Komoditas Ikan Unggulan Strategy of capture fisheries development in nunukan regency East Kalimantan, Indonesia Malaysia Border
Tabel 24 Permasalahan pengawasan kapal ikan
Aspek Kendala Dihadapi
Kelembagaan Banyaknya institusi yang menangani pengawasan kapal ikan
Adanya tumpang tindih kewenangan dan kepentingan antar penyidik yang ada PPNS Perikanan, Angkatan Laut dan
Kepolisian Pemahaman yang berbeda akibat kebijakan dan kepentingan
antar lembaga yang berbeda Teknis penyidikan
Belum adanya standar anggaran pemberkasan Penafsiran penegak hukum yang berbeda-beda terhadap suatu
pelanggaran Belum jelasnya penanganan barang bukti setelah dijatuhkannya
vonis . Belum adanya prosedur yang jelas antara pemerintah pusat dan
daerah terkait dengan penanganan barang bukti. Saat ini prosedurnya adalah barang bukti yang berhasil disita
diserahkan ke pemerintah pusat untuk dilakukan pelelangan atau dilimpahkan ke daerah. Proses ini memerlukan waktu
yang lama sehingga barang bukti kapal mengalami kerusakan dan kemubaziran
SDM Jumlah pengawas yang masih relatif sedikit
Penguasaan teknis pengawasan Mentalitas petugas pengawas yang masih perlu ditingkatkan
adanya ‗permainan‖ aparat keamanan di laut yang meminta setoran
Sarana Pengawasan Terbatasnya jumlah sarana pengawasan
Belum adanya teknologi yang benar-benar efisien dan efektif Anggaran
Keterbatasan anggaran untuk operasional pengawasan Biaya investasi dan operasional yang relatif mahal
Sumber : Wawancara dengan berbagai sumber
Tabel 25 Tugas pokok dan fungsi instansi terkait penanganan pengawasan
ikan di laut
No Nama Instansi
Tugas Pokok 1.
Kementerian Kelautan dan PerikananDinas
Perikanan dan Kelautan Pengawasan kapal dan sumberdaya perikanan di laut
Penyidik Pegawai Negeri Sipil untuk pelanggaran penangkapan ikan
2. Polisi AirPOLRI
Pemeliharaan Kamtibmas, Penegakan Hukum dan Perlindungan, Pengayoman Pelayanan Masyarakat
3. TNI AL
menegakkan kedaulatan dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia serta melindungi
kepentingan nasional di laut yurisdiksi nasional. Menegakkan hukum di laut sesuai dengan kewenangan
yang diatur dalam perundang-undangan nasional dan hukum internasional.
Melaksanakan operasi militer selain perang dan ikut serta secara aktif dalam tugas-tugas pemeliharaan perdamaian
regional dan internasional. - KRI
Menjaga keamanan Negara di wilayah perairan yang berada diatas 6 mil laut
Lanjutan Tabel 25
No Nama Instansi
Tugas Pokok - Lanal
Keamanan laut terbatas yaitu sampai 5-6 mil laut dan Pembinaan potensi wilayah maritim
4. Bea Cukai
kepabeanan dan cukai dan mengamankan kebijaksanaan pemerintah yang berkaitan dengan lalu lintas barang yang
masuk atau keluar Daerah Pabean dan pemungutan Bea Masuk dan Cukai serta pungutan negara lainnya berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Mencegah pelanggaran peraturan perundang-undangan
kepabeanan dan cukai dan penindakan di bidang kepabeanan dan cukai serta penyidikan tindak pidana kepabeanan dan
cukai sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Imigrasi
Pelaksanaan kebijakan di bidang dokumen perjalanan, visa dan fasilitas, izin tinggal dan status, intelijen penyidikan dan
penindakan, lintas batas dan kerjasama luar negeri serta sistim informasi keimigrasian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
6. Kejaksaan
melakukan penuntutan, melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum
tetap, melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana bersyarat, putusan pidana pengawasan, dan keputusan
lepas bersyarat dan melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu berdasarkan undang- undang;
7. Pengadilan Negeri
Melakukan penetapan hukum terhadap perkara-perkara yang diadili
Sumber : Dari berbagai sumber diolah
Sehubungan dengan hal tersebut aspek terpenting dalam penanganan pengawasan ini adalah kesamaan persepsi mengenai obyek pengawasan dan
penanganannya, kejelasan pembagian tugas antar institusi yang terlibat dan adanya koordinasi yang efektif.