar Negara dalam sidang Panitia Sembilan 29 orang siswa yang mencapai KKM, pada kopetensi dasar mendiskripsikan tentang penetapan Pancasila sebagai dasar Negara 20 orang siswa yang mencapai KKM dan pada kopetensi dasar menunjukkan semangat komitmen para pendiri negara dalam dan menetapkan Pancasila sebagai Dasar Negara 15 orang siswa yang mencapai KKM. Hasil presentasi siswa yang mengalami ketuntasan tersebutlah yang membuat guru harus merubah model pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah. Guru harus dapat menggunakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan keinginan siswa untuk belajara dan apabila keinginan siswa untuk belajar telah meningkat makan siswa dapat dengan mudah mendapatkan materi dari guru. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti diketahui bahwa tingkat ketercapaian KKM pada mata pelajaran PPKn di SMPN 1 Merbau Mataram rendah karena ditemukan keragaman masalah sebagai berikut: 1 peserta didik jarang mengajukan pertanyaan, walaupun guru sering meminta agar peserta didik bertanya jika ada hal–hal yang belum paham, 2 kemampuan komunikasi peserta didik dalam pembelajaran sangat rendah, 3 kurangnya kemampuan peserta didik dalam menguasai materi dan menghubungkan antara materi satu dengan materi yang lain, 4 rendahnya keberanian peserta didik dalam menjawab pertanyaan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang dibuat belum di desain sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik serta belum relevan dengan tema pembelajaran. Dalam Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 dijelaskan bahwa setiap guru berkewajiban menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berperan aktif serta memberikan ruang bagi peserta didik untuk mengembangkan bakat dan minat sesuai dengan perkembangan peserta didik. Kualitas instrumen evaluasi belajar masih rendah dan belum diterapkan sesuai dengan prosedur, evaluasi belajar juga tidak menyentuh aspek afektif dan skill sesuai dengan kurikulum 2013. Sehingga diperlukan perbaikan evaluasi hasil belajar peserta didik yang mencakup KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka permasalahan yang ada dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1.2.1 Guru belum memahami sepenuhnya pembelajaran bermain peran terpadu sesuai dengan kurikulum 2013. 1.2.2 Alat penunjang pokok pembelajaran seperti buku guru dan buku peserta didik disekolah belum tersedia. 1.2.3 Interaksi dikegiatan pembelajaran hanya satu arah karena guru yang dominan, sedangkan peserta didik pasif. 1.2.4 Pembelajaran guru belum menggunakna model pembelajaran yang inovatif sehingga diperlukan model untuk memperbaiki pembelajaran. 1.2.5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang digunakan belum didesain sesuai dengan kebutuhan, karekteristik peserta didik dan relevan dengan tema pembelajaran. 1.2.6 Kualitas instrumen evaluasi pembelajaran masih rendah. 1.2.7 Hasil belajar peserta didik pada aspek kognitif, afektif dan skill di bawah KKM.

1.3 Pembatasan Masalah

Penelitian ini difokuskan pada masalah-masalah yang dibatasi antara lain sebagai berikut: 1.3.1 RPP yang digunakan belum didesain sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik. 1.3.2 Guru belum menggunakan model pembelajaran yang inovatif sehingga diperlukan model untuk memperbaiki proses pembelajaran. 1.3.3 Kualitas evaluasi yang dilakukan masih rendah dan belum menggunakan instrument yang tepat. 1.3.4 Hasil belajar peserta didik aspek kognitif, afektif dan skill di bawah kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan, pada tema 1, 2 , 3, 4. 1.3.5 Kondisi dan potensi di SMPN I Merbau Mataram terhadap model pembelajaran masih perlu dikembangkan. 1.3.6 Efektifitas model bermain peran pembelajaran PPKn di SMPN I Merbau Mataram sebagai sumber belajar mandiri sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa 1.3.7 Efisiensi model bermain peran sebagai sumber belajar mandiri dapat meningkatkan motivasi siswa.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka perumusan masalah yang diajukan adalah: 1.4.1 Bagaimanakah desain pembelajaran menggunakan model bermain peran untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran belajar PKn? 1.4.2 Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran PKn dengan menggunakan model bermain peran untuk meningkatkan pembelajaran PKn? 1.4.3 Bagaimanakah assesmen dalam pembelajaran PKn yang dapat meningkatkan hasil pembelajaran PKn? 1.4.4 Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa dalam menggunakan model bermain peran untuk pembelajaran PKn?

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu proses pembelajaran dengan menganalisis dan menemukan: 1.5.1 Desain pembelajaran menggunakan model bermain peran untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran belajar PPKn. 1.5.2 Pelaksanaan pembelajaran PPKn dengan menggunakan model bermain peran untuk meningkatkan pembelajaran PPKn. 1.5.3 Assesmen dalam pembelajaran PPKn yang dapat meingkatkan hasil pembelajaran PPKn. 1.5.4 Peningkatan hasil belajar siswa dalam menggunakan model bermain peran untuk pembelajaran PPKn.